Eka Dimitri Sitorus

Eka Dimitri Sitorus (lahir 7 Agustus 1960) adalah seorang pelatih akting dan pekerja seni asal Indonesia. Selain sebagai pelatih akting, ia dikenal dalam dunia skenario setelah ia menulis naskah film kontroversial berjudul Ekskul.

Eka Dimitri Sitorus
Lahir7 Agustus 1960 (umur 64)
Bandung, Jawa Barat, Indonesia
Pekerjaanacting coach, sutradara, penulis
Tahun aktif1990 - sekarang
Situs webwww.saktiaktorstudio.com

Profil

sunting

Eka Dimitri Sitorus, yang kerap dikenal dengan panggilan Bang Eka, lahir di Bandung, Jawa Barat pada tanggal 7 Agustus 1960. Ia berayah Masito Sitorus (almarhum), seorang pria peraih Piala Citra tahun 1978 untuk film "Jakarta, Jakarta" karya penulis Nano Riantiarno, yang disutradarai oleh Ami Priyono, dalam kategori pemeran pembantu pria terbaik.[1] Ia mulai mempelajari akting sejak umur 12 tahun, hal itu dibantu sang ayah yang sering mengajak dia ke lokasi shooting. Dia ditawari seorang sutradara untuk menjadi aktor dan dimulailah hidup Eka di dunia film dengan menjadi tokoh dalam sandiwara di acara 17 Agustusan. berjudul Lomba Makan Kerupuk"n TVRI sehingga oleh teman2nya dijuluki "AKTOR TVRI".

Dari tahun 1983-1990, Eka banyak mengemban ilmu soal dunia akting di Amerika Serikat. Di American Academy of Dramatic Art dan di California State University. Selesai dari sana, Tom Gandasubrata, pakar film dan dosen fakultas Film dan TV di Institut Kesenian Jakarta mengenalkan Eka pada Pramana Padmodarmaya, Tatiek Malyati, Kasim Achmad, para dosen jurusan teater untuk menjadi pengajar. Tahun 1993, Eka mendapat beasiswa Chevening dari Inggris, dan mengenyam pendidikan di University of Warwick jurusan Art Management. Tahun 1994, sekembalinya dari Inggris, menjadi Manager Pemasaran di Pusat Kesenian Jakarta, Taman Ismail Marzuki. Kemudian Eka didapuk menjadi Ketua Jurusan Teater dari tahun 1997-2000.

Selesai mengajar di IKJ, Eka dikontrak oleh Prima Entertainment. Dari situ ia mulai direkrut oleh banyak rumah produksi untuk menjadi pelatih akting dalam proses casting, reading, sampai di lokasi shooting sebuah film. Selain menjadi pelatih akting, sejak tahun 2002, Eka sudah mulai menulis naskah film Ekskul. Baru akhir tahun 2005, skenario itu di produksi oleh Indika Entertainment. Film yang dianugerahi film terbaik oleh juri Piala Citra tahun 2006 tersebut mengundang banyak kontroversi, terutama dari segi musik yang dipakai film ini, diambil dari film lain. Kontroversi ini merembet panjang ke segala segmen, hal itulah yang membuat profil pembuatnya termasuk Eka sendiri, banyak dimuat di media.

Tahun 2002, ketika bukunya The Art of Acting di terbitkan oleh PT. Gramedia Pustaka Utama, Eka membuat Sakti Aktor Studio, sebuah sekolah seni peran[2]

Sejak tahun 2002, Bang Eka sudah melatih banyak actor ibu kota seperti Agnez Monica, Ariyo Wahab, Winky Wiryawan, Kenes Andhari, Andhika Pratama, Nicky Tirta, Stanlee Saklil (actor dan casting director), Arifin Putra, Verdi Sulaiman, Andhara Early, Jonathan Frizzy, Indra Bruggman, Tizza Radia, Wahyu Wibi, Daniel Mananta, Sausan Machari, Ikhsan Samiaji (actor dan casting director), Baim Wong,Marcella Zalianti, Ramon Y. Tungka, Richard Kevin, Olga Lydia, Julia Perez, Karina Salim, Iko Uwais, Acha Septriasa, Ralin Shah, Prilly Lattuconsina, Ammar Zoni, Rio Dewanto, Atiqah Hasiholan, Reza Nangin, Yoga Arizona (actor, celebgram),

Sebagai guru acting, Bang Eka juga banyak diundang untuk workshop acting di daerah-daerah di Indonesia, seperti Medan, Padang, Bukittinggi, Sawahlunto, Payakumbuh, Jakarta, Bandung, Solo, Surabaya, Malang, Jogyakarta, Pontianak, Manado, dan Makasar, mendidik para actor panggung dan film untuk mampu mengekspresikan dirinya dengan jujur, tulus, sederhana.

Filmografi

sunting

Wendy Arvida, Adi Putra, Karina Salim, Brillian Chakim, Monica Chreesty, Wahyu Wibi, Joanne Verlyha Evigan, Denny Hendrawan, Stanley Saklil, Nurtizza Radia, Simon Kharism

Wendy Arvida, Adi Putra, Karina Salim, Brillian Chakim, Monica Chreesty, Wahyu Wibi, Joanne Verlyha Evigan, Denny Hendrawan, Stanley Saklil, Nurtizza Radia, Simon Kharisman.

Wendy Arvida, Adi Putra, Karina Salim, Brillian Chakim, Monica Chreesty, Wahyu Wibi, Joanne Verlyha Evigan, Denny Hendrawan, Stanley Saklil, Nurtizza Radia, Simon Kharisman.

    • Extremities, Graha Bhakti Budaya, TIM, dengan pemain: Rieke Diah Pitaloka, Ine Febrianti, Eno Diah, Yaditimo.
    • Impian di Tengah Musim, Graha Bhakti Budaya, TIM, dengan Pemain a.l: Sri Hardini, Linda Jatnika,
    • The Many Taboos of being Gay, Salihara Community, dengan pemain: Reza Nangin, Yoga Arizona, Alfian Phang, Andrew Soleiman, Albert Halim, Rangga Djoned,

Referensi

sunting

Pranala luar

sunting