Ekdisis ialah peristiwa rontoknya kutikula pada arthropoda dan kelompok terkait [1](Ecdysozoa). Pada hewan-hewan ini, kutikula yang merupakan rangka luar (eksoskeleton) tubuh yang tidak elastis akan dilepas seiring pertumbuhan dan setelah suatu penutup baru yang lebih besar dihasilkan. Eksoskeleton lama yang sudah kosong disebut eksuvia.

Proses ekdisis pada seekor tonggeret.

Setelah pelepasan, suatu artropoda disebut teneral; pucat dan berbadan lunak. Dalam waktu satu atau dua jam, kutikula akan mengeras dan menjadi lebih gelap mengikuti suatu proses pengelupasan yang serupa dengan pengelupasan kulit. Pada masa yang pendek inilah, hewan bertumbuh, karena biasanya pada fase lain pertumbuhan dibatasi oleh kekakuan eksoskeleton.

Ekdisis juga dapat membuat jaringan yang rusak serta lengan atau kaki yang hilang dibuat kembali atau terbentuk kembali, meskipun prosesnya baru lengkap setelah beberapa kali perontokan. Ukurannya bertambah besar pada setiap perontokan sampai mendekati normal, atau hampir normal, kembali.

Peristiwa ekdisis pada serangga ini berkaitan dengan regulasi sejenis hormon steroid berupa ekdison atau disebut juga sebagai ekdisteroid[2]

Referensi

sunting
  1. ^ Parker, Sybil, P (1984). McGraw-Hill Dictionary of Biology. McGraw-Hill Company. hlm. 112. 
  2. ^ "Ecdysone - an overview | ScienceDirect Topics". www.sciencedirect.com. Diakses tanggal 2024-01-29.