Flu tulang adalah salah satu penyakit yang dapat disebabkan oleh makin parahnya influensa yaitu Flu Tulang yang dimotori oleh virus Parvovirus B19.[1]

Flu tulang
Primate erythroparvovirus 1 Edit nilai pada Wikidata

Edit nilai pada Wikidata
Komposisi genom virus ICTVssDNA(+/-) (en) Terjemahkan, single-stranded DNA virus (en) Terjemahkan dan single-stranded DNA virus (en) Terjemahkan Edit nilai pada Wikidata
Penemu atau penciptaYvonne Cossart (en) Terjemahkan Edit nilai pada Wikidata
Penyakiterythema infectiosum (en) Terjemahkan Edit nilai pada Wikidata
Taksonomi
KerajaanShotokuvirae
FilumCossaviricota
KelasQuintoviricetes
OrdoPiccovirales
FamiliParvoviridae
GenusErythroparvovirus
SpesiesPrimate erythroparvovirus 1 Edit nilai pada Wikidata

Gejala Penyakit

sunting

Flu tulang terkadang ditandai dengan gejala munculnya bercak-bercak merah pada mulut atau kulit. Untuk membedakannya dengan penyakit demam berdarah diperlukan pemeriksaan lebih lanjut karena gejalanya mirip dengan flu tulang. Gejala-gejala umum yang sering dijadikan indikator, yaitu rasa ngilu pada persendian yang berlangsung selama 2–4 minggu pasca-flu biasa. Penderita merasa sangat kedinginan pada malam hari dan di pagi harinya tubuh terasa kaku. Biasanya kondisi kesehatan penderita akan berangsur-angsur membaik setelah 3 minggu.[1]

Pengobatan

sunting

Pasien sebaiknya mengonsumsi makanan bergizi tinggi dan sebanyak mungkin untuk menghindari rokok, kopi, dan makanan lemak tinggi sehingga tidak menjadi lebih parah. Sangat dianjurkan untuk tidak sembarangan mengonsumsi obat flu di pasaran karena sangat berbahaya.

Referensi

sunting
  1. ^ a b "Flu Tulang". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-02-09. Diakses tanggal 2011-02-06.