Formalisme adalah doktrin atau praktik penekunan yang saksama terhadap bentuk yang bercorak atau bentuk-bentuk eksternal lain.[1] Corak-corak elemen formal adalah garis, bentuk, warna dan sebagainya, yang dapat dikombinasikan untuk memproduksi keseluruhan gaya dan efek.[1]

Formalisme tercermin dalam karya-karya seniman Constantin Brâncuşi.

Formalisme tumbuh dari estetika "seni untuk kepentingan seni" (Art for Art’s Sake) pada abad ke-19, aktivitas arstistik sebagai akhir dalam tubuhnya sendiri.[1] Para pengikut dari formalisme murni memandang karya seni dengan bebasnya berdasarkan konteks, fungsi dan isinya.[1] Mereka merespon terhadap elemen formal dan efek estetikanya.[1]

Bird in Space

sunting

Bird in Space (1928) merupakan karya dari seniman Constantin Brancusi.[1][2] Bagian besar dari efek hasil karyanya tersebut tergantung pada vertikalitasnya.[1] Namun karya seni tersebut juga memiliki garis yang melengkung, proporsi yang halus, dan permukaan perunggunya memancarkan pantulan.[1] Warnanya yang berwarna emas mengingatkan orang akan matahari dan menguatkan hubungannya dengan burung dan langit.[1]

Fur-Covered Cup, Saucer and Spoon

sunting

Fur-Covered Cup, Saucer and Spoon (Le Dejeuner en Fourrur) adalah karya seni dari Meret Oppenheim asal Swiss yang dikreasikan tahun 1936.[1] Bentuk cangkir mengingatkan orang untuk berpikir tentang meminum dengan cara menyentuhkan bibir kita dengan benda itu, tetapi karena teksturnya yang berbulu akhirnya tidak dapat melakukannya.[1]

Pranala luar

sunting

Referensi

sunting
  1. ^ a b c d e f g h i j k Adams, Laurie Schneider (2001). A History of Western Art. McGraw-Hill. hlm. 9,554. ISBN 0-07-231717-5. 
  2. ^ (Inggris)Bird in space Diarsipkan 2020-10-22 di Wayback Machine., metmuseum. Diakses pada 19 Mei 2010.