Fraktur penis
Artikel ini sebatang kara, artinya tidak ada artikel lain yang memiliki pranala balik ke halaman ini. Bantulah menambah pranala ke artikel ini dari artikel yang berhubungan atau coba peralatan pencari pranala. Tag ini diberikan pada Januari 2023. |
Fraktur penis atau penis patah merupakan cedera yang timbul akibat pecahnya tunica albuginea yang menyelubungi corpus cavernosum penis. Cedera ini sering kali disebabkan oleh trauma benda tumpul pada penis yang sedang ereksi.[1]
Fraktur penis | |
---|---|
Fraktur penis | |
Informasi umum |
Gejala
suntingTanda-tanda penis yang mengalami fraktur adalah adanya suara patah atau retak, nyeri hebat, ereksi berhenti mendadak, dan munculnya gumpalan darah pada kulit penis dengan ukuran yang bervariasi. Gejala-gejalanya mirip dengan memar biasa pada penis.
Pengobatan
suntingFraktur medis merupakan kejadian darurat medis yang memerlukan pembedahan segera untuk menghindari komplikasi. Pengobatan non-bedah menyebabkan kemungkinan komplikasi meningkat sebesar 10%-50%, termasuk disfungsi ereksi, bengkok permanen, kerusakan uretra, dan nyeri saat berhubungan seksual.
Dalam beberapa kasus, uretogram mundur dapat dilakukan untuk mengantisipasi munculnya cedera uretra secara bersamaan.[2]
Referensi
sunting- ^ Jagodic K, Erklavec M, Bizjak I, Poteko S, Korosec Jagodic H. A case of penile fracture with complete urethral disruption during sexual intercourse: a case report. J Med Case Reports. May 2, 2007; 1:14. http://www.jmedicalcasereports.com/content/1/1/14 Diarsipkan 2016-03-05 di Wayback Machine.
- ^ Andrew B. Peitzman; Michael Rhodes; C. William Schwab (1 September 2007). The trauma manual: trauma and acute care surgery. Lippincott Williams & Wilkins. hlm. 305–. ISBN 9780781762755. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-07-25. Diakses tanggal 18 April 2010.