Golokan, Sidayu, Gresik
Golokan adalah salah satu desa di kecamatan Sidayu, Kabupaten Gresik, provinsi Jawa Timur, Indonesia.
Golokan | |||||
---|---|---|---|---|---|
Negara | Indonesia | ||||
Provinsi | Jawa Timur | ||||
Kabupaten | Gresik | ||||
Kecamatan | Sidayu | ||||
Kode pos | 61153 | ||||
Kode Kemendagri | 35.25.09.2008 | ||||
|
Pranala luar
sunting- (Indonesia) Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 050-145 Tahun 2022 tentang Pemberian dan Pemutakhiran Kode, Data Wilayah Administrasi Pemerintahan, dan Pulau tahun 2021
- (Indonesia) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 72 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan
- (Indonesia) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan
Sejarah
suntingSejarah tercetusnya nama "Golokan" adalah berasal dari cerita yang dibawakan secara turun-temurun. Di desa Golokan, konon terdapat tiga sumur tua yang lokasinya berbeda-beda, tetapi jika ditarik garis ketiganya akan lurus, terhubung. Ketiga sumur tua ini adalah sumur dahar, sumur golok, dan sumur mbakyu kuning. "Sumur Dahar" adalah sumur yang paling tua di desa Golokan (saat ini adalah sumur mati). Sumur ini terletak di sebelah Sekolah Luar Biasa (SLB) Muhammadiyah. Dimanakan sumur dahar, karena dulunya lokasi disekitar sumur ini digunakan oleh para wali untuk makan bersama. Kata "Dahar" dalam bahasa Indonesia berarti "Makan". Konon para wali yang sedang makan bersama tersebut lupa membawa minum, sehingga tongkat mereka ditancapkan secara melingkar dan jadilah sebuah sumur yang kemudian dinamakan "Sumur Dahar". Sumur tua kedua adalah sumur yang namanya di gunakan sebagai nama desa ini, yaitu sumur Golok. Letaknya dibelakang rumah salah seorang warga, dan +/-100M dari sumur dahar. Dinamakan 'Golok' karena konon katanya, pada dasar sumur terletak sebuah golok ajaib yang barang siapa bisa mencabutnya dari dasar sumur, akan memiliki kekuatan sakti dan menjadi kebal senjata. Sumur tua yang terakhir adalah 'Sumur Mbakyu Kuning'. Kata "Mbakyu" jika diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia berarti "Kakak Perempuan" sedangkan "Kuning" adalah warna. Konon Mbakyu Kuning adalah nama yang diberikan kepada putri kerajaan yang sangt menyukai warna kuning. Cerita tentang Sumur Mbakyu Kuning memiliki banyak versi. Ada yang mengatakan sebuah kerajaan dan Mbakyu Kuning adalah seorang puteri raja, ada pula yang mengatakan bahwa Mbakyu Kuning adalah Selir kerajaan yang cantik jelita. Sumur ini adalah sumur tertua yang paling misterius, letaknya berjauhan dari kedua sumur tua sebelumnya. Sumur Mbakyu Kuning terletak di RT04/RW03, dan berada dibelakang rumah besar yang dijadikan Sarang burung Walet, yang mana lokasinya dinilai yang paling seram di antara tempat-tempat lain di desa Golokan ini. Di samping sarang burung ini juga terdapat lahan yang masih kosong, dimana katanya tertancap sebuah pedang berwarna kuning keemasan yang hanya bisa dilihat oleh orang-orang tertentu dan diwaktu tertenti saja. Kabarnya, sumur ini kemudian ditutup dan tidak difungsikan. Tidak ada yang berani mengambil air atapun mendekati sumur tua tersebut. Boleh dipercaya, boleh tidak. Namun inilah cerita yang berkembang pada masyarakat desa Golokan, terlepas dari benar atau tidaknya cerita tersebut.
Sejarah
suntingSejarah tercetusnya nama "Golokan" adalah berasal dari cerita yang dibawakan secara turun-temurun. Di desa Golokan, konon terdapat tiga sumur tua yang lokasinya berbeda-beda, tetapi jika ditarik garis ketiganya akan lurus, terhubung. Ketiga sumur tua ini adalah sumur dahar, sumur golok, dan sumur mbakyu kuning. "Sumur Dahar" adalah sumur yang paling tua di desa Golokan (saat ini adalah sumur mati). Sumur ini terletak di sebelah Sekolah Luar Biasa (SLB) Muhammadiyah. Dimanakan sumur dahar, karena dulunya lokasi disekitar sumur ini digunakan oleh para wali untuk makan bersama. Kata "Dahar" dalam bahasa Indonesia berarti "Makan". Konon para wali yang sedang makan bersama tersebut lupa membawa minum, sehingga tongkat mereka ditancapkan secara melingkar dan jadilah sebuah sumur yang kemudian dinamakan "Sumur Dahar". Sumur tua kedua adalah sumur yang namanya di gunakan sebagai nama desa ini, yaitu sumur Golok. Letaknya dibelakang rumah salah seorang warga, dan +/-100M dari sumur dahar. Dinamakan 'Golok' karena konon katanya, pada dasar sumur terletak sebuah golok ajaib yang barang siapa bisa mencabutnya dari dasar sumur, akan memiliki kekuatan sakti dan menjadi kebal senjata. Sumur tua yang terakhir adalah 'Sumur Mbakyu Kuning'. Kata "Mbakyu" jika diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia berarti "Kakak Perempuan" sedangkan "Kuning" adalah warna. Konon Mbakyu Kuning adalah nama yang diberikan kepada putri kerajaan yang sangt menyukai warna kuning. Cerita tentang Sumur Mbakyu Kuning memiliki banyak versi. Ada yang mengatakan sebuah kerajaan dan Mbakyu Kuning adalah seorang puteri raja, ada pula yang mengatakan bahwa Mbakyu Kuning adalah Selir kerajaan yang cantik jelita. Sumur ini adalah sumur tertua yang paling misterius, letaknya berjauhan dari kedua sumur tua sebelumnya. Sumur Mbakyu Kuning terletak di RT04/RW03, dan berada dibelakang rumah besar yang dijadikan Sarang burung Walet, yang mana lokasinya dinilai yang paling seram di antara tempat-tempat lain di desa Golokan ini. Di samping sarang burung ini juga terdapat lahan yang masih kosong, dimana katanya tertancap sebuah pedang berwarna kuning keemasan yang hanya bisa dilihat oleh orang-orang tertentu dan diwaktu tertenti saja. Kabarnya, sumur ini kemudian ditutup dan tidak difungsikan. Tidak ada yang berani mengambil air atapun mendekati sumur tua tersebut. Boleh dipercaya, boleh tidak. Namun inilah cerita yang berkembang pada masyarakat desa Golokan, terlepas dari benar atau tidaknya cerita tersebut.