Gua Pancur adalah sebuah gua besar dan panjang yang di dalamnya diairi air setinggi orang dewasa di lereng Pegunungan Kendheng, Desa Jimbaran, Kecamatan Kayen, Kabupaten Pati, Jawa Tengah. Kedalaman gua mencapai 8,27 kilometer, tetapi yang bisa dijelajahi dengan alat seadanya hanyalah berkisar kurang dari satu kilometer.[1] Gua ini pernah menjadi tempat digelarnya Raimuna Daerah Gerakan Pramuka se-Jawa Tengah pada tahun 1996.

Gua ini pertama kali ditemukan pada tahun 1932 oleh penduduk sekitar yang bernama Mbah Sarto. Awal mulanya, Mbah Sarto mendengar percikan air dengan suara yang dalam. Setelah diteliti lebih lanjut, ternyata percikan air tersebut berasal dari bukit pegunungan. Gua Pancur memiliki sejarah, mitos, legenda, dan misteri yang mendalam bagi warga setempat. Menurut nenek moyang yang sudah berdomisili di Desa Jimbaran, dua dahulunya merupakan tempat persembunyian bagi para pasukan gerilyawan yang bersembunyi untuk menghindari pasukan Belanda. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan adanya penemuan baju di dalam gua. Mulai tahun 1955, gua ini menjadi wisata alam yang banyak dikunjungi wisatawan. Objek wisata Gua Pancur sekarang dilengkapi dengan berbagai wahana yang menarik. Salah satunya adalah danau buatan yang terdapat becak air yang digunakan untuk berkeliling di danau tersebut. Ada juga yang menarik dari gua tersebut adalah stalagtit dan stalagmit yang terkesan sangat alami. Selain itu, jika masuk ke dalam gua sepanjang 127 meter nanti akan ada air grojokan yang sangat indah.[2]

Pranala luar

sunting

Catatan kaki

sunting
  1. ^ "Objek Wisata Goa Pancur di Desa Jimbaran Kayen Kian Berbenah". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-10-20. Diakses tanggal 2019-07-13. 
  2. ^ "Pesona Gua Pancur, Jimbaran, Pati, Jawa Tengah". RimbaKita.com. 2020-02-18. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-01-28. Diakses tanggal 2020-06-20.