Gu Shunzhang

Gu Shunzhang
	Gu Shunzhang
Hanzi tradisional:	顧順章
Hanzi sederhana:	顾顺章
Alih aksara
	Mandarin
- Hanyu Pinyin:	Gù Shùnzhāng
	Gu Fengming
Hanzi tradisional:	顧鳳鳴
Hanzi sederhana:	顾凤鸣
Alih aksara
	Mandarin
- Hanyu Pinyin:	Gù Fèngmíng

Gu Shunzhang (1903－1934) atau dikenal juga sebagai Gu Fengming, lahir di distrik Baoshan, Shanghai, adalah salah seorang pemimpin Partai Komunis Tiongkok (PKT).

Di awal kehidupannya ia bekerja di Pabrik Tembakau Nanyang, di mana ia aktif di gerakan buruh, sehingga bergabung dengan serikat buruh Shanghai dan akhirnya menjadi anggota PKT. Pada 1926, Gu dikirim ke Vladivostok, Soviet untuk dilatih sebagai mata-mata. Setelah kembali, ia berpartisipasi tiga kali dalam pemberontakan bersenjata di Shanghai.

Pada 1927, setelah Pembantaian Shanghai, ia menjadi anggota aktif gerakan komunis bawah tanah bersama dengan Zhou Enlai, dan memegang banyak jabatan hingga akhirnya menjadi kepala dinas keamanan Politbiro Tiongkok. Dijuluki sebagai pesulap, sebenarnya ia secara pribadi berpartisipasi dalam pembunuhan para pengkhianat PKT yang membuatnya menjadi terkenal sebagai aktivis partai.

Pada 24 April 1931, ketika tampil di Wuhan (P. Short: ia sebenarnya ditugaskan untuk membunuh Chiang Kai-shek), Gu diidentifikasi dari sebuah foto oleh layanan khusus GMD. Setelah penangkapan dia dibujuk untuk membelot, sehingga menyebabkan eksekusi ribuan anggota komunis selama tiga bulan ke depan (data menurut perkiraan biro intelijen Perancis di Shanghai). Di antara mereka yang ditembak adalah Xiang Zhongfa, Sekretaris Jenderal PKT.

Sebagai pembalasan, anggota keluarganya dibunuh, diduga atas perintah Zhou Enlai kecuali anak perempuan dan keponakannya.

Pada tahun-tahun berikutnya, Gu menjadi pelatih yang efektif dari dinas intelijen Nanjing, ia diam-diam mengorganisir "Partai Komunis Baru" pada tahun 1934, dan diperintahkan untuk ditembak oleh Chiang. Eksekusi dilaksanakan di Suzhou pada Desember 1934 (atau Juni 1935?).

Referensi

Philip Short, Mao: a Life, pp 281–282
Frederic Wakeman, Policing Shanghai, 1927–1937, pp. 151–161