Grand-Bassam adalah sebuah kota di bagian tenggara Pantai Gading, di sebelah timur Abidjan. Grand-Bassam adalah sebuah subperfektur dan pusat dari Departemen Grand-Bassam. Pada abad ke-19, Grand-Bassam merupakan ibukota kolonial Perancis di Pantai Gading. Dikarenakan penataan kota dan arsitektur kolonial di kota ini yang berdampingan dengan desa Suku Nzema yang tradisional, pusat bersejarah Grand-Bassam ditetapkan sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO pada tahun 2012.[5]

Grand-Bassam
Rumah kolonial di Grand-Bassam
Rumah kolonial di Grand-Bassam
Grand-Bassam di Pantai Gading
Grand-Bassam
Grand-Bassam
Lokasi di Pantai Gading
Koordinat: 5°12′N 3°44′W / 5.200°N 3.733°W / 5.200; -3.733[1]
Negara Ivory Coast
DistrikComoé
RegionSud-Comoé
DepartemenGrand-Bassam
Luas
 • Total127 km2 (49 sq mi)
Populasi
 (2021 census)[3]
 • Total124.567
 • Kepadatan980/km2 (2,500/sq mi)
 • Kota
74.671[2]
 (2014 census)
Zona waktuUTC+0
Nama resmiHistoric town of Grand-Bassam
KriteriaKebudayaan: (iii), (iv)
Nomor identifikasi1322rev
Pengukuhan2012 (Sesi ke-36)
Luas10.989 ha (42,43 sq mi)
Zona pembatas55.239 ha (213,28 sq mi)
Nama resmiGrand Bassam
Ditetapkan18 October 2005
No. referensi1583[4]

Pada tahun 2021, populasi penduduk di Grand-Bassam adalah 124.567 jiwa.

Sejarah

sunting

Nama Bassam berasal dari kata Afrika kuno untuk muara Sungai Comoé.[6] Daerah ini dihuni oleh orang- orang Nzema sejak abad ke-15, dimana ini berkembang menjadi desa nelayan dan pusat perdagangan.[6] Pada tahun 1843, setelah menandatangani perjanjian dengan penguasa Afrika di wilayah Grand-Bassam, Prancis membangun benteng Fort Memours di tepi sungai.[6] Benteng ini menjadi titik perdagangan utama Prancis di wilayah tersebut, dan setelah Konferensi Berlin pada tahun 1885, menjadi basis penjelajahan Afrika Barat oleh Prancis. Pada tahun 1893, Grand-Bassam menjadi ibu kota Colonie de Côte d'Ivoire Prancis.

Kota ini dulunya merupakan ibu kota pemerintah kolonial Prancis dari 1893 sampai 1896, sampai dipindahkan ke Bingerville setelah adanya wabah demam kuning yang menyebabkan 3/4 warga kota meninggal.[5][7] Kota ini merupakan kota pelabuhan yang penting hingga berkembangnya Abidjan pada tahun 1930-an.

Kota ini memiliki aura sebagai kota hantu, karena adanya kawasan-kawasan yang tidak digunakan bertahun-tahun. Pada 1896, setelah ibu kota pemerintah kolonial dipindahkan ke Bingerville, peran kota ini sebagai kota pelabuhan menurun karena pelayaran komersial terus menurun sampai hampir berhenti pada tahun 1930-an. Pada 1960, setelah kemerdekaan, seluruh kantor-kantor administratif dipindahkan ke Abidjan, dan selama beberapa waktu Grand-Bassam hanya dihuni oleh penduduk liar di pemukiman-pemukiman liar (squatter settlement). Dimulai pada akhir 1970-an, kota ini mulai hidup kembali ketika dikembangkan menjadi destinasi wisata dan pusat kerajinan.

Pada Maret 2016, kota ini menjadi sasaran penembakan massal yang menewaskan 19 orang.[8][9]

Geografi

sunting

Kota ini dibagi oleh Laguna Ébrié menjadi dua bagian: Ancien Bassam adalah bekas pemukiman Prancis yang menghadap ke Teluk Guinea. Daerah ini adalah tempat bagi bangunan kolonial yang megah, beberapa di antaranya telah dipugar. Distrik ini juga memiliki katedral dan Museum Kostum Nasional Pantai Gading, yang terletak di bekas Istana Gubernur.[10] Nouveau Bassam terhubung ke Ancien Bassam melalui sebuah jembatan. Daerah ini tumbuh dari tempat tinggal para pelayan Afrika hingga sekarang menjadi pusat komersial utama kota.

Kota ini adalah pusat Keuskupan Grand-Bassam Katolik Roma. Katedral keuskupan adalah Cathédrale Sacré Cœur di Grand-Bassam.

Referensi

sunting
  1. ^ "Ivory Coast Cities Longitude & Latitude". Sphereinfo.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 13 September 2012. Diakses tanggal 19 November 2010. 
  2. ^ Citypopulation.de Diarsipkan 2023-04-11 di Wayback Machine. Population of cities & localities in Ivory Coast
  3. ^ Citypopulation.de Diarsipkan 2023-04-10 di Wayback Machine. Population of the regions and sub-prefectures of Ivory Coast
  4. ^ "Grand Bassam". Ramsar Sites Information Service. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-06-17. Diakses tanggal 25 April 2018. 
  5. ^ a b "Historic Town of Grand-Bassam". UNESCO World Heritage Centre (dalam bahasa Inggris). United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-10-07. Diakses tanggal 2017-08-27. 
  6. ^ a b c Grand-Bassam (Côte d’Ivoire): No. 1322rev (Laporan). International Council on Monuments and Sites. 14 March 2012. Diakses tanggal 16 May 2021. 
  7. ^ Grand-Bassam (Côte d’Ivoire): No. 1322rev (Laporan). International Council on Monuments and Sites. 14 March 2012. Diakses tanggal 16 May 2021. 
  8. ^ Tran, Mark; Duval Smith, Alex (13 March 2016). "'At Least 16 Dead' After Gunmen Open Fire in Ivory Coast Resort". The Guardian. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-01-20. Diakses tanggal 13 March 2016. 
  9. ^ Reuters
  10. ^ "Historic Town of Grand-Bassam". UNESCO World Heritage Centre (dalam bahasa Inggris). United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-10-07. Diakses tanggal 2017-08-27.