Folk Kampus adalah genre musik berbahasa Mandarin yang populer pada dekade 70an hingga 80-an di Taiwan.

Penamaan

sunting
  • bahasa Mandarin : Xiàoyuán míngē (校園民歌) atau míngē(民歌), Xiàoyuán gēqǔ (校園歌曲).[1]
  • bahasa Inggris: Taiwanese campus folk song.

Sejarah

sunting

Perkembangan musik folk di Taiwan bermula dari Insiden Tamkang (淡江事件) pada tahun 1976.[2] Pada saat itu pemusik bernama Lee Suang-tze meneriakkan "kita harus menyanyikan lagu-lagu kita sendiri" dan kemudian memecahkan sekaleng coca cola. Kekesalan Lee menginspirasi banyak pemusik untuk menulis sendiri lirik lagu dalam bahasa Mandarin yang pada akhirnya membuka jalan untuk Pergerakan Musik Folk Kampus (校園歌運動).[2]

Dekade 70-an merupakan era pengukuhan Hukum Darurat Militer (Martial Law) di mana Taiwan mencoba kembali merebut Tiongkok Daratan dan melarang perkembangan kesenian dalam negeri, namun memberikan kebebasan bagi masuknya musik-musik barat.[2] Pada dekade sebelumnya, para pemusik mengeluhkan bahwa pop musik di Taiwan sangat didominasi oleh genre musik Amerika. Pergerakan Folk Kampus merupakan sentimen nasionalis yang disuarakan pemuda Taiwan untuk menolak dominasi budaya barat dan menginginkan karya seni asli ciptaan sendiri. Lirik lagu Folk Kampus mencerminkan emosi dan perasaan para pemuda-pemudi Taiwan pada saat itu seperti kisah cinta, persahabatan, kerinduan, sejarah dan sebagainya.[2]

Pada tahun 1977 Sony Music memperkenalkan Penghargaan Golden Melody (Golden Melody Awards) yang bertujuan untuk mencari bakat dari kalangan mahasiswa. Banyak lagu baru kemudian diciptakan pada periode 1977-1981 oleh pemusik dan komposer dari kaum mahasiswa maka itu muncul nama genre "folk kampus".[1]

Album berjudul "Collection of Modern Chinese Folk Campus" (中國現代民歌集) karya Yang Xian umumnya dianggap sebagai yang pertama menyebabkan ketertarikan masyarakat kepada genre Folk Kampus.[3] Pemusik lain yang populer pada awal era itu adalah Chyi Yu dan Li Jianfu yang terkenal dengan lagu-lagunya seperti "Pohon Zaitun" (橄欖樹) (1979) dan "Bangsa Pewaris Naga" (龍的傳人) (1980). Kedua penyanyi ini bahkan menyebabkan genre Folk Kampus diterima pendengar berbahasa Mandarin di berbagai negara. Dua lagu yang populer dari kedua penyanyi tersebut melambangkan dua tema berbeda namun digemari pendengar : kisah cinta dan cerita rakyat yang berkaitan dengan identitas bangsa Tionghoa.[3]

Pada awal tahun 1980-an, genre Folk Kampus mempengaruhi pemusik rock seperti Hou Dejian dan Lo Tayu.[3] Tidak hanya populer di Taiwan, genre ini juga didengarkan oleh masyarakat di daratan Tiongkok.

Dampak dan pengaruh Folk Kampus bagi masyarakat Taiwan

sunting

Walau dominasi Folk Kampus telah berakhir, genre masih berpengaruh bagi masyarakat kontemporer Taiwan melalui nostalgia. Genre musik ini hingga kini masih disukai karena sifatnya yang sederhana dan murni dibanding genre musik berbahasa Mandarin yang baru.

Pada tahun 1978, sebuah lagu folk yang berjudul "Long De Zhuan Ren" ditulis oleh Hou Dejian menjadi sangat populer.[4] Lagu ini ditulis untuk menyuarakan nasionalisme kepada Taiwan, kemudian dipopulerkan sebagai "panggilan" untuk unfikasi Tiongkok. Ironisnya lagu ini kemudian digunakan baik oleh berbagai media siaran Tiongkok daratan dan Taiwan sebagai lagu patriotik.[4]

Artis musik

sunting

Referensi

sunting

Pranala luar

sunting