Fonetik artikulatoris

Fonetik artikulatoris (atau fonetik organis; fonetik fisiologis) adalah fonetik yang membahas proses alat ucap pada tubuh manusia dapat menghasilkan bunyi bahasa, proses bunyi dihasilkan dan diucapkan, serta proses bunyi bahasa dikategorikan berdasarkan artikulasinya.[1] Dapat dikatakan bahwa fonetik artikulatoris ini memiliki kaitan dengan alat ucap manusia, karakter setiap ucap, dan peranannya dalam menghasilkan bunyi.[2]

Hal pertama yang harus dibicarakan dalam fonetik artikulatoris adalah alat ucap manusia untuk menghasilkan bunyi bahasa. Alat-alat yang digunakan untuk menghasilkan bunyi pada manusia mempunyai kegunaan utama lain yang bersifat biologis.[2] Paru-paru berfungsi untuk bernafas, lidah untuk mengucap, dan gigi untuk mengunyah atau menggigit. Namun, secara tidak langsung alat-alat tersebut juga dapat digunakan untuk berbicara.

Jika sedang berbicara, udara dipompa dari paru-paru melalui batang tenggorokan ke pangkalnya yang di dalamnya terdapat pita-pita suara dan pita-pita tersebut wajib terbuka agar udara dapat keluar melewati rongga hidung, rongga mulut, atau kedua rongga tersebut.[2] Bunyi bahasa tidak dapat dihasilkan apabila udara keluar tanpa hambatan apapun, ini terjadi saat bernafas. Hambatan yang menghasilkan bunyi bahasa ada pada pita-pita suara dan pada berbagai macam tempat. Artikulasi di atas pita-pita itu, khususnya di antara salah satu bagian lidah dan salah satu tempat lain, misalnya langit-langit gusi, gigi, dan lain sebagainya.

Referensi

sunting
  1. ^ Marsono (2018). Fonetik. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. hlm. 2. ISBN 978-979-420-458-0. 
  2. ^ a b c Hidayatullah, Moch. Syarif (2017). Cakrawala Linguistik Arab. Jakarta: Grasindo. hlm. 37.