Ekosistem inovasi
Ekosistem Inovasi adalah sebuah jaringan ekosistem di mana terdapat pihak-pihak seperti stakeholders, komunitas dan pemain-pemain lain yang berperan sentral terhadap tumbuh kembangnya inovasi. Ekosistem Inovasi menjadi sesuatu yang diharapkan sekaligus digerakkan oleh institusi-institusi seperti pemerintah, pelaku bisnis, komunitas, institusi pendidikan, dan lainnya.
Definisi
suntingEkosistem, menurut padanan kata di KBBI, dijelaskan sebagai keadaan khusus tempat komunitas suatu organisme hidup dan komponen organisme tidak hidup dari suatu lingkungan yang saling berinteraksi.[1] Sementara inovasi diartikan sebagai pemasukan atau pengenalan hal-hal yang baru; pembaharuan.[2]
Ekosistem Inovasi dapat diartikan sebagai sebuah set dimana terdapat aktor-aktor, kegiatan, artefak, institusi-institusi yang saling terhubung yang senantiasa berkembang dan penting bagi proses inovasi dari satu aktor atau populasi tertentu.[3] Ekosistem Inovasi dapat terdiri dari pemerintah, korporasi, universitas, startup, venture capitalists, investor, pengusaha, yayasan, para mentor dan media, dimana masing-masing memiliki peran dan berkontribusi terhadap perkembangan inovasi dalam dan untuk area tertentu.[4] Terbentuknya jaringan informasi di antara masing-masing aktor tersebut juga menjadi nilai dan fokus utama bagi ekosistem inovasi.[4] Melalui jaringan informasi yang terbentuk di dalam ekosistem inovasi, masing-masing aktor dapat berbagi informasi dan juga sumber daya yang dapat membantu satu sama lain mengatasi permasalahan-permasalahan yang dihadapi.
Indikator Ekosistem Inovasi
suntingTerdapat beberapa hal yang menjadikan ekosistem inovasi, khususnya dalam fokus usaha dan bisnis, menjadi baik dan berkembang.[4] Beberapa indikator tersebut adalah:
- Memiliki lingkungan yang mendukung terciptanya kemudahan berusaha dan melakukan perkembangan bisnis dan usaha,
- Adanya bentuk komunikasi yang transparan antar sesama aktor yang ada,
- Para inovator yang siap dalam berkomunikasi dan cakap dalam menghadapi investor dan menghadapi dinamika startup,
- Perusahaan dan Institusi yang sigap dengan perubahan dan mudah beradaptasi dengan memanfaatkan teknologi yang didapat melalui kegiatan kemitraan, akuisisi, proyek maupun investasi,
- Mudahnya VC (Venture Capital) dalam menemukan perusahaan yang sesuai dengan portfolio mereka dengan lebih singkat dan efisien,
- Adanya peran dan perhatian media terhadap perkembangan inovasi yang dilakukan oleh startup dan perusahaan-perusahaan.
Perkembangan
suntingDalam studi-studi mengenai inovasi, pemikiran tentang sistem inovasi sudah diejawantahkan dengan kualifikasi yang berbeda-beda seperti yang dilakukan oleh Christopher Freeman tahun 1987 dengan Sistem Inovasi Nasionalnya, atau Stefano Breschi dan Franco Malerba dengan Sistem Inovasi Sektoral yang ditulis pada tahun 1997.[3]
Konsep ekosistem inovasi mengalami kenaikan yang cukup pesat dalam 15 tahun kebelakang dengan didukung oleh munculnya literatur-literatur yang kian berkembang, dengan fokus pada isu-isu bisnis dan strategis. Beberapa ahli dan pemikir memperdebatkan mengenai konsep dari ekosistem inovasi itu sendiri, mengingat kajian awalnya berakar dari kajian kebijakan institusi, sementara ekosistem inovasi itu sendiri pun melekat pada fokus-fokus kajian bisnis dan isu-isu strategis.[3][5]
Klasifikasi Komunitas Ekosistem Inovasi
sunting- Riset (Research). Komunitas riset atau penelitian berperan penting untuk menghasilkan pondasi inovasi atau produk baru. Ada dua macam riset yaitu riset dasar (basic) dan riset aplikasi (applicative). Riset dasar mencari tahu secara mendalam tentang suatu hal dan dampak yang dihasilkannya. Kemudian yang kedua ialah Riset Aplikasi, meneliti dan mengeksplorasi bagaimana hasil riset dasar dapat digunakan untuk sebuah keperluan atau memecahkan sebuah masalah.
- Pengembangan (Development). Komunitas Pengembangan membawa hasil riset kedalam bentuk yang lebih bermanfaat bagi calon pengguna. Mereka berperan membangun nilai dalam sebuah inovasi untuk diluncurkan ke pasar. Namun yang perlu diperhatikan bukan hanya sebagai jembatan sebuah ide baru ke pasar, namun komunitas ini juga turut mengembangkan fitur-fitur yang bermanfaat bagi calon pengguna. Komunitas ini terdiri dari para insinyur, perancang, pemasar dan penjual.
- Aplikasi (Application). Ketika ide atau produk baru sudah diadopsi oleh publik atau pasar, masih banyak sekali kesempatan bagi para komunitas aplikasi untuk terus meneliti kegunaan apa lagi yang bisa dirancang. Komunitas aplikasi terus mengembangkan fitur-fitur baru atau kegunaan baru, dan menjembatani hasil fitur baru tersebut kepada komunitas Riset untuk dapat meneliti hasil kegunaan untukpeluang-peluang baru. Menurut Judy dalam bukunya, komunitas Aplikasi biasanya adalah para insinyur atau pengembang yang mendorong pengguna untuk mengambil keuntungan dari teknologi yang ditawarkan. Komunitas Aplikasi ini adalah garis depan dari inovasi, karena mereka yang mendorong adopsi dan perubahan yang positif.[6][7]
Referensi
sunting- ^ "Arti kata ekosistem - Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Online". kbbi.web.id. Diakses tanggal 2020-08-10.
- ^ "Arti kata inovasi - Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Online". kbbi.web.id. Diakses tanggal 2020-08-10.
- ^ a b c Granstrand, Ove; Holgersson, Marcus (2020-02-01). "Innovation ecosystems: A conceptual review and a new definition". Technovation (dalam bahasa Inggris). 90-91: 102098. doi:10.1016/j.technovation.2019.102098. ISSN 0166-4972.
- ^ a b c "What Is an Innovation Ecosystem and How Are They Essential for Startups?". masschallenge.org (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-08-10.
- ^ /G-1, ruf (Sabtu 22/2/2020). "Ekosistem "Startup" Harus Dibangun". Diakses tanggal 11082020.
- ^ Kosasih, Danny; Razy, Yurry; Cahyono, Fiter Bagus (20151007). "Innovation Ecosystem (2) - Harnessing Innovation Communities". article linkedin. Diakses tanggal 20200818.
- ^ Razy, Yurry; Kosasih, Danny; Cahyono, Fiter Bagus (20200727). Djumena, Erlangga, ed. "Pentingnya Empathy Research dalam Inovasi". Kompas.com. Diakses tanggal 20200818.