Gua Lascaux

Gua di Perancis
(Dialihkan dari Gua lascaux)

Gua Lascaux adalah gua yang di dalamnya mengandung beberapa seni prasejarah tertua dan terbaik di dunia.[1] Gua ini ditemukan oleh Marcel Ravidat pada tahun 1940.[2] Di dalam gua terdapat lukisan yang sebagian besar menggambarkan binatang.[1] Gua yang berada di Prancis ini berusia sekitar 17.000 tahun.[1] Gua Lascaux merupakan salah satu tujuan wisata, tetapi sejak tahun 1963 gua tersebut ditutup.[1] Saat ini, pengunjung hanya bisa melihat replikanya di Lascaux II.[1]

Lascaux
Situs Warisan Dunia UNESCO
Penggambaran aurochs (lembu liar Eurasia), kuda, dan rusa di Gua Lascaux
LokasiMontignac, Prancis
Bagian dariSitus Prasejarah dan Gua Ornamental Vézère
KriteriaBudaya: i, iii
Nomor identifikasi85-011
Pengukuhan1979 (Sesi ke-3)
Luas3.434 ha (8.485+58 ekar)
Koordinat45°03′13″N 1°10′12″E / 45.05361°N 1.17000°E / 45.05361; 1.17000
Lua error in Modul:Location_map at line 537: Tidak dapat menemukan definisi peta lokasi yang ditentukan. Baik "Modul:Location map/data/France Dordogne" maupun "Templat:Location map France Dordogne" tidak ada.

Lascaux II berada sekitar 200 meter dari gua asli.[1] Gua ini berisi dua replika ruangan, yaitu Great Hall of the Bulls dan Painted Gallery.[1] Di gua asli Lascaux sebenarnya ada beberapa ruangan, yaitu Great Hall of the Bulls, Lateral Passage, Shaft of the Dead Man, Chamber of Engravings, Painted Gallery dan Chamber of Felines.[1] Replika ruangan yang tidak ada di Lascaux II dapat dilihat di pusat seni prasejarah di Le Thot, Prancis.[1]

Penemuan

sunting

Pada 12 September 1940, Marcel Ravidat (18 tahun) sedang bermain bersama anjing peliharannya yang bernama Robot di Komune Montignac, Departemen Dordogne di wilayah barat daya Prancis. Ketika bermain, Robot terpeleset dan jatuh ke dalam sebuah lubang. Marcel Ravidat mengira lubang tersebut adalah lubang rubah, tetapi setelah memasukinya untuk menyelamatkan Robot, ia mengetahui bahwa lubang tersebut adalah gua. Karena itu, ia pulang untuk meminta bantuan kepada tiga orang temannya yakni Jacques Marsal, Georges Agnel, dan Simon Coencras.[3] Mereka berempat kemudian menuju ke gua dan memasukinya hingga kedalaman sekitar 15 meter. Perkiraan mereka bahwa gua tersebut merupakan jalan rahasia yang dirumorkan ada di sekitar Lascaux Manor. Namun ketika menyalakan lampu sambil menjelajahi gua, mereka menemukan lukisan-lukisan di dinding gua yang menggambarkan figur binatang.[4]

Pada 21 September 1940, mereka berempat mengajak seorang pastor bernama Abbé Breuil untuk melihat gua tersebut. Abbé Breuil kemudian menggambar sketsa yang menampilkan gambar-gambar pada dinding gua. Setelah itu, Abbé Breuil mengajak tiga orang lainnya untuk meneliti gua. Ketiganya ialah Denis Peyrony yang bekerja sebagai kurator di Museum Prasejarah Les Eyzies, Jean Boutssonie, dan Dr. Cheynier. Gua ini kemudian diberi nama Gua Lascaux.[5]

Lukisan di dalam gua

sunting

Lukisan di dalam gua asli Lascaux terdiri dari hampir 2.000 gambar yang dikategorikan ke dalam tiga gambar besar, yaitu binatang, manusia dan gambar abstrak.[1] Sebagian besar gambar utamanya dilukis menggunakan zat warna mineral.[1] Bagian yang paling terkenal pada gua ini adalah ruangan Great Hall Bulls.[1] Di ruangan tersebut terdapat gambar banteng, rusa dan binatang yang menyerupai kuda.[1] Di antara 36 gambar binatang yang ada di ruangan tersebut, gambar empat ekor banteng hitam merupakan yang paling dominan.[1]

Referensi

sunting

Catatan kaki

sunting
  1. ^ a b c d e f g h i j k l m n "Seni Lukis Prasejarah Di Gua Lascaux". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-05-31. Diakses tanggal 30 Mei 2014. 
  2. ^ Reuters. Poerwanto, Djoko, ed. "Gua ini menyimpan ratusan lukisan purba berusia 17.300 tahun". Merdeka.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-05-12. Diakses tanggal 30 Mei 2014. 
  3. ^ Syaefudin, Pudjitriherwanti, dan Asikin 2020, hlm. 1.
  4. ^ Syaefudin, Pudjitriherwanti, dan Asikin 2020, hlm. 1-2.
  5. ^ Syaefudin, Pudjitriherwanti, dan Asikin 2020, hlm. 2.

Daftar pustaka

sunting
  • Syaefudin, M., Pudjitriherwanti, A., dan Asikin, S. (2020). Sejarah Perancis (PDF). Bantul: Penerbit Samudra Biru. 

Pranala luar

sunting