Goel adalah sebuah kata dalam bahasa Ibrani yang berarti penebus.[1][2][3][4][5] Secara teologis, kata ini dikenakan kepada Tuhan sebagai penebus.[1] Dalam Agama Kristen, kata ini dikenakan kepada Yesus yang dipandang sebagai sosok yang menyelamatkan manusia dari dosa.[5] Dalam konteks Perjanjian Lama, kata goel memiliki makna sosiologis.[4] Oleh karena itu, kata ini pun dapat dikenakan kepada manusia yang berperan sebagai penebus.[2] Kata goel merupakan kata penting karena mengungkapkan pemahaman teologis tentang gambaran Tuhan dalam pemikiran Israel dan Kristen.[3]

Makna Teologis

sunting

Dalam pemahaman umat Israel dalam Perjanjian Lama, Tuhan digambarkan sebagai penebus secara kolektif maupun secara individual.[1] Pemahaman ini muncul dari pengalaman iman bangsa Israel serta nenek moyang Israel bersama dengan Tuhan.[1] Secara individual, Tuhan menebus nenek moyang Israel yaitu Yakub dalam Kitab Kejadian 48:16.[1] Dalam Kitab Ratapan 3:58 dan Kitab Hosea 13:14, Tuhan juga membebaskan manusia secara individu dari dunia orang mati serta dari bahaya maut.[1] Secara kolektif, Tuhan membebaskan bangsa israel dari perbudakan Mesir dalam Kitab Keluaran 6:6.[1] Dalam Kitab keluaran 15:13, Tuhan membawa Israel keluar dari Mesir dengan kekuatan-Nya sendiri.[1] Dalam Kitab Mazmur 77:15, Tuhan menebus bangsa Israel dengan tangan-Nya sendiri.[1] Pernyataan yang sama juga dinyatakan dalam Kitab Mazmur 106:10 bahwa Tuhan menebus Israel dari musuh-musuh Israel.[1] Dalam Kitab Yesaya 43:1 diceritakan bahwa Tuhan juga turut campur tangan menebus Israel dari pembuangan.[1] Dalam Kitab Mazmur 107:2, orang-orang yang dibebaskan dari tangan musuh disebut geu'lim.[1] Kata ini secara harafiah berarti orang-orang yang ditebus.[1] Tindakan penebusan ini menjadi salah satu karakteristik dari Tuhan yang disembah orang Israel.[1]

Makna Sosiologis

sunting
 
Keturunan Rut sebagai salah satu tindakan penebusan yang dilakukan Boas

Dalam Perjanjian Lama, kata goel juga bisa dikenakan kepada manusia.[4] Dalam masyarakat Israel, seseorang mendapat sebutan goel apabila menebus kerabatnya yang berada dalam masalah.[5] Ada beberapa contoh kasus penebusan yang dilakukan manusia terhadap sesamanya.[2] Dalam permasalahan ekonomi misalnya apabila seseorang jatuh miskin kemudian ia menjual warisannya ke tangan orang lain.[3] Seseorang yang membeli kembali harta warisan tersebut dapat disebut goel.[2] Contoh lain misalnya seseorang jatuh miskin sampai orang tersebut harus menjual dirinya menjadi budak.[4] Orang yang membayar tebusan untuk membebaskan budak itu pun dapat dipandang sebagai goel.[5] Kata goel juga dipakai dalam kasus khusus seperti permasalahan keturunan dalam suatu keluarga.[3] Contohnya apabila seorang perempuan menjanda tanpa mempunyai anak.[5] Maka seseorang dari kerabat dari suami perempuan tersebut dapat menikahi perempuan dan memberikan anak.[4] Orang tersebut tidak wajib untuk menikahi perempuan janda itu kecuali ia adalah adik laki-laki dari suami janda tersebut.[2] Orang yang menikahi perempuan janda tersebut dipandang sebagai goel.[3] Kasus seperti ini dalam Alkitab diperlihatkan melalui cerita antara Rut dan Boas dalam Kitab Rut.[2] Bagi Rut dan terutama Naomi, Boas adalah goel karena memberikan keturunan yang meneruskan garis keturunan Elimelekh.[1]

Referensi

sunting
  1. ^ a b c d e f g h i j k l m n o Yonky Karman. 2009. Tafsiran Alkitab:Kitab Rut. Jakarta: BPK Gunung Mulia. Hlm 31.
  2. ^ a b c d e f (English) John Brown. 1811. A Dictionary of The Holy Bible. Pittsburgh:Cramer, Spear, and Eichbaum. Hlm 375.
  3. ^ a b c d e (English) William Goodhugh. 1843. The Bible cyclopaedia:or, illustration of civil and natural history of sacred writing.London: Harrison and co. printers. Hlm 425.
  4. ^ a b c d e (English) Archibald Alexander. 1829. A Pocket Dictionary of Holybible. Philadelphia: The Committe of Publication. Hlm 425.
  5. ^ a b c d e (English) Richard Watson. 1832. A Biblical and theological Dictionary. London:John Mason. Hlm 862.