Garis balap

istilah dalam olahraga otomotif

Dalam olahraga otomotif, garis balap atau jalur balap (bahasa Inggris: racing line) adalah jalur yang paling cepat dalam sebuah trek balapan.[1] Dalam sebagian besar kasus, garis tersebut menggunakan seluruh lebar trek untuk memperbesar radius belokan: masuk bagian luar tikungan, lalu menyentuh "apex"—sebuah titik di bagian dalam tikungan—lalu keluar dengan kembali ke bagian luar tikungan.

Dalam sebuah sirkuit balap, garis-garis hitam dari ban mobil seringkali mengindikasikan garis balap.

Deskripsi

sunting

Menggunakan garis balapan adalah sebuah teknik utama untuk mempersingkat waktu putaran. Sebagai jalur optimal dalam sebuah trek, garis balapan seringkali dapat dilihat di atas aspal dalam bentuk jalur bekas ban.[2] A.J. Baime menggambarkan pembentukannya di putaran-putaran awal sebuah balapan di Le Mans:

Seiring mobil-mobil berderet dalam satu baris—meninggalkan sebuah garis hitam di atas jalan yang disebut garis balapan—perlombaan sesungguhnya dimulai.[3]

Optimisasi garis balap

sunting

Tujuan utama seorang pembalap adalah untuk menentukan garis optimal mengitari trek balap. Garis optimal ini bisa bervariasi tergantung apakah seorang pembalap ingin mencapai waktu putaran secepat mungkin dalam satu sesi kualifikasi, menghemat ban atau bensin, atau mempertahankan posisinya dari pembalap lain dalam sebuah balapan.

Trek balap terdiri dari beberapa elemen, misalnya belokan biasa, chicane, double apex (apex ganda), dan lurusan. Sebuah tikungan dikategorikan lagi menjadi menjadi fase perlambatan masuk tikungan, diikuti apex, dan kemudian fase akselerasi saat keluar tikungan.[4]

Masuk tikungan

sunting

Fase masuk tikungan seringkali dimulai dengan pengereman dalam garis lurus yang bertujuan untuk mencapai tingkat perlambatan paling tinggi. Kemudian pembalap akan mulai membelokkan mobil mendekati apex.

Biasanya, banyak pembalap yang diajarkan untuk menyelesaikan dulu pengereman sebelum mulai mendekati apex dan mengambil jalur yang lebih bulat dengan kecepatan konstan mendekati apex. Kemudian, banyak pembalap yang mulai memasukkan teknik trail-braking (mengerem perlahan-lahan) ketika masuk tikungan. Dalam trail-braking, tekanan pengereman dibawa melewati titik masuk tikungan, yang memungkinkan gaya yang dihasilkan ban untuk melambatkan mobil dalam arah yang lebih optimal. Arah gaya yang lebih teroptimisasi ini menyebabkan mobil mengambil jalur berbentuk spiral Euler yang radiusnya berkurang seiring mobil mendekat ke apex. Jika dilakukan dengan benar, ini akan menghasilkan kecepatan rata-rata yang lebih tinggi dan waktu yang lebih cepat mendekati apex dibandingkan jalur yang lebih bulat.

Apex, atau titik perpotongan, adalah titik di bagian dalam sebuah tikungan yang paling dekat dengan mobil. Apex juga bisa digambarkan sebagai titik dengan radius paling kecil dan kecepatan paling rendah dalam sebuah tikungan. Sebuah apex dapat dikategorikan sebagai apex awal atau apex lambat. Sebuah apex yang lebih awal akan mencapai bagian dalam sebuah tikungan dengan lebih awal dan dengan radius yang lebih besar daripaa apex yang lebih lambat. Seorang pembalap akan memilih apex berdasarkan kemampuan kendaraan: mobil dengan akselerasi yang lebih tinggi biasanya membutuhkan apex yang lebih lambat.

Keluar tikungan

sunting

Fase keluar tikungan dimulai dari apex ketika mobil mulai berakselerasi. Fase ini adalah aspek paling penting untuk untuk mengurangi waktu putaran, jadi seorang pembalap akan fokus mengoptimisasi performa keluar tikungan. Tujuan pembalap saaat keluar tikungan adalah untuk memaksimalkan akselerasi mobil sesuai arah lurusan yang mengikuti. Mobil dengan potensi akselerasi yang lebih rendah dalam sebuah tikungan biasanya akan mencapai hal ini dengan by applying full throttle dari apex dan mengambil jalur yang lebih bulat. Mobil yang lebih cepat berakselerasi bisa dibatasi oleh putaran ban dan tidak full throttle sampai tikungan sudah hampir selesai. Ini akan membuat sebuah jalur yang radius bertambah yang mencerminkan jalur masuk berbentuk spiral Euler.

Referensi

sunting
  1. ^ Bentley, Ross (2011). Ultimate Speed Secrets (dalam bahasa Inggris). Minneapolis, Minn: Motorbooks: MBI Publishing Company. hlm. 51. ISBN 978-0760305188. 
  2. ^ Anderson, George A. (1993). Winning: A Race Driver's Handbook (dalam bahasa Inggris). Osceola, Wisconsin: Motorbooks International. hlm. 56. ISBN 0-87938-776-9. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-07-28. Diakses tanggal 10 Juni 2022. 
  3. ^ Baime, A.J. (17 Juni 2010). Go Like Hell (dalam bahasa Inggris). Mariner Books: Houghton Mifflin Harcourt. hlm. 232. ISBN 9780618822195. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-07-28. Diakses tanggal 10 Juni 2022. 
  4. ^ Development, Paradigm Shift Driver; Brouillard, Adam (2016-03-18). The Perfect Corner: A Driver's Step-By-Step Guide to Finding Their Own Optimal Line Through the Physics of Racing (dalam bahasa Inggris). Paradigm Shift Motorsport Books. ISBN 9780997382426. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-07-28. Diakses tanggal 10 Juni 2022. 

Pranala luar

sunting