Istilah "eksoteologi" pertama kali diungkapkan pada tahun 1960-an atau awal 1970-an[1] untuk menggambarkan masalah teologis yang berkaitan dengan makhluk luar angkasa. Studi ini terutama berkaitan dengan dugaan tentang keyakinan teologis yang mungkin dimiliki oleh makhluk dari luar angkasa, atau bagaimana teologi kita sendiri telah atau akan dipengaruhi oleh bukti dan/atau interaksi dengan makhluk luar angkasa.

Salah satu tema utama eksoteologi adalah menerapkan konsep makhluk luar angkasa yang hidup, atau lebih tepatnya, makhluk yang diberkahi dengan jiwa, sebagai eksperimen pemikiran untuk menguji suatu teologi tertentu, sebagian besar teologi Kristen, kadang-kadang juga teologi Yahudi.

Referensi

sunting
  1. ^ An early attestation is the title "A Jewish Exotheology" in Norman Lamm, Faith and Doubt: Studies in Traditional Jewish Thought, Ktav Pub. House, 1971, p. 107.

Rujukan umum

sunting
  • Thomas F. O'Meara, O.P. "Christian Theology and Extraterrestrial Intelligent Life." Theological Studies 60 (1999): 3-30.