Fedaiyan Islam

(Dialihkan dari Fedaiyan islam)

Fedaiyan Islam dari segi bahasa berarti orang-orang yang rela berkorban adalah sebuah nama organisasi politik Islam radikal di Iran dan pemimpin organisasi ini adalah Navvab Safavi.[1] Gerakan utama dari organisasi ini adalah menolak pengaruh asing, dan menuntut nasionalisasi perusahaan-perusahaan yang telah diprivatisasi oleh pihak asing.[1]

Kelompok tersebut adalah sebuah kelompok nasionalis yang tumbuh melawan dominasi mobilisasi asing di Timur Tengah pasca Perang Dunia II, dan merupakan penanda kelompok Islam teroris yang populer.[2] Anggota dari kelompok organisasi ini dikatakan terdiri dari para pemuda yang bekerja di perusahaan Teheran.[3] Program utama mereka secara garis besar adalah ditegakkannya hukum syariah seperti pelarangan meminum alkohol, merokok, mengkonsumsi ganja, menonton film, berjudi, mengenakan pakaian dari negara asing, pemotongan tangan bagi pelaku pencurian, pengenaan hijab bagi para wanita, dan menghilangkan mata pelajaran di kurikulum di sekolah-sekolah muslim seperti musik.[2][3]

Pembunuhan pertama mereka tertuju pada seorang nasionalis, anti keagamaan dan penulis yang bernama Ahmad Kasrav yang tertembak mati pada tahun 1946.[4] Kasravi merupakan target utama Ayatollah Khomeini dalam bukunya yang berjudul Kashf al Asrar yang artinya Kunci Berbagai Rahasia dengan sepenggal catatan "mereka yang mengkritik Islam adalah mahdur ad-damm, darah mereka halal untuk dibantai.[4]Secularist Iranian author Amir Taheri argues that Khomeini was closely associated with Navab Safavi and his ideas, and that Khomeini's assertion "amounted to a virtual death sentence on Kasravi."[4]

Rujukan

sunting
  1. ^ a b Shadily, Hassan.Ensiklopedia Indonesia. Jakarta:Ichtiar Baru Van Hoeve.
  2. ^ a b Fundamentalist Islam at Large: The Drive for Power Diarsipkan 2008-07-19 di Wayback Machine. by Martin Kramer, Middle East Quarterly, June 1996
  3. ^ a b Abrahamian, Ervand Iran between Two Revolutions, Princeton University Press, 1982, p. 259
  4. ^ a b c Taheri, The Spirit of Allah, (1985), p. 101