Gereja Santa Melania, Melania
Gereja Santa Melania adalah sebuah gereja paroki Katolik yang berlokasi di Kota Bandung, Jawa Barat, Indonesia. Gereja ini berada di bawah pengelolaan Keuskupan Bandung dan merupakan bagian dari Dekanat Bandung Timur. Secara parokial, Gereja ini merupakan Paroki Melania. Gereja Santa Melania dinamai menurut Melania Muda, seorang martir yang lahir dari keluarga Kristen kaya dan saleh. Reksa pastoral di gereja ini dilaksanakan oleh para imam diosesan Keuskupan Bandung.
Gereja Santa Melania | |
---|---|
Gereja Santa Melania, Paroki Melania | |
Koordinat: 6°54′1.31134″S 107°37′25.67863″E / 6.9003642611°S 107.6237996194°E | |
Lokasi | Jalan Melania Nomor 1–3, Cihaurgeulis, Cibeunying Kaler, Bandung 40122 |
Negara | Indonesia |
Denominasi | Gereja Katolik Roma |
Sejarah | |
Dedikasi | Santa Melania Muda |
Arsitektur | |
Status | Paroki |
Status fungsional | Aktif |
Administrasi | |
Paroki | Melania |
Dekenat | Bandung Timur |
Keuskupan | Bandung |
Klerus | |
Imam yang bertugas | R.D. Bernardus Jumiyana |
Sejarah
suntingKeberadaan Gereja Santa Melania memiliki keterkaitan erat dengan keberadaan Sekolah Santa Melania yang telah berdiri sejak tahun 1930. Kehadiran gereja ini bermula dari sekelompok kecil umat Katolik yang tinggal di sekitar Gedung Sate, Bandung. Pada tahun 1954, sekitar 15 umat Katolik rutin mengadakan peribadatan di sebuah ruang kelas di Sekolah Pendidikan Guru (SPG) Citarum. Dengan penambahan umat yang hadir, pada tahun 1956 Yayasan Santa Melania memberikan izin kepada umat untuk melaksanakan Perayaan Ekaristi di salah satu ruang kelas "Sekolah Rakyat." Kehadiran umat pun meningkat menjadi 30 orang.[1]
Dengan adanya tempat tetap untuk mengadakan misa, komunitas ini mulai mengalami perkembangan. Pada tahun 1968, Melania ditetapkan menjadi stasi yang berada di bawah naungan Paroki Santo Petrus Katedral. Pastor Koos van Etten, O.S.C., ditunjuk sebagai penanggung jawab stasi. Perkembangan stasi ini terus berlanjut, dengan tercatatnya Buku Administrasi dan pengangkatan pengurus pada tahun 1975 untuk membantu pelayanan stasi.[1]
Pada tahun 1978, Stasi Santa Melania dinaikkan statusnya menjadi Paroki Santa Melania. Setelah pergantian status ini, Yayasan Santa Melania mengizinkan penggunaan Gedung Serba Guna di lantai dua Sekolah Dasar Santa Melania untuk pelaksanaan Misa dan kegiatan peribadatan lainnya. Gedung ini kemudian direnovasi dengan dukungan Keuskupan Bandung, sehingga dapat memenuhi fungsi sebagai ruang gereja. Pada tanggal 30 November 1980, gedung tersebut diberkati penggunaannya oleh Uskup Bandung, Pierre Marin Arntz, O.S.C.[1]
Sebagai bagian dari penguatan administrasi dan tata kelola, Paroki Santa Melania mengesahkan Buku Anggaran Dasar dan Rumah Tangga pada tanggal 21 April 1990. Buku tersebut disahkan oleh Uskup Bandung, Alexander Djajasiswaja, dan menjadi pedoman bagi perkembangan paroki. Reksa pastoral Paroki Melania kemudian beralih dari yang sebelumnya dilaksanakan oleh para imam Ordo Salib Suci, kemudian dilaksanakan oleh para imam diosesan Keuskupan Bandung. Terdapat sejumlah rencana untuk membangun gedung gereja baru, tetapi belum terealisasi.[1]
Bangunan
suntingDi atas altar, terdapat tulisan "Marilah KepadaKu Kalian yang Letih Lesu dan Berbeban Berat". Kutipan ini merujuk kepada Injil Matius bab 11 ayat 28. Kutipan yang serupa juga terdapat di Katedral Bandung.
Peribadatan
suntingGereja ini menyelenggarakan misa harian dan misa mingguan. Liturgi diselenggarakan dalam Bahasa Indonesia.
Pendidikan
suntingGereja Santa Melania terletak di dalam kompleks Persekolahan Santa Melania yang telah berdiri sejak tahun 1930. Yayasan Melania Bandung menjalankan pendidikan pada tingkat TK dan SD.
Referensi
sunting- ^ a b c d "Profil & Sejarah". Paroki Santa Melania. Diakses tanggal 26 Desember 2024.