Endosperma, dalam botani, adalah bagian dari biji tumbuhan berbunga (Anthophyta) yang merupakan hasil dari pembuahan berganda selain embrio. Endosperma dapat dikatakan sebagai "saudara kembar" embrio karena selalu terbentuk bersama, tetapi berbeda dengan embrio yang diploid, endosperma memiliki tiga set genom atau triploid.

Diagram kariopsis gandum, memperlihatkan bagian endosperma.

Endosperma dapat dilihat dengan jelas pada biji-bijian tertentu, seperti padi, jagung, apokat, serta jarak karena dalam perkembangan biji ia berfungsi vital dalam mendukung perkecambahan. Fungsinya yang paling utama adalah sebagai penyedia cadangan energi bagi embrio (lembaga) dalam proses perkecambahan. Karena itu, protein penyusunnya adalah albumin, protein yang larut dalam air. Karena fungsinya ini, pada endosperma sering kali terkandung karbohidrat dan lemak. Walaupun demikian, endosperma tidak selalu ditemukan pada biji-biji yang telah dewasa / berkembang penuh. Pada suku kacang-kacangan (Fabaceae) serta sawi-sawian (Brassicaceae), misalnya, endosperma tidak ditemukan karena menyusut (rudimenter) dalam perkembangan biji dan fungsi penyedia cadangan energi digantikan oleh bagian embrio sendiri, yaitu daun lembaga atau kotiledon.

Lapisan terluar endosperma beberapa biji serealia memiliki jaringan pelindung tipis yang dapat mengandung pigmen dan disebut lapisan aleuron.[1]

Referensi

sunting
  1. ^ Parker, Sybil, P. (1984). McGraw-Hill Dictionary of Biology. McGraw-Hill Company. 

Pranala luar

sunting