Frans Petrus Cavaljé

Frans Petrus Cavaljé (1829-1901[1]) adalah tokoh militer Belanda. Ia adalah komandan Batalyon Infanteri III yang terkenal. Batalyon yang beranggotakan serdadu Belanda dan Ambon tersebut mengadakan 3 kali penyerangan ke Masjid Raya Aceh (April 1873 dan Januari 1874) semasa Perang Aceh Pertama dan Kedua.

May. F.P.Cavaljé

Dalam Perang Aceh I, pasukan Batalyon Infanteri III berkekuatan 25 perwira, 239 prajurit Eropa dan 368 prajurit Ambon. Dalam pada itu, 13 perwira, 91 prajurit Eropa, dan 92 prajurit Ambon terluka atau mati. Pada Perang Aceh II, Batalyon III menderita kekalahan dengan tewas dan terlukanya 4 perwira beserta 111 perwira bawahannya. Karena sakit, Cavaljé yang memimpin Batalyon III di sayap kiri harus mundur dan pergi ke Batavia (sekarang Jakarta) menaiki kapal uap Willem Kroonprins der Nederlanden. Ketika meninggalkan pasukan, Cavaljé berpangkat kolonel dan kemudian diangkat menjadi komisaris milisi di Distrik II Brabant Utara.

Penghargaan

sunting
  • Salib Militaire Willems-Orde (untuk perannya dalam Perang Banjar)
  • Ksatria kelas III Militaire Willems-Orde (untuk ekspedisi ke Aceh tahun 1873)
  • Eresabel bertuliskan "Tanda kehormatan dari kerajaan untuk menunjukkan keberanian"
  • Separuh promosi menjadi komandan di Militaire Willems-Orde, yang dialokasikan untuk komandan korps pasukan yang menang.

Catatan

sunting
  1. ^ Disebutkan oleh G.C.E. Koffler dalam memoarnya.

Rujukan

sunting