Fajar Sadik adalah sebuah cahaya yang terlihat pada waktu subuh sebagai batas antara akhir malam dengan permulaan pagi.[1] Terbit fajar sadik merupakan tanda awal waktu bagi salat subuh.[1] Demikian pula sebagai tanda awal waktu pelaksanaan puasa, baik puasa wajib maupun puasa sunah.[1]

Sedangkan Fajar Kazib adalah sebuah cahaya yang agak terang yang terlihat memanjang dan mengarah ke atas di tengah-tengah langit, berbentuk seperti ekor serigala.[2] Meskipun,Fajar Kazib telah berakhir, kita belum bisa melaksanakan Salat Subuh karena cahaya putih (Fajar Sadik) belum menyebar di ufuk Timur.[2]

Perbedaan

sunting
  1. Fajar Kazib terpisah dari ufuk, sementara Fajar Sadik menyatu atau beriringan dengan ufuk.[3]
  2. Fajar Kazib memiliki cahaya yang memanjang secara vertikal,sementara Fajar Sadik melintang secara harizontal.[3]
  3. Fajar Kazib muncul tatkala pertama kali terbitnya cahaya putih, dan secara perlahan akan hilang, sedangkan fajar sadik terbit dengan cahaya minimal dan perlahan-lahan semakin penuh dengan cahaya.[3]

Referensi

sunting
  1. ^ a b c Van Hoeve. Ensiklopedia Indonesia. Ichtiar Baru. 
  2. ^ a b 'Urwat al-Wutsqâ, jil. 1. 
  3. ^ a b c Nihâyat al-Taqrir, jil. 2.