Gemarang, Kedunggalar, Ngawi
Gemarang adalah sebuah desa di wilayah Kecamatan Kedunggalar, Kabupaten Ngawi, Provinsi Jawa Timur.
Gemarang | |||||
---|---|---|---|---|---|
Negara | Indonesia | ||||
Provinsi | Jawa Timur | ||||
Kabupaten | Ngawi | ||||
Kecamatan | Kedunggalar | ||||
Kode pos | 63254 | ||||
Kode Kemendagri | 35.21.11.2011 | ||||
Luas | ... km² | ||||
Jumlah penduduk | ... jiwa | ||||
Kepadatan | ... jiwa/km² | ||||
|
Perbatasan bagian utara adalah Desa Kawu dan jalan Ngawi-Solo [jalan nasional], bagian selatan Desa Pelang Kidul, bagian barat Desa Wonokerto dan bagian timur adalah Desa Ngale dan Desa Jambe Kidul yang merupakan bagian dari kecamatan Paron.
Mata Pencaharian Penduduk
suntingPenduduk desa gemarang mayoritas berprofesi sebagai petani, dan hasil pertanian unggulannya adalah buah melon. Di desa ini juga terdapat balai pertanian, tetapi saat ini tidak aktif dan bangunannya terlihat terbengkalai.
Air untuk pertanian di Gemarang, pada era 1970-an adalah pengairan yang berasal dari bendungan Kedung Merak di bagian selatan desa. Air irigasi dari bendungan tersebut dialirkan ke dusun-dusun di Gemarang melalui Ponjen, Salak dan Sooko. Saluran irigasi tersebut memanjang hingga desa Jambe di Kecamatan Paron yang berbatasan dengan Gemarang di Sawah dekat dusun baru Mbolu.
Pada era 1980-an, terjadi kekurangan air pertanian. Pemerintah mengebor sumur dalam di sebelah timur Dusun Salak, tepatnya di Ratan Wetan, dekat rel kereta api yang membelah Desa Gemarang di Salak. Sumur dalam itu ternyata menyebabkan kekeringan di sumur-sumur tradisional di Salak. Sumur dalam itu berakhir, tetapi Dusun Salak memulai masa di mana air sawah sulit di dapatkan.
Di era 2000-an, air irigasi boleh dikatakan tidak lagi mengalir di persawahan utama Gemarang. Saluran irigasi kering, dan hanya mengalir kecil, jauh dari mencukupi. Sejak saat itu, penduduk pengelola sawah mengebor sendiri sumur bor untuk mendapatkan air irigasi. Bisnis penyewaan pompa air mulai mendapatkan pasar. Namun keadaan ini memperburuk kondisi air permukaan di Gemarang. Hingga tahun 2013 ini, petani mengandalkan air hujan dan pompa air yang disewa.
Transportasi
suntingGemarang berbatasan dengan Kawu, tepat di jalan raya Solo ke arah Ngawi. Jalan negara itulah satu-satunya jalan aspal di Gemarang. Ada kira-kira 400 meter jalan aspal yang sudah rusak di Sooko Kawu. Tempat wisata purbakala Trinil hanya berjarak 3 km dari perbatasan Gemarang dengan Kawu, tetapi Gemarang tidak mempunyai angkutan umum, selain ojek sepeda motor yang sesekali mangkal di Sooko.