Fraktur adalah hilangnya kontinuitas dari tulang ataupun tulang rawan. Jadi yang dimaksud dengan fraktur maksila adalah hilangnya kontinuitas dari tulang maksila. Fraktur maksila lebih jarang terjadi, bila dibandingkan dengan fraktur mandibula. Kondisi ini biasanya disebabkan oleh kecelakaan maupun perkelahian dengan frekuensi berkisar 6-25%. Klasifikasi fraktur wajah dibagi menurut lokasi anatomi dari Rene Le Fort menjadi 3 yang disebut sebagai Fraktur Le Fort I, Fraktur Le Fort II dan Fraktur Le Fort III. Fraktur wajah Le fort I menurut Rene Le Fort (1901) merupakan fraktur horisontal prosesus alveolaris beserta geligi pada fragmen yang terlepas. Memiliki karakter maloklusi geligi.

Maksila sendiri merupakan penghubung antara basis kranii superior dan oklusal gigi di rahang bawah. Berhubungan erat dengan rongga mulut, rongga hidung, rongga orbita dan berbagai struktur disekitar. Perbaikan secara sistematik dengan waktu yang tepat akan memberikan hasil yang optimal serta mencegah sequelae (Kim 2004)

Referensi

sunting

http://www.bedahmulut.ariirnawan.com/apa-sih-operasi-gigi-geraham-bungsu-itu/ Diarsipkan 2023-05-27 di Wayback Machine.