Greater Adria

Benua

Benua Adria atau disebut juga Greater Adria adalah sebuah benua kuno tersembunyi yang berada di selatan Eropa. Benua ini diperkirakan terbentuk sekitar 240 juta tahun lalu. Benua Adria bagian dari Superbenua Pangea. Saat perpecahan Pangea sekitar 200 juta tahun yang lalu, Adria bagian dari Gondwana. Benua ini membentang dari Pegunungan Alpen hingga negara Iran. Keberadaan benua ini masih dilacak oleh para Ahli Geologi. Setelah perpecahan Gondwana, benua ini diperkirakan menabrak Eropa belahan selatan yang membentuk pegunungan Alpen sekitar 100 - 120 juta tahun lalu. Benua ini berpisah dari Afrika sekitar 20 juta tahun setelah pembentukannya. Adria dianggap sebagai benua dan bukan Mikrobenua. Sebagian besar massa daratan Adria telah tenggelam sedangkan sisanya bagian dari Eropa.

Penemuan

sunting

Benua ini ditemukan oleh para ilmuwan pada tahun 2019 ini. Para ilmuwan yang telah menelitinya telah membuat Rekonstruksi detail benua tersebut. Pemimpin studi, Douwe van Hinsbergen dari Utrecht University, Belanda menyebut Greater Adria mungkin berbentuk rentetan Kepulauan. Douwe bersama timnya mengumpulkan dan menganalisis bebatuan yang dulu adalah bagian darinya.

Sabuk pegunungan di mana bebatuan Greater Adria ditemukan mencangkup 30 negara berbeda. Douwe menjelaskan bahwa benua ini masuk dalam pelat tektonik Afrika meski bukan bagiannya, karena ada lautan di antara keduanya.

Perlahan - lahan, Greater Adria mulai bergerak ke bawah pelat tektonik Eurasia yang sekarang adalah bagian selatan Eropa. Tapi, sebagian bebatuan terlampau ringan sehingga tidak masuk ke Mantel bumi yang menyebabkan batuan tetap berada di tempatnya dan kini bisa ditemukan oleh Ahli Geologi.

Geologi

sunting
 
Bagian dari Afrika Utara yang mulai membentuk Greater Adria

Pindah, Atlantis. Tidak semua benua yang hilang adalah mitos; inilah salah satu yang keberadannya diverifikasi oleh sains. Greater Adria terputus dari Afrika Utara sekitar 240 juta tahun yang lalu. Sekitar 120 juta tahun kemudian, mulai tenggelam di bawah Eropa Selatan. Tetapi sedikit dari itu tetap, tersebar di pegunungan setempat.

Kemiripan geologis di gunung-gunung itulah yang membuat para ilmuwan berhipotesis tentang keberadaan benua kuno di Mediterania. Tetapi geologi di kawasan ini sangat komplex sehingga hanya kemajuan komputasi belakangan ini — dan survei 10 tahun oleh tim ilmuwan internasional — yang mampu menghasilkan garis besar geo-historis dari bekas daratan tersebut.

Sejarah Grater Adria 100 juta tahun dimulai hampir seperempat miliar tahun lalu. Dunia adalah yemoat yang sangat berbeda saat itu. Itu baru saja pulih dari Kepunahan Massal Perm-Trias yang hampir saja memusnahkan semua kehidupan di Bumi. Planet kembali dihuni oleh mamalia dan dinosaurus pertama.

Putusnya Superbenua

sunting

Tidak menyadari keharusan biologis itu, geologi Bumi berada pada jalurnya sendiri: fragmentasi. Pada saat itu, massa daratan planet itu telah membeku menjadi satu Superbenua, Pangea.

Sekitar 240 juta tahun yang lalu, lempeng benua seukuran Greenland terlepas dengan apa yabg akan menjadi Afrika Utara dan mulai melayang ke utara. Sekitar 100 - 120 juta tahun yang lalu, benua itu menabrak Eropa Selatan. Meskipun kecepatan tabrakan itu tidak lebih dari 3 – 4 cm per tahun, akhirnya menghancurkan kerak setebal 100 km.

Sebagian besar lempeng benua didorong di bawah Eropa Selatan dan ditelan mantel bumi, sebuah proses yang dikenal sebagai Subduksi. Gelombang Seismik masih bisa mendeksi lempeng, yang sekarang tersangkut hingga kedalaman 1.500 km.

Tetapi beberapa batuan sedimen di atasnya terlalu ringan untuk tenggelam, jadi mereka tergores dan hancur — asal-usul berbagai rantai gunung di seluruh wilayah Mediterania: Apennine di Italia, bagian dari Pegunungan Alpen, dan rentang di Balkan, Yunani dan Turki.

Pranala luar

sunting

Lihat pula

sunting