Elisabeth dari Palatinate
Artikel ini sebatang kara, artinya tidak ada artikel lain yang memiliki pranala balik ke halaman ini. Bantulah menambah pranala ke artikel ini dari artikel yang berhubungan atau coba peralatan pencari pranala. Tag ini diberikan pada Desember 2015. |
Elisabeth dari Palatinate (26 Desember 1618 – 11 Februari 1680), juga dikenal sebagai Elisabeth dari Bohemia, merupakan putri sulung Frederick V, yang secara singkat terpilih sebagai Raja Bohemia, dan Elizabeth Stuart. Ia memerintah Biara Herford sebagai Puteri-Kepala Biarawati Elizabeth III.[1] Elizabeth juga sangat terkenal dengan membangun korespondensi filosofi dengan René Descartes yang berlangsung selama tujuh tahun sampai kematiannya pada tahun 1650.
Elisabeth dari Palatinate | |
---|---|
Wangsa | Wangsa Wittelsbach |
Ayah | Frederick V, Pemilih Palatine |
Ibu | Elizabeth Stuart |
Agama | Calvinis |
Kehidupan
suntingSetelah ayahnya digulingkan, masa mudanya dihabiskan di Berlin, di bawah perawatan neneknya Juliana, putri William dari Orange, yang memberikannya sebuah pikiran mulia dan saleh. Di dalam tahun kesembilan atau kesepuluh ia bersama sudara-saudaranya dikirim ke Leiden, Belanda untuk menyelesaikan pendidikan mereka, di mana ia diajarkan bahasa klasik dan modern, seni dan kesusastraan, dan menunjukkan kecenderungan utama terhadap studi filsafat. Ia juga mendapat sebuah nama julukan "La Grecque" ("Orang Yunani") untuk pengetahuannya yang mengesankan tentang bahasa klasik. Setelah itu ia pindah ke Den Haag, di mana orangtuanya memiliki sebuah istana yang tenang yang dikelilingi oleh lingkaran pilihan para bangsawan dan pria-pria yang berpendidikan. Ada rencana untuk menikahkannya dengan Władysław IV Vasa, Raja Polandia. Menjadi penganut Protestan menjadikannya suatu alasan untuk menolak menikah dengan raja yang Katolik. Perlu diingat bahwa episode ini terjadi ke arah akhir Perang Tiga Puluh Tahun di mana Protestan melawan Katolik.
Kemalangan yang menimpa keluarganya membuatnya mengambil suatu keputusan. Pada tahun 1639 ia berkorespondensi dengan Anna Maria van Schurman, seorang wanita yang terpelajar, yang disebut sebagai Minerva orang Belanda. Tak lama kemudian ia bertemu dengan Descartes, yang atas permohonannya menjadi gurunya di dalam filosofi dan moral, dan pada tahun 1644 ia mendedikasikan Principianya. Pada tahun 1649 Descartes mengikuti undangan Ratu Christina dari Swedia,namun terus berkomunikasi dengan Elizabeth sampai ia meninggal pada tahun berikutnya. Pada saat ini Elizabeth kembali ke Heidelberg dengan saudaranya Charles Louis yang sekarang pemilih, tetapi masalah perjodohannya membuatnya meninggalkan Heidelberg. Di dalam sebuah kunjungan ke seorang bibi di Krossen ia bertemu dengan Johannes Cocceius yang kemudian berkorespondensi dengannya dan memberikannya sebuah pameran Song of Songs. Melaluinya ia mempelajari Alkitab.
Pada tahun 1667 ia menjadi seorang kepala biarawati di institusi Herford di mana ia membedakan dirinya dengan kesetiaan di dalam melaksanakan tugasnya, dengan kerendahan hati dan filantropi, dan terutama dengan keramahannya kepada semua orang yang tertindas hati nuraninya. Pada tahun 1670 ia menerima pengikut-pengikut Jean de Labadie, ia tertarik akan kesalehannya. Pada tahun 1677 William Penn sendiri tiba bersama dengan Robert Barclay, dan tinggal selama tiga hari, mengadakan berbagai pertemuan yang menimbulkan kesan yang dalam di hadapan wanita bangsawan itu. Persahabatannya dengan Penn berlangsung sampai kematiannya pada tahun 1680, dan ia memperingati memorinya di dalam edisi kedua bukunya No Cross, No Crown (1682), memuji kesalehan dan kebajikannya, kesederhanaannya, pedulinya sebagai pemimpin, keadilannya, kerendahan hatinya dan cinta amal. Gottfried Leibniz mengunjunginya pada tahun 1678.
Karakter
suntingDi dalam korespondensinya dengan Descartes ia mengajukan satu dari pertanyaan yang paling penting mengenai filosofi Dualisme - yang menyatakan bahwa pikiran dan tubuh merupakan entitas yang terpisah - yaitu bahwa jika pikiran dan tubuh adalah dua entitas yang terpisah maka bagaimana mereka berinteraksi satu sama lain? Descartes tidak pernah memberikan jawaban yang memuaskan atas pertanyaannya itu.
Ia digambarkan sebagai seorang wanita yang cerdas berbicara enam bahasa dan memiliki bakat untuk matematika dan seni. Lagipula, ia adalah seorang pelukis yang sangat berbakat, di antara bakat-bakatnya yang lain.
Silsilah
suntingPranala luar dan referensi
sunting- ^ bei der Wieden, Helge (2008). Elisabeth von der Pfalz, Äbtissin von Herford, 1618-1680: eine Biographie in Einzeldarstellungen. Hahnsche Buchhandlung. ISBN 3775260455.
- Godfrey, Elizabeth. A Sister of Prince Rupert, Elizabeth Princess Palatine and Abbess of Herford. London, New York: J. Lane.
- "Other Women's Voices" Diarsipkan 2013-01-26 di Wayback Machine.
- The Woman Who Took on Descartes Diarsipkan 2008-09-07 di Wayback Machine.
- "Princess Elisabeth Palatine"[pranala nonaktif permanen]
- Online-Biography of Elisabeth of Boehmia, Princess Palatine (in German)
Bacaan selanjutnya
sunting- The Complete Correspondence of Elisabeth of Bohemia and René Descartes
- The Descartes-Elisabeth correspondence in an easier-to-read version
Gelar kebangsawanan | ||
---|---|---|
Didahului oleh: Elizabeth II |
Puteri-Kepala Biarawati Herford 1667–160 |
Diteruskan oleh: Elizabeth IV |