Keluarga Krupp, adalah sebuah dinasti terkemuka asal Essen, Jerman yang telah eksis sejak 400 tahun lalu. Keluarga ini terkenal berkat produk baja, artileri, amunisi, dan senjata lainnya. Perusahaan keluarga ini, yang dikenal sebagai Friedrich Krupp AG (Friedrich Krupp AG Hoesch-Krupp antara tahun 1991 (setelah mengakuisisi Hoesch AG) hingga 1999), merupakan perusahaan terbesar di Eropa pada awal abad ke-20, dan berperan penting dalam pengembangan dan produksi senjata yang digunakan pada kedua perang dunia. Sebagai salah satu dinasti paling kuat dalam sejarah Eropa, Krupp pun menjadi produsen senjata terbesar di Jerman. Sejak pecahnya Perang Tiga Puluh Tahun hingga berakhirnya Perang Dunia II, Krupp berhasil memproduksi berbagai macam kapal perang, U-boot, tank, howitzer, senjata, utilitas, dan ratusan komoditas lain.

Friedrich Krupp AG Hoesch-Krupp
Sebelumnya
Friedrich Krupp AG (1968-1991)
Aktiengesellschaft
IndustriKonglomerat
NasibDigabung dengan Thyssen AG
PenerusThyssenKrupp
Didirikan1881; 142 tahun lalu (1881), Essen, Jerman
Ditutup1999
Wilayah operasi
Seluruh dunia
ProdukBaja, produk nirkarat, teknologi otomotif, teknologi pabrik, sistem elevator, sistem kelautan, galangan kapal, senjata api, Kereta Api
PemilikAlfried Krupp von Bohlen und Halbach Foundation
Tiga cincin merupakan simbol Krupp, terinspirasi dari Radreifen – roda kereta yang dipatenkan oleh Alfred Krupp. Cincin inipun tetap ditampilkan pada logo ThyssenKrupp.
Kantor pusat ThyssenKrupp di Essen

Dinasti ini dimulai pada tahun 1587 saat seorang pedagang bernama Arndt Krupp pindah ke Essen dan bergabung ke dalam gilda pedagang di kota itu. Ia kemudian mulai membeli lahan yasan yang ditinggalkan oleh para penduduk pasca adanya kejadian Black Death[diragukan], dan berhasil menjadi salah satu orang terkaya di Essen. Keturunannya memproduksi senapan kecil selama Perang Tiga Puluh Tahun, dan kemudian mengakuisisi tambang batu bara, dan sebuah iron forge. Selama Perang Napoleon, Friedrich Krupp mendirikan Gusstahlfabrik dan mulai memproduksi baja lebur pada tahun 1816, menjadikan perusahaan ini salah satu pemain besar di bidangnya. Bisnis inipun menjadi pondasi bagi bisnis Krupp selama hampir satu abad ke depan di bawah kepemimpinan anaknya, Alfred. Krupp pun menjadi produsen senjata untuk Kerajaan Prusia pada tahun 1859, dan kemudian juga untuk Kekaisaran Jerman.

Krupp merupakan pelopor penerapan hak pekerja. Alfred Krupp menginisiasi sistem manfaat dan program sosial bagi para pekerja yang telah lama bekerja bagi perusahaan, antara lain pelatihan teknis dan manual; asuransi kecelakaan, kesehatan, dan jiwa; pembiayaan perumahan (terkadang dibiayai penuh); fasilitas rekreasi dan taman; sekolah; serta pemandian dan department store. Jika pekerja meninggal akibat kecelakaan, maka istri dan anaknya akan diberi pendapatan rutin.[butuh klarifikasi]

Krupp juga memproduksi baja yang digunakan untuk membangun rel di Amerika Serikat, dipasang di puncak Chrysler Building pada tahun 1929, serta untuk menyelam ke dasar Palung Mariana. Selama Nazi Jerman, Krupp mendukung Adolf Hitler dan penggunaan tenaga paksa untuk pembangunan Holokaus, termasuk di kamp konsentrasi Auschwitz. Pasca perang, Krupp memulai bisnisnya dari nol dan kembali berhasil menjadi salah satu perusahaan terkaya di Eropa. Walaupun begitu, sebuah resesi pada tahun 1967 menyebabkan Krupp menderita kerugian. Pada tahun 1999, Krupp bergabung dengan Thyssen AG untuk membentuk ThyssenKrupp AG.

Dalam sejarahnya, Krupp menuai kontroversi karena hubungannya terhadap perang di Eropa. Sebagai pemasok senjata besar ke kedua belah pihak pada berbagai konflik, Krupp pun terkadang dituduh merupakan pihak yang menyebabkan terjadinya konflik-konflik tersebut.[1][2]

Gambaran umum

sunting

Friedrich Krupp (1787–1826) mendirikan bisnis pembentukan baja di Essen pada tahun 1810. Anaknya, Alfred (1812–87), yang dikenal sebagai Cannon King atau Alfred the Great, kemudian berinvestasi besar pada teknologi baru, sehingga Krupp berhasil menjadi produsen roller baja (digunakan untuk memproduksi alat makan) besar dan roda kereta. Ia juga berinvestasi pada teknologi fluidized hotbed (terutama Proses Bessemer) dan mengakusisi beberapa tambang di Jerman dan Prancis. Ia pun menyediakan layanan sosial untuk para pekerjanya, termasuk menyediakan perumahan, layanan kesehatan, dan manfaat pensiun, yang belum banyak diterapkan pada masa itu.

 
Foto stereoskopik dari pameran senjata buatan Krupp pada Columbian Exposition tahun 1893

Krupp mulai membuat meriam baja pada dekade 1840-an—terutama untuk Angkatan Darat Rusia, Turki, dan Prusia. Menurunnya permintaan produk non-militer dan adanya subsidi dari pemerintah pun menyebabkan sekitar 50% dari total produksi Krupp pada akhir dekade 1880-an adalah produk militer. Saat Alfred memulai bisnis ini, ia hanya mempekerjakan lima orang, dan pada saat ia meninggal, perusahaan ini telah mempekerjakan ribuan orang—menjadikannya industri terbesar di dunia.

 
Sekumpulan senapan laut dan artileri medan yang dibuat oleh Krupp di Essen, Jerman. (Tahun 1905)

Pada abad ke-20, Krupp dipimpin oleh Gustav Krupp von Bohlen und Halbach (1870–1950), yang mengadopsi nama Krupp setelah ia menikahi Bertha Krupp. Setelah Adolf Hitler berkuasa di Jerman pada tahun 1933, Krupp pun menjadi pusat produksi persenjataan Jerman. Pada tahun 1943, atas perintah khusus dari Hitler, Krupp resmi menjadi sebuah badan usaha, dengan anak tertua Gustav dan Bertha, Alfried Krupp von Bohlen und Halbach (1907–67) bertindak sebagai pemilik. Pasca kekalahan Jerman, Gustav menjadi pikun dan tidak dapat mengikuti persidangan, sementara Pengadilan Nuremberg lanjutan memvonis Alfried sebagai penjahat perang dalam Pengadilan Krupp, atas tindakan "penjarahan" dan atas perusahaannya yang mempekerjakan tenaga kerja paksa. Pengadilan pun menghukumnya 12 tahun penjara dan memerintahkan penjualan 75% dari perusahaannya. Pada tahun 1951, karena meletusnya Perang Dingin dan tidak ada pembeli yang berminat, otoritas pendudukan Amerika Serikat pun membebaskannya, dan pada tahun 1953, ia kembali memimpin Krupp.

Pada tahun 1968, Krupp resmi menjadi sebuah korporasi. Pada tahun 1999, Krupp Group bergabung dengan kompetitor terbesarnya, Thyssen AG untuk membentuk ThyssenKrupp, dan menjadi perusahaan terbesar kelima di Jerman serta salah satu produsen baja terbesar di dunia.

Sejarah keluarga

sunting

Awal mula

sunting

Keluarga Krupp pertama kali muncul pada catatan sejarah pada tahun 1587, saat Arndt Krupp bergabung ke gilda pedagang di Essen. Arndt, seorang pedagang, datang ke kota ini tepat sebelum menyebarnya wabah Black Death, dan berhasil menjadi salah satu orang terkaya di Essen dengan membeli properti yang ditinggalkan oleh pengungsi. Setelah ia meninggal pada tahun 1624, anaknya, Anton pun mengambil alih. Anton memproduksi senjata selama Perang Tiga Puluh Tahun (1618–48), dan menjadi hubungan pertama antara bisnis keluarga ini dengan produksi senjata.

Selama seratus tahun ke depan, Krupp terus mengakuisisi properti dan akhirnya terlibat dalam urusan politik di Essen. Pada pertengahan abad ke-18, Friedrich Jodocus Krupp resmi menjadi pemimpin Keluarga Krupp. Pada tahun 1751, ia menikahi Helene Amalie Ascherfeld. Jodocus meninggal pada tahun 1757, sehingga bisnis keluarga ini dilanjutkan oleh Helene. Helene kemudian mengembangkan bisnis Krupp secara besar-besaran selama sepuluh tahun, dengan mengakuisisi saham empat tambang batu bara, dan (pada tahun 1800) sebuah iron forge di Essen.

Kepemimpinan Friedrich

sunting
 
Rumah Krupp
 
Batu nisan Friedrich Krupp dan istrinya, Therese Wilhelmi di Friedhof Bredeney

Pada tahun 1807, leluhur dari perusahaan Krupp modern, Friedrich Krupp, memulai kariernya pada usia 19 tahun saat Helene menunjuknya sebagai manajer forge. Ayah Friedrich yang merupakan anak Helene, telah meninggal sebelas tahun sebelumnya, sehingga sejak saat itu, Helene membimbing Friedrich dalam berbisnis, karena ia terlihat mampu untuk memimpin perusahaan ini. Sayangnya, Friedrich gagal menjalankan forge, sehingga terus merugi dan Helene akhirnya menjual forge tersebut.

Pada tahun 1810, Helene meninggal, dan menyerahkan semua bisnis dan aset Krupp ke Friedrich. Ia kemudian memutuskan untuk mencari tahu rahasia pembuatan baja wadah. Benjamin Huntsman, seorang pembuat jam asal Sheffield, berhasil menciptakan cara untuk membuat baja wadah pada tahun 1740, tetapi Britania Raya menjaga kerahasian cara ini, sehingga negara lain harus mengimpor baja dari Britania Raya. Saat Napoleon memulai blokadenya terhadap Kerajaan Inggris (lihat Sistem Kontinental), baja dari Inggris pun tidak lagi tersedia, sehingga Napoleon menawarkan hadiah 4.000 franc bagi siapapun yang dapat meniru proses Britania Raya. Hadiah inipun menarik perhatian Friedrich.

Sehingga pada tahun 1811, Friedrich mendirikan Krupp Gusstahlfabrik. Ia kemudian menyadari bahwa ia memerlukan pabrik yang lebih besar, dan dilengkapi dengan sumber daya agar sukses, sehingga ia pun membangun kilang tenaga air dan pabrik pengecoran baja di Sungai Ruhr, tetapi sayangnya arus sungai ini tidak dapat diandalkan. Friedrich pun menghabiskan banyak waktu dan uang untuk mengoperasikan pabrik kecil yang ditenagai oleh kincir air, dan ia juga mengabaikan bisnis Krupp yang lain, namun pada tahun 1816, ia akhirnya berhasil memproduksi baja lebur. Ia kemudian meninggal di Essen pada tanggal 8 Oktober 1826.

Catatan

sunting
  1. ^ Taylor, Telford (2012). The Anatomy of the Nuremberg Trials: A Personal Memoir. Random House. hlm. 319. 
  2. ^ Michaelis, Kate Woodbridge; Michaelis, Otho E.; Monthaye, E. (2017). Alfred Krupp: a Sketch of His Life and Work: After the German of Victor Niemeyer. Abe Books. hlm. 31. 

Referensi

sunting
Buku
Artikel

Bacaan lebih lanjut

sunting
  • Friz, D.M. (1988), Alfried Krupp und Berthold Beitz: der Erbe und sein Statthalter [Alfried Krupp und Berthold Beitz: The Heir and His Deputy], Zürich, Switzerland: Orell-Füssli, ISBN 3-280-01852-8. 
  • Gall, Lothar (2000), Krupp: der Aufstieg eines Industrieimperiums [Krupp: The Rise of an Industrial Empire], Berlin, Germany: Siedler, ISBN 978-3-88680-583-9. 
  • Gall, Lothar (ed.) (2002), Krupp im 20. Jahrhundert [Krupp in the 20th Century], Berlin, Germany: Siedler, ISBN 978-3-88680-742-0. 

Pranala luar

sunting