Gedung Cagar Budaya dan Memorabilia Bank Indonesia
Artikel ini sebatang kara, artinya tidak ada artikel lain yang memiliki pranala balik ke halaman ini. Bantulah menambah pranala ke artikel ini dari artikel yang berhubungan atau coba peralatan pencari pranala. Tag ini diberikan pada Oktober 2022. |
Gedung Cagar Budaya dan Memorabilia Bank Indonesia merupakan gedung peninggalan Belanda yang difungsikan sebagai Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah VI (Jawa Barat dan Banten).Gedung ini berlokasi di jalan Braga Bandung. Awalnya gedung ini merupakan kantor cabang De Javasche Bank (DJB) ke-15 yang dibangun oleh Pemerintah Hindia Belanda sebagai tindakan antisipasi meluasnya dampak Perang Boer (1899-1902) di Afrika Selatan.
De Javasche Bank (Gedung Bank Indonesia) | |
---|---|
Nama sebagaimana tercantum dalam Sistem Registrasi Nasional Cagar Budaya | |
Cagar budaya Indonesia | |
Kategori | Bangunan |
No. Regnas | Belum ada (Pengajuan 8 Oktober 2014) |
Lokasi keberadaan | Bandung, Jawa Barat |
Tanggal SK | Belum ditetapkan |
Pemilik | Bank Indonesia |
Pengelola | Bank Indonesia |
Gedung Cagar Budaya dan Memorabilia Bank Indonesia diresmikan oleh Bank Indonesia (BI) pada Senin 26 Mei 2014. Perubahan status heritage pada gedung eks Javasche Bank itu dilakukan berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bandung No.19 lampiran No.18 tanggal 7 Agustus 2009.[1]
Sejarah
suntingGedung Cagar Budaya dan Memorabilia Bank Indonesia diresmikan oleh Bank Indonesia (BI) pada Senin 26 Mei 2014. Gedung Cagar Budaya dan Memorabilia Bank Indonesia merupakan Gedung Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah VI (Jawa Barat dan Banten) atau dikenal sebagai kantor Bank Indonesia Bandung.
Pada awalnya Gedung Kantor Bank Indonesia Bandung ini merupakan kantor cabang De Javasche Bank (DJB) ke-15 yang dibangun oleh Pemerintah Hindia Belanda sebagai tindakan antisipasi meluasnya dampak Perang Boer (1899-1902) di Afrika Selatan.
Gedung Javasche Bank ini menempati lahan bernama Kerkplein. Lahan ini menjadi pusat kegiatan masyarakat Bandung di awal abad 20, dari hiburan sampai olah raga. Kegiatan masyarakat berkurang sedikit demi sedikit setelah Javasche Bank mulai beroperasi di tahun 1909[2].
Perancangnya adalah biro arsitek Hulswit, Fermont dan Edward Cuypers. Pembangunanya berlangsung tiga tahun sejak 1915 hingga 1918.
Pihak BI membutuhkan waktu selama 4 bulan untuk melakukan renovasi dan pengumpulan koleksi yang diawali sejak Februari 2013 hingga akhirnya Gedung Cagar Budaya dan Memorabilia Bank Indonesia diresmikan oleh Bank Indonesia (BI) pada Senin 26 Mei 2014.
Fasilitas Gedung
suntingGedung Cagar Budaya dan Memorabilia Bank Indonesia menampilkan beragam sejarah mengenai sejarah BI dan koleksi-koleksi berbentuk panel informasi, numismatik, serta non-numismatik, mulai uang kuno hingga alat pencetak.
Di bagian luar bangunan, kehadiran roof garden juga menjadi "penyegar" gedung ini, hijau dan sejuk. Area ini paling cocok dijadikan venue pertemuan informal terbuka (open air).
Kehadiran Gedung Cagar Budaya dan Memorabilia Bank Indonesia ini belum seutuhnya dibuka untuk umum, mengingat 50 persen luasan gedung ini masih digunakan untuk aktivitas karyawan BI
Alamat Gedung
suntingGedung Cagar Budaya dan Memorabilia Bank Indonesia
berlokasi di Jl Braga Bandung
Referensi
sunting- ^ Latief (26 Mei 2014). "Kantor Bank Indonesia Bandung Resmi Jadi Cagar Budaya". kompas.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-06-15. Diakses tanggal 5 September 2018.
- ^ Abu Fauzan, Hevi (18 Juli 2022). "Lapangan Sepakbola di Kerkplein Bandung". sejarahbandung.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-02-01. Diakses tanggal 18 Juli 2022.