Fery Farhati

istri dari Anies Rasyid Baswedan

Hj. Fery Farhati Ganis, S.Psi., M.Sc. (lahir 6 Agustus 1971) adalah pengajar Indonesia yang menjabat sebagai Ketua Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga DKI Jakarta sejak 2017 hingga 2022, sekaligus istri dari Anies Baswedan. Mereka menikah pada tanggal 11 Mei 1996 dan telah dikaruniai empat orang anak: Mutiara Annisa Baswedan, Mikail Azizi Baswedan, Kaisar Hakam Baswedan, dan Ismail Hakim Baswedan.

Fery Farhati Ganis
Ketua TP-PKK Provinsi DKI Jakarta
Masa jabatan
16 Oktober 2017 – 16 Oktober 2022
PresidenJoko Widodo
GubernurAnies Baswedan
Sebelum
Pendahulu
Happy Farida
Pengganti
Mirdiyanti (Pj.)
Sebelum
Informasi pribadi
Lahir
Fery Farhati Ganis

6 Agustus 1971 (umur 53)
Kuningan, Indonesia
Suami/istri
(m. 1996)
Anak4
Almamater
PekerjaanPengajar
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Fery Farhati Ganis merupakan putri bungsu dari empat bersaudara. Ia menghabiskan masa kecilnya di Cipicung, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Ia mengenyam pendidikan di SD Negeri 5 Kuningan, SMP Negeri 1 Kuningan, dan SMA Negeri 1 Kuningan.[1] Ia menyelesaikan pendidikan S1 di Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada di Yogyakarta pada tahun 1996. Ia melanjutkan pendidikan S2 di bidang Applied Family and Child Studies di Northern Illinois University [en] (NIU), Department of Family, Consumer & Nutrition Sciences, School of Family, Consumer and Nutrition Sciences Diarsipkan 2023-06-29 di Wayback Machine., DeKalb, Illinois, Amerika Serikat, pada tahun 2002. Selama menjalankan studi, ia menjadi Teaching Assistant dan mendapat beasiswa dari Philanthropic Educational Organization Diarsipkan 2023-06-28 di Wayback Machine. dan American Indonesian Cultural and Educational Foundation Diarsipkan 2023-06-06 di Wayback Machine..[butuh rujukan]

Di akhir masa studinya, Fery Farhati menjalani internship di DeKalb County Women, Infant and Children Diarsipkan 2023-06-02 di Wayback Machine. (WIC) selama satu tahun. WIC inilah yang awalnya mendorong Fery untuk menekuni bidang Parenting Education di NIU. Saat mendampingi Anies Baswedan mengambil studi doktoralnya pada tahun 1999, sebagai ibu muda dengan satu anak dan membangun keluarga di rantau tanpa dukungan dan support system dari extended family, Parenting Program yang ditawarkan WIC pada warga DeKalb secara gratis ini, menjadi jawaban atas segala pertanyaan yang dihadapi selama membesarkan anaknya. Pengalaman mengikuti parenting program dan internship di WIC ini menginspirasi Fery untuk terus berbagi ilmunya pada orang tua-orang tua di Indonesia, agar memiliki pegangan dan arah yang jelas dalam mendidik anak-anaknya.[butuh rujukan]

Selesai menjalankan studi di Amerika Serikat, Fery Farhati, bersama suami dan tiga anaknya kembali ke Jakarta pada tahun 2005. Dengan anak-anak yang masih kecil (8 tahun, 5 tahun dan 4 bulan) dan masih membutuhkan perhatian penuh, Fery Farhati memilih untuk fokus mendidik dan membesarkan anaknya sambil tetap berbagi ilmu parenting di Sekolah Lazuardi GIS Diarsipkan 2023-06-06 di Wayback Machine. tempat anak-anaknya bersekolah. Juga turut terlibat di Lazuardi Next sebuah lembaga pelatihan untuk memberikan training bagi guru dan calon guru. Selain juga ikut membantu memberikan parenting education pada orang tua PAUD di sekitar tempat tinggalnya di daerah Cilandak.[butuh rujukan]

Komunitas Rumah Pencerah

sunting

Kepedulian Fery terhadap dunia pendidikan orang tua dan Anak Usia Dini (PAUD) juga dituangkannya dengan mendirikan Komunitas Rumah Pencerah (KRP) Diarsipkan 2020-02-21 di Wayback Machine. pada tahun 2014. KRP adalah rumah bagi para orang tua untuk belajar, berbagi pengalaman, dan membuka diri dengan dunia luar yang terus berubah. Bersama pegiat pendidikan di Komunitas Rumah Pencerah ini, Fery Farhati berhasil melahirkan sebuah buku berjudul Menjadi Orang Tua Cerdas yang dijadikan materi pelatihan kepada hampir 1000 orang tua. Fery secara persisten mengajak para orang tua untuk terus belajar meningkatkan kapasitasnya sebagai orang tua yang baik bagi anak-anaknya. Komunitas Rumah Pencerah terus berkembang dan telah menerbitkan buku Asah Asuh dan Permainan Edukatif Asah Asuh bagi orang tua pada tahun 2018. Bagi Fery, orang tua selayaknya perlu belajar sepanjang hidup. Belajar beradaptasi dengan perubahan zaman, perubahan karakteristik generasi, dan perubahan teknologi. Tidak cukup sampai di situ, orang tua juga perlu berinteraksi dengan dunia luar dan melihat pola-pola keluarga yang berbeda di luar sana. Sebab, masyarakat juga memiliki peran membentuk pribadi anak, sejalan dengan keluarga dan kedua orang tua.[butuh rujukan]

Peran Istri Gubernur

sunting

Pada 16 Oktober 2017, dengan dilantiknya Anies Baswedan sebagai Gubernur Provinsi DKI Jakarta periode 2017–2022, Fery secara otomatis mengemban peran baru dalam beberapa organisasi, yakni sebagai Ketua Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Provinsi DKI Jakarta,[2] Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi DKI Jakarta,[3] Bunda PAUD Provinsi DKI Jakarta,[4] Penasihat Badan Kerjasama Organisasi Wanita (BKOW) Provinsi DKI Jakarta, dan Penasihat Dharma Wanita Persatuan (DWP) Provinsi DKI Jakarta. Selain itu, ia juga menjabat Ketua Yayasan Kanker Indonesia Provinsi DKI Jakarta sejak 2018.[5] Peran-peran ini membuka jalan bagi Fery Farhati untuk bisa berkeliling ke seluruh wilayah DKI Jakarta dan mengenal dan bertemu dengan warga. Peran peran inilah yang membawanya bertemu dengan tokoh-tokoh perempuan penggerak yang telah bekerja dalam sunyi jauh dari hingar bingar berita di ibukota. Sosok-sosok wanita hebat yang bekerja dengan tulus dan tanpa pamrih menjaga keharmonisan keluarga dan lingkungannya,[butuh rujukan]

Ibu Ibukota Awards

sunting

Dibalik Jakarta yang selama ini identik dengan optimisme, persaingan, dan kesibukan, Fery Farhati melalui keterlibatannya di masyarakat dengan berbagai peran yang diembannya, menjumpai sisi yang humanis dan harmonis. Keharmonisan ini muncul dari unit terkecil dalam masyarakat, yaitu keluarga. Terbukti dengan data Badan Pusat Statistik pada tahun 2017 yang menyebutkan bahwa Keharmonisan Keluarga menempati posisi tertinggi dari 19 Indikator Penyusun Indeks Kebahagiaan dengan nilai mencapai 80.05.[6] Peran Ibu, tentu sangat signifikan dalam membangun keluarga harmonis. Kontribusinya dalam ruang keluarga ternyata memiliki dampak yang dirasakan oleh lingkungan sekitarnya. Ketulusan sosok perempuan-perempuan penggerak memastikan kebahagiaan-kebahagiaan keluarga di Jakarta dalam sunyi dan jauh dari sorotan ini menginspirasi Fery Farhati untuk menghadirkan sebuah ajang apresiasi bagi mereka.[butuh rujukan]

Fery Farhati kemudian menginisiasi ajang Ibu Ibukota Awards Diarsipkan 2020-11-03 di Wayback Machine., dengan menggandeng organisasi-organisasi dibawah koordinasinya yaitu: Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK), Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda), Yayasan Kanker Indonesia (YKI), dan Dharma Wanita Persatuan (DWP) Provinsi DKI Jakarta. Ibu Ibukota Awards bertujuan untuk memberikan apresiasi kepada para perempuan penggerak di sudut-sudut Jakarta, selain juga untuk mendorong keterlibatan masyarakat, khususnya para ibu untuk bergerak di wilayahnya masing-masing. Melalui ajang ibu ibukota awards, kisah kisah inspiratif ibu-ibu penggerak ini terangkat ke permukaan dan gaungnya meluas sehingga dapat memberi nuansa baru bagi Jakarta menjadi kota yang humanis dan harmonis yang pada akhirnya membuat warga melihat Jakarta dengan penuh harapan.[butuh rujukan]

Ada 5 bidang gerak[7] dalam ajang ibu ibukota awards ini. Masing-masing memiliki tim seleksi yang kapabel di bidangnya. Di Bidang Pengembangan Kerajinan, diseleksi oleh Euis Saedah (Sekjen Dekranas), Handaka Santosa (CEO PT. Panen Lestari), dan Pincky Sudarman (Direktur Alun-Alun Indonesia). Bidang Pendidikan Orang Tua dan Anak Usia Dini diseleksi oleh Fasli Jalal (Pakar Pendidikan) dan Najeela Shihab (Pendiri Sekolah Cikal). Bidang Pelestarian Lingkungan diseleksi oleh Suzi Marsitawati (Kepala Dinas Kehutanan Provinsi DKI Jakarta) dan Mahariah Sandre (Aktivis Lingkungan), sementara Tuty Kusumawati (Kepala Dinas Pemberdayaan Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk Provinsi DKI Jakarta) dan Elidawati Ali Oemar (CEO Elcorps) menyeleksi untuk Bidang Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga. Terakhir, untuk Bidang Kesehatan diseleksi oleh Lily S. Sulistiowati (Kepala Sentra Laktasi) dan Widyastuti (Kepada Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta). Proses seleksi terdiri atas dua tahap, tahap pertama adalah seleksi wawancara dengan tim seleksi, sementara di tahap berikutnya tim seleksi turun langsung meninjau bidang gerak dari masing-masing nominasi.

Di luar perkiraan proses seleksi ini berjalan dengan penuh kehangatan dan sangat menyentuh para tim seleksi. Kisah-kisah ibu-ibukota tanpa terasa telah menyatukan hati semua yang terlibat. Para anggota tim seleksi kerap kali menahan haru dan kagum mendengar cerita-cerita inspiratif yang selama ini nyaris tak terdengar. Sangat sulit bagi mereka untuk menentukan hanya 5 nama dari 21 sosok[8] perempuan hebat. Setelah berhasil menentukan 5 sosok terpilih dari masing-masing bidang, gelaran ini ditutup dengan Puncak Acara Ibu Ibukota Awards. Puncak acara ini disiarkan di stasiun televisi dan nonton bareng di 20 titik di Jakarta, serta diisi dengan penyerahan apresiasi kepada sosok-sosok Ibu Ibukota di DKI Jakarta.[butuh rujukan] Tayangan Puncak Acara Ibu Ibukota Awards dapat disimak di saluran YouTube Ibu Ibukota.[9]

Penghargaan dan Beasiswa

sunting

Referensi

sunting
  1. ^ https://radarkuningan.disway.id/read/653285/kehidupan-fery-farhati-ganis-di-kuningan-sederhana-tanpa-listrik-dan-televisi/15
  2. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-06-12. Diakses tanggal 2023-06-11. 
  3. ^ https://beritajakarta.id/potret-jakarta/album/4801/fery-farhati-ganis-resmi-dilantik-menjadi-ketua-dekranasda-dki
  4. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-06-11. Diakses tanggal 2023-06-11. 
  5. ^ https://beritajakarta.id/potret-jakarta/album/6004/gubernur-hadiri-pelantikan-pengurus-yki-dki
  6. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-03-08. Diakses tanggal 2020-02-21. 
  7. ^ BeritaSatu.com. "Ibu Ibu Kota Awards, Penghargaan bagi Perempuan Jakarta Bangun Ibu Kota Dalam Sunyi". beritasatu.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-02-21. Diakses tanggal 2020-02-19. 
  8. ^ Indonesia, Herworld (2019-12-26). "Melihat Sisi Lain Jakarta Lewat 'Ibu Ibukota Awards'". Herworld Indonesia (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-03-22. Diakses tanggal 2020-02-19. 
  9. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-04-23. Diakses tanggal 2020-02-21. 
  10. ^ "DEKRANAS AWARD 2019: DEKRANASDA DKI JAKARTA RAIH KATEGORI PEMBINA TELADAN DAN KARYA KERAJINAN TERBAIK". www.dekranasdadkijakarta.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-06-17. Diakses tanggal 2020-02-19. 
  11. ^ Beritajakarta. "Fery Farhati Terima Penghargaan HIMPAUDI Award 2019 dari KKP - Beritajakarta.id". http://www.beritajakarta.id/ (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-02-21. Diakses tanggal 2020-02-19.  Hapus pranala luar di parameter |website= (bantuan)
  12. ^ Beritajakarta. "Pemprov DKI Raih Penghargaan Kota Layak Anak dari NGO Internasional Save The Children - Beritajakarta.id". http://www.beritajakarta.id/ (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-02-21. Diakses tanggal 2020-02-19.  Hapus pranala luar di parameter |website= (bantuan)
  13. ^ "Belajar, Berbelanja, dan Beramal di Jakarta Halal Things 2018". Scarfmedia (dalam bahasa Inggris). 2018-12-03. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-02-21. Diakses tanggal 2020-02-19.