Gunung Amagi

gunung di Jepang

Gunung Amagi (天城山 Amagi-san) adalah serangkaian gunung berapi yang berada di tengah Semenanjung Izu di Prefektur Shizuoka, Jepang, yang membentuk perbatasan antara Kota Izu dan Kota Higashi-Izu. Sering disebut juga sebagai Pegunungan Amagi (天城連山 Amagi Renzan).

Gunung Amagi
天城山
Gunung Amagi dilihat dari Utara
Titik tertinggi
Ketinggian1.406 m (4.613 ft)
Koordinat34°51′46″N 139°00′06″E / 34.86278°N 139.00167°E / 34.86278; 139.00167
Geografi
Geologi
Jenis gunungGunung berapi kerucut
Letusan terakhir0.2 Ma [1]

Garis besar

sunting

Pegunungan Amagi memiliki beberapa puncak, yang tertinggi di antaranya adalah Gunung Bansaburō (万三郎岳Bansaburō-dake) pada ketinggian 1.406 meter (4.613 kaki), Gunung Banjirō (万二郎岳 Banjirōdake) pada 1.300 meter (4.300 kaki), dan Gunung Tōgasa (遠笠山 Tōgasa-yama) pada 1.197 meter ( 3,927 kaki).[2]

Formasi

sunting

Gunung Amagi adalah sebuah gunung stratovulkanik. Gunung ini terbentuk oleh letusan yang terjadi pada 800 ribu hingga 200 ribu tahun yang lalu. Setelah aktivitas vulkanik berakhir, erosi meningkat dan menjadi bentuk saat ini. Diperkirakan bahwa puncak gunung sebelumnya berada di sisi selatan.[3]

Di musim panas, arus angin lembap dari Samudra Pasifik naik mengenai gunung amagi. Hujan sering terjadi di gunung ini. Hujan berkembang menjadi awan hujan, dan curah hujan tahunan dapat melebihi 4.000 mm pertahunnya. Di gunung ini juga termasuk jarang turun salju di musim dingin.[4]

Sejarah

sunting
  • 1907 (Meiji 40), Jalan Raya Shimojo melewati sisi barat gunung Amagi, dan Amagi Pass adalah titik transportasi yang sulit di Semenanjung Izu, sehingga digalilah terowongan Amagi. Terowongan ini saat ini telah menjadi tempat wisata setelah yrkenal seperti Kawabata Yasunari.
  • 15 Maret 1955, wilayah semenanjung Izu termasuk gunung Amagi dimasukkan ke dalam Taman Nasional Fuji-Hakone.
  • 27 September 1958, badai topan Ida (badai topan Kanogawa) menghantam semenanjung Izu, membawa hujan lebat yang hebat ke gunung Amagi, menyebabkan banyak tanah longsor dan banjir di Kanogawa sehingga banyak orang yang meninggal dunia.
  • 2012, tercatat curah hujan di area ini sebesar 649 mm dan merupakan yang terbesar dalam sejarah pengamatan dalam 24 jam dari 3 dan 4 Mei 2012.

Referensi

sunting