Energi Pelabuhan Indonesia
PT Energi Pelabuhan Indonesia adalah anak usaha dari Pelindo Jasa Maritim yang terutama menyediakan jasa operasi dan pemeliharaan kelistrikan di pelabuhan.[2][3]
Perseroan terbatas | |
Industri | Ketenagalistrikan |
Didirikan | 5 November 2012 |
Kantor pusat | Jakarta Utara, DKI Jakarta |
Wilayah operasi | Indonesia |
Tokoh kunci | Andriyuda Siahaan[1] (Direktur Utama) Rio Lasse[1] (Komisaris Utama) |
Jasa |
|
Pendapatan | Rp 180,746 miliar (2021)[2] |
Rp 14,589 miliar (2021)[2] | |
Rp 10,490 miliar (2021)[2] | |
Total aset | Rp 198,257 miliar (2021)[2] |
Total ekuitas | Rp 121,175 miliar (2021)[2] |
Pemilik | PT Pelindo Jasa Maritim (55%) PT Haleyora Power (45%) |
Karyawan | 154 (2021)[2] |
Situs web | www |
Sejarah
suntingPerusahaan ini didirikan oleh Pelindo II dan Haleyora Power pada bulan November 2012 untuk menyediakan jasa operasi dan pemeliharaan kelistrikan di pelabuhan. Pada tahun 2020, perusahaan ini mulai menyediakan kelistrikan untuk kapal yang sedang sandar di Pelabuhan Tanjung Priok guna mengurangi polusi udara yang dihasilkan oleh mesin kapal.[4] Perusahaan ini juga mulai membangun genset di Pelabuhan Tanjung Pandan.
Pada tahun 2021, perusahaan ini berekspansi ke bisnis penyediaan air bersih di Pelabuhan Tanjung Priok dengan menggunakan sistem osmosis terbalik.[2][3] Pada tahun 2022, Pelindo resmi menyerahkan mayoritas saham perusahaan ini ke Pelindo Jasa Maritim sebagai bagian dari upaya untuk membentuk subholding di internal Pelindo yang bergerak di bidang pendukung operasional pelabuhan.[5]
Referensi
sunting- ^ a b "Komisaris & Direksi". PT Energi Pelabuhan Indonesia. Diakses tanggal 10 Juni 2024.
- ^ a b c d e f g h "Laporan Tahunan 2021". PT Energi Pelabuhan Indonesia. Diakses tanggal 10 Juni 2024.
- ^ a b "Sekilas Perusahaan". PT Energi Pelabuhan Indonesia. Diakses tanggal 10 Juni 2024.
- ^ Junida, Ade Irma (15 Oktober 2020). "IPC sediakan fasilitas "shore to ship" di Pelabuhan Tanjung Priok". LKBN Antara. Diakses tanggal 9 September 2024.
- ^ "Pelindo Inbreng Saham, 20 Anak Perusahaan Gabung Ke Sub Holding". Bisnis Indonesia. Diakses tanggal 4 Januari 2022.