Film kultus (bahasa Inggris: cult film) adalah istilah yang digunakan untuk menyebut film yang memiliki sekelompok penggemar yang sangat berdedikasi untuk menonton film tersebut berulang kali, membedah dan membicarakan filmnya, dan memiliki keterikatan emosi yang kuat dengan film tersebut. Film kultus bisa jadi tidak laku di layar lebar, tetapi memiliki sejumlah penggemar setia. Tema cerita film kultus bisa jadi berbeda dengan film arus utama, bahkan menyimpang, eksentrik, atau ganjil.[1] Ada banyak pendapat perbeda mengenai kriteria suatu film kultus, tetapi umumnya disepakati bahwa film kultus memiliki keterlibatan aktif penonton. Seperti halnya suatu sekte (cult), penonton menikmati film bukan hanya dengan menontonnya, tetapi juga keterlibatan dalam ritual, semisal dalam bentuk festival film atau kopi darat antara penggemar.[2]

Kritikus film Ekky Imanjaya menyebutkan bahwa film kultus di Indonesia paling banyak diproduksi pada masa Orde Baru.[3] Genre film kultus pada masa tersebut banyak berkisar di film horor, film eksploitasi, dan film laga. Beberapa judul film kultus yang populer di antaranya adalah Ratu Ilmu Hitam (1981), Perawan Rimba (1982), dan Bercinta dengan Maut (1992).

Lihat pula

sunting

Referensi

sunting
  1. ^ "Ganjil dan Terasa Menyimpang, Itulah Film Cult". Tirto.ID. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-10-27. Diakses tanggal 2019-11-28. 
  2. ^ "What makes a cult film?". BBC News (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-11-10. Diakses tanggal 2019-11-28. 
  3. ^ "The Other Side of Indonesia: New Order's Indonesian Exploitation Cinema as Cult Films". Cinema Poetica (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-03-19. Diakses tanggal 2019-11-28.