Felipe Pérez Roque

Felipe Ramón Pérez Roque (lahir 28 Maret 1965) adalah menteri luar negeri dari Republik Kuba. Ketika ia diangkat pada 1999, ia bukan hanya menteri termuda dalam Kabinet Kuba tetapi juga merupakan satu-satunya menteri yang dilahirkan setelah Revolusi Kuba pada 1959.

Felipe Pérez Roque

Pérez Roque sebelumnya adalah seorang insinyur listrik dan pemimpin organisasi pemuda yang pernah menjabat sebagai kepala staf Fidel Castro selama satu dasawarsa sebelum ia sendiri diangkat menjadi menteri. Selain menjadi anggota terkemuka dari Dewan Menteri Kuba, Pérez Roque juga merupakan anggota dari Komite Sentral dari Partai Komunis Kuba dan berdinas di Dewan Negara.

Peranan sebagai Menteri Luar Negeri

sunting

Peranan Pérez Roque sebagai menteri luar negeri dapat dilihat dari pernyataan-pernyataannya yang menentang kebijakan laur negeri AS, sehubungan dengan status Kuba dan kebijakan luar negeri AS yang lebih luas. Ia telah menggambarkan Kuba sebagai "negara yang dikepung" sebagai akibat dari blokade AS terhadap Kuba, tetapi ia pun dilihat sebagai politikus yang terbuka terhadap perundingan untuk mengakhirinya dan menerima ekonomi yang lebih terbuka.[1] Pérez Roque telah menyampaikan sejumlah pidato pada pertemuan tahunan Sidang Umum PBB, yang mengkritik peranan AS dan menuntut agar pasukan-pasukan AS ditarik dari Irak. Pada rapat-rapat itu, ia juga telah memohon kepada Dewan Keamanan agar mengikutsertakan negara-neara Dunia Ketiga, bahwa semua negara bekerja sama dalam memerangi terorisme, dan bahwa adalah tanggung jawab negara-negara maju untuk menjamin perlucutan senjata umum dan penuh, termasuk perlucutan senjata nuklir.[2]

Pérez Roque juga bertanggung jawab dalam meningkatkan hubungan dagang antara Kuba dengan Republik Rakyat Tiongkok,[3] dan telah melakukan sejumlah perjalanan penting ke negara itu untuk menandatangani perjanjian militer antara kedua negara.[4]

Persepsi masyarakat tentang Pérez Roque

sunting

Sebagai seorang bekas sekretaris pribadi Fidel Castro, kecenderungan politik Pérez Roque sering kali sangat erat berkaitan dengan kebijakan-kebijakan Presiden Kuba itu. Di Kuba, Pérez dijuluki "Fax", sebuah istilah ejekan bahwa ia semata-mata hanya meneruskan gagasan-gagasan Castro, ketika penampilan-penampilan sang pemimpin yang telah lama menjabat ini makin berkurang.[5] Menurut seorang pendukung veteran Castro, Castro telah memilih Pérez untuk memimpin tim suksesi di bawah pengawasan sementara Raúl Castro, tetapi Pérez sering dianggap terlalu "berpikiran sempit" untuk generasi bangsa Kuba yang akan datang. Pada 2001, setelah Fidel Castro pignsan ketika sedang berpidato, Pérez memimpin khalayak ramai dengan seruan-seruan, "Viva Fidel! Viva Raúl!" [5]

Didahului oleh:
Ricardo Alarcón de Quesada
Menteri luar neeri
1999-sekarang
Diteruskan oleh:
masih menjabat

Rujukan

sunting

Lihat pula

sunting

Pranala luar

sunting