Express Rail Link
Express Rail Link Sdn Bhd adalah sebuah perusahan yang menaungi dan mengoperasikan kereta bandar udara yang menghubungkan Bandar Udara Internasional Kuala Lumpur (KLIA) dengan Kuala Lumpur Sentral (KL Sentral) sejauh 57 kilometer. Perusahaan ini mengoperasikan dua layanan kereta berbeda:
- KLIA Ekspres, layanan kereta bandar udara langsung dari KLIA ke KL Sentral, yang diluncurkan pada 14 April 2002.
- KLIA Transit, layanan kereta komuter dengan tiga pemberhentian tambahan di antara KLIA dan KL Sentral, yang diluncurkan pada 1 Juni 2002.
Express Rail Link | |
---|---|
Info | |
Pemilik | Express Rail Link Sdn Bhd |
Wilayah | Lembah Klang, Malaysia |
Jenis | Kereta bandar udara |
Jumlah jalur | 6 7 |
Jumlah stasiun | 6 |
Penumpang harian | 27.307 (2015) |
Penumpang tahunan | 9,967 juta (2015)[1] ( 7.9%) |
Situs web | kliaekspres |
Operasi | |
Dimulai | 14 April 2002 |
Jumlah gerbong | 8 kereta (bergerbong-4) Desiro ET 425 M Electric Multiple Unit 6 kereta (bergerbong-4) CRRC Changchun Equator Electric Multiple Unit. |
Teknis | |
Panjang sistem | 57 km (35 mi) (total) |
Lebar sepur | 1.435 mm (4 ft 8+1⁄2 in) sepur standar |
Kecepatan tertinggi | 176 km/h (109 mph) |
Latar belakang
suntingExpress Rail Link Sdn Bhd (ERL) adalah perusahaan patungan swasta bersama YTL Corporation Berhad, Lembaga Tabung Haji dan Trisilco Equity Sdn Bhd dengan kepemilikan saham masing-masing sebesar 50%, 40% dan 10%. Pada 25 Agustus 1997, pemerintah Malaysia telah menyerahkan konsesi 30 tahun kepada perusahaan ini untuk membiayai, membangun, mengoperasikan, dan mengatur sistem dan layanan kereta api Kuala Lumpur-Bandar Udara Internasional Kuala Lumpur.
Pekerjaan konstruksi dimulai pada Mei 1997 dan selesai lima tahun kemudian. Ini diajukan kepada konsorsium SYZ, sebuah konsorsium usaha patungan antara Jerman dan Malaysia, Siemens AG, Teknik Listrik Siemens Sdn Bhd dan Perusahaan Konstruksi Yeoh Tiong Lay Sdn Bhd. Dukungan Pemeliharaan ERL Sdn Bhd didirikan pada tahun 1999 yang bertanggung jawab atas operasi dan pemeliharaan perusahaan induk. Awalnya perusahaan ini merupakan usaha patungan antara Express Rail Link Sdn Bhd dan Siemens AG namun saat ini sepenuhnya dimiliki oleh Express Rail Link Sdn Bhd.[2]
Krisis keuangan yang melanda kawasan Asia pada tahun 1997 menyebabkan proyek ini terhenti. Namun, atas dukungan pemerintah Malaysia, proyek kereta penghubung Kuala Lumpur-Bandar Udara Internasional Kuala Lumpur berlanjut. Nilai total biaya proyek RM2,4 miliar yang dibiayai melalui konsolidasi ekuitas (RM500 juta), pinjaman keuangan sebesar RM940 juta dari Bank Pembangunan dan Infrastruktur Malaysia Berhad (Bank Pembangunan) dan sisanya melalui fasilitas ekspor kredit[3] dari empat lembaga keuangan Jerman. Express Rail Link Sdn Bhd meraih laba pada tahun 2003 setelah baru satu tahun beroperasi.
Kecelakan
suntingPada 24 Agustus 2010, Express Rail Link menerima laporan kecelakaan pertama mereka yang menyebabkan 3 penumpang mengalami luka-luka. Dua kereta ERL bertabrakan di Kuala Lumpur Sentral, yang salah satu diantaranya berangkat pada pukul 21.45 dari Bandar Udara Internasional Kuala Lumpur sementara kereta lainnya, yang tak berpenumpang, menabrak bagian belakang kereta tersebut. [4] [5]
Ekspansi
suntingEkspansi layanan kereta bandar udara ke terminal KLIA2 yang baru dari Bandar Udara Internasional Kuala Lumpur sepanjang 2.14 km. Komersialisasi layanan ini dimulai pada 1 Mei 2013.[6]
Penghargaan dan pencapaian
suntingTahun | Penghargaan | Kategori | Hasil | Ref. |
---|---|---|---|---|
2014 | Global AirRail Awards | North Star Air Rail Link of the Year | Menang | [7] |
2015 | Global AirRail Awards | North Star Air Rail Link of the Year | Menang | [7] |
2016 | Global AirRail Awards | North Star Air Rail Link of the Year | Menang | [7] |
Social Responsibility | Menang | [7] |
Galeri
sunting-
Rangkaian kereta KLIA Ekspres menuju stasiun KL Sentral.
-
Peron stasiun ERL Putrajaya/Cyberjaya pada malam hari.
-
Rangkaian kereta KLIA Ekspres di depo Salak Tinggi.
-
Rangkaian kereta KLIA Ekspres melewati stasiun Bandar Tasik Selatan.
Lihat pula
suntingReferensi
sunting- ^ "JADUAL 2.9 : BILANGAN PENUMPANG BAGI PERKHIDMATAN SISTEM ALIRAN RINGAN, SUKU KEEMPAT, 2015" [Table 2.9 : Number of Passengers for Light Rail Transit (LRT) Services, Fourth Quarter, 2015] (PDF) (dalam bahasa Melayu and Inggris). Kementerian Transportasi Malaysia. Diarsipkan (PDF) dari versi asli tanggal 2016-10-07. Diakses tanggal 31 Maret 2016.
- ^ Developing local capabilities in Malaysia Diarsipkan 2016-04-14 di Wayback Machine. Railway Gazette International April 2006
- ^ "Import Credit Definition from The Free Dictionary". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-02-21. Diakses tanggal 2019-02-05.
- ^ "2 ERLs crash at KL Sentral". Diarsipkan dari versi asli tanggal 26 September 2010.
- ^ "2 ERLs crash at KL Sentral, 3 hurt". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-10-31. Diakses tanggal 2019-02-05.
- ^ "Archived copy". Diarsipkan dari versi asli tanggal 23 November 2012. Diakses tanggal 21 November 2012.
- ^ a b c d "ERL named 'North Star Air Rail Link of the Year' for third time". New Straits Times. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-02-07. Diakses tanggal 19 June 2017.
Pranala luar
sunting- (Inggris) KLIA Ekspes Diarsipkan 2011-09-02 di Wayback Machine.
- (Inggris) Kuala Lumpur's airport in the city opens for business Diarsipkan 2011-06-16 di Wayback Machine. Railway Gazette International Mei 2002