Gerimis, rintik-rintik, rinai, atau renyai adalah presipitasi turunnya air dalam jumlah kecil daripada hujan, yang umumnya lebih kecil dari 0.5 mm (0.02 in.) dalam diameter. Gerimis terjadi, disebabkan awan stratus kecil dan awan stratocumulus. Tingkat presipitasi gerimis terjadi dalam hitungan milimeter dalam sehari atau kurang yang jatuh hingga tanah. Sedikitnya tetes gerimis yang sampai tanah disebabkan evaporasi menyebabkan tidak dapat dideteksi oleh pengamat. Kode METAR untuk gerimis dalam bahasa inggris disebut DZ.

Ketika terjadi gerimis hanya menyebabkan dampak kecil kepada manusia, sementara untuk gerimis membekukan bisa menyebabkan dampak lain untuk manusia. Gerimis membekukan terjadi ketika atmosfer dalam keadaan sangat dingin dan pada saat bersamaan terjadi gerimis.

Gerimis membekukan ini langsung berdampak pada penumpukan es di jalan raya dan kabel listrik, akumulasi penumpukan es ini dapat menyebabkan dampak besar kepada manusia.

Proses terjadi

sunting

Gerimis sering terjadi di area samudera, khususnya di daerah dingin dari subtropis. Wilayah ini didominasi awan strotocumulus dan awan cumulus hingga lapisan batas daerah laut. Meskipun gerimis berada pada tingkat rendah dalam cakupan awan, tetapi gerimis memberikan cakupan besar dalam struktur cakupan awan di wilayah subtropis. Hal ini memotivasi ilmuwan untuk mengembangkan instrumen seperti radar yang dapat mendeteksi terjadinya gerimis. Penelitian ini menunjukan kuantitas gerimis terkait dengan morfologi awan dan juga cenderung dikaitkan dengan gerakan keatas dari lapisan batas daerah laut. Peningkatan jumlah gerimis cenderung ditemukan dalam awan laut yang membentuk jumlah air bersih dengan konsentrasi rendah untuk menjadi awan kecil. Interkoneksi antara awan dan gerimis dieksplorasi dengan resolusi tingkat tinggi numerik, seperti LES.

Lihat pula

sunting