Alga keemasan

(Dialihkan dari Ganggang keemasan)

Alga keemasan atau Chrysophyceae adalah salah satu kelas dari kelompok alga Heterokontophyta. Warnanya yang kuning keemasan berasal dari kandungan pigmen karotena dan xantofil yang banyak sehingga mendominasi warna kloroplasnya dan membuat klorofil tidak terlalu tampak. Kloroplas alga ini berbentuk cakram, pita, atau oval. Nama "Chrysophyceae" diambil dari bahasa Yunani, yaitu chrysos yang berarti emas.[1]

Alga keemasan
Spesies Dinobryon dari Kolam Shishitsuka Pond di Tsuchiura (Jepang)
Klasifikasi ilmiah Sunting klasifikasi ini
Domain: Eukaryota
Klad: Diaphoretickes
Klad: SAR
Klad: Stramenopila
Filum: Gyrista
Subfilum: Ochrophytina
Superkelas: Limnistia
Kelas: Chrysophyceae
Pascher, 1914
Ordo

Chromulinales
Chrysamoebales
Ochromonadales
dan lihat teks

Sel-sel alga keemasan memiliki inti sejati, dinding sel umumnya mengandung silika (SiO2) atau zat kersik. Alga ini ada yang hanya satu sel (uniseluler) dan ada yang terdiri atas banyak sel (multiseluler). Alga uniseluler dapat hidup sebagai komponen fitoplankton yang dominan. Alga yang multiseluler membentuk koloni atau berbentuk berkas pita (filamen). Bagian tubuh alga terdapat cadangan makanan berupa polisakarida yang disebut sebagai laminarin.[2] Habitatnya adalah air tawar, di laut, dan di atas permukaan tanah yang lembap.[3] Terdapat sekitar 1.700 spesies dari alga keemasan yang telah diketahui.[4]

Perkembangbiakan alga keemasan

sunting

Ada dua cara perkembangbiakan, seksual (generatif) dan aseksual (vegetatif). Perkembangbiakan generatif melalui cara-cara konjugasi, isogami, anisogami, dan oogami. Perkembangbiakan vegetatif dilakukan melalui pembelahan sel, fragmentasi, pemisahan koloni, dan pembentukan spora (baik aplanospora maupun zoospora).

Contoh alga keemasan

sunting

Alga keemasan bersel tunggal

sunting

Ochromonas

sunting

Sel tubuhnya berbentuk bola yang dilengkapi dengan 2 flagel sebagai alat gerak. Kedua flagel tersebut tidak sama panjang. Di dalam sitoplasmanya terdapat beberapa organel penting, seperti kloroplas yang berbentuk lembaran melengkung, vakuola, stigma, dan nukleus. Ochromonas berkembangbiak dengan membelah diri. Kebanyakan spesies ini ditemukan di air tawar, kolam, dan genangan air hujan.[5]

sunting

Alga ini dikenal sebagai diatomae atau ganggang kersik karena dinding sel tubuhnya mengandung zat kersik. Kersik merupakan komponen penting dalam plankton. Navicula sp hidup di air tawar dan di laut.

Tubuh Navicula sp terdiri atas dua bagian yaitu kotak (hipoteka) dan tutup (epiteka). Di antara kotak dan tutup terdapat celah yang disebut rafe.

Perkembangbiakan Navicula sp:

  • Perkembangbiakan vegetatif Navicula dengan membelah diri. Setiap inti diatomae membelah menjadi dua, diikuti pembagian sitoplasma menjadi dua bagian. Selanjutnya, dinding sel Navicula memisah menjadi kotak dan tutup. Pada sel anakan, baik kotak maupun tutup akan berfungsi menjadi tutup, dan masing-masing akan membentuk kotak baru. Dengan demikian setiap sel anakan yang berasal dari kotak akan mempunyai ukuran lebih kecil daripada sel asalnya. Peristiwa ini berlangsung berulang kali.
  • Perkembangbiakan generatif Navicula berlangsung dengan konjugasi. Bila ukuran tubuh Navicula tidak memungkinkan untuk mengadakan pembelahan lagi, inti selnya akan mengalami meiosis dan menghasilkan gamet. Gamet itu kemudian akan meninggalkan sel dan setelah terjadi pembuahan di dalam air akan menghasilkan zigot. Zigot selanjutnya tumbuh menjadi sel Navicula baru dan membentuk tutup dan kotak baru.

Bila Navicula mati, dinding selnya akan mengendap membentuk tanah diatom yang kaya zat kersik. Tanah ini merupakan bahan dinamit, bahan isolator, dan serbuk penggosok. [6]

Alga keemasan berbentuk berkas

sunting

Vaucheria

sunting

Vaucheria mengandung pigmen hijau (klorofil) dan pigmen Kuning (xantofil). Tubuhnya berupa benang bercabang-cabang dan tidak bersekat, memiliki inti sel banyak, dan menyebar.[7] Di bagian tengah benang-benang (filamen) tersebut terdapat vakuola pusat, kloroplas berlapis sejajar dengan sumbu filamen.[8] Vaucheria tumbuh melekat pada substrat dengan menggunakan alat yang berbentuk akar. Sebagian besar spesies memiliki habitat di air tawar maupuan di air payau, beberapa yang lainnya dapat ditemukan di lahan basah seperti lumpur, muara, rawa, lahan pertanian basah, dan tepi kolam.[9]

Perkembangbiakan Vaucheria:

  • Perkembangbiakan vegetatif Vaucheria berlangsung dengan pembentukan zoospora yang berkumpul dalam sporangium pada ujung filamen. Selanjutnya, inti di dalam sporangium membelah secara meiosis dan menghasilkan zoospora. Zoospora tersebut berinti banyak dan mempunyai flagel yang tumbuh di seluruh permukaannya. Setelah sporangium masak, zoospora akan keluar dan tumbuh menjadi Vaucheria baru.
  • Perkembangbiakan generatif Vaucheria berlangsung dengan pembuahan ovum oleh spermatozoid. Ovum dibentuk di dalam oogonium, sedang spermatozoid dibentuk dalam anteridium, keduanya terdapat pada benang yang sama (homotalus). Zigospora hasil pembuahannya akan membelah secara meiosis dan menghasilkan spora yang selanjutnya terlepas dari induknya dan tumbuh menjadi alga baru.

Referensi

sunting
  1. ^ Nikmah 2020, hlm. 22.
  2. ^ Fictor 2009, hlm. 46.
  3. ^ Wardhani, Siti Pramitha R (2019). Intisari Biologi Dasar. Yogyakarta: Diandra Kreatif. hlm. 95. ISBN 9786023368884. 
  4. ^ Karmana 2008, hlm. 84.
  5. ^ Hoek 1995, hlm. 105.
  6. ^ Astutiningsih 2008, hlm. 28.
  7. ^ Nikmah 2020, hlm. 24.
  8. ^ "Vaucheria (images of British biodiversity)". bioref.lastdragon.org. Diakses tanggal 2020-11-30. 
  9. ^ "Vaucheria | genus of yellow-green algae". Encyclopedia Britannica (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-11-29. 

Daftar Pustaka

sunting