Edgar Hilsenrath (2 April 1926 – 30 Desember 2018)[1] adalah penulis Jerman keturunan Yahudi yang terkenal dengan novelnya tentang peristiwa holokaus pada masa kekuasaan Nazi Jerman, berjudul Nazi dan Tukang Cukur (judul asli: Der Nazi und der Friseur).[2]

Edgar Hilsenrath
Edgar Hilsenrath, 2010
Edgar Hilsenrath, 2010
Lahir(1926-04-02)2 April 1926
Leipzig, Sachsen, Jerman
Meninggal30 Desember 2018(2018-12-30) (umur 92)
Wittlich, Rheinland-Pfalz, Jerman
PekerjaanNovelis
KebangsaanJerman
Karya terkenalNacht,
Der Nazi und der Friseur,
Das Märchen vom letzten Gedanke
PenghargaanAlfred Döblin Prize
1989

Edgar telah bercita-cita menjadi novelis sejak berusia 14 tahun.[3] Sebagian besar karya novelnya bersumber dari pengalaman hidupnya sendiri. Dalam novel pertamanya, Malam (judul asli: Nacht), Edgar menggambarkan kisah kehidupan suram para penghuni perkampungan Yahudi di Ukraina (seperti yang pernah dialaminya sendiri) dengan gaya humor dan sindiran.

Novel-novel Edgar Hilsenrath, yang aslinya ditulis dalam Bahasa Jerman, telah diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa di lebih dari 20 negara. Ironisnya, di Jerman sendiri novel-novelnya kurang mendapat pengakuan. Penerbit Jerman mengatakan bahwa karya-karyanya "terlalu mengerikan, terlalu satiris dan terlalu vulgar".[4]

Biografi

sunting

Edgar Hilsenrath lahir di Leipzig, Jerman pada tahun 1926 dari keluarga pedagang Yahudi.[5] Ia dibesarkan Halle, sebuah kota di Jerman bagian timur. Karena perlakuan Nazi yang makin buruk terhadap orang-orang Yahudi di Halle, pada tahun 1938, Edgar bersama ibu dan adik laki-lakinya memutuskan untuk pindah ke rumah kakek dan neneknya di Siret, Bukovina, Rumania.

Di Bukovina, Edgar menjalani kehidupan yang lebih baik. Namun saat terjadi Perang Dunia II pada tahun 1941, atas perintah Perdana Menteri Rumania, Ion Antonescu, semua orang Yahudi di Bukovina dipindahkan ke timur. Siapa pun yang tidak mematuhi perintah itu akan ditembak mati. Edgar bersama keluarganya dan orang-orang Yahudi lainnya diangkut dengan truk-truk sapi selama dua hari ke sebuah perkampungan Yahudi di kota kecil bernama Mogilev-Podolski, yang terletak di dekat Sungai Dniester, Ukraina. Kota ini dikuasai pasukan Jerman dan Rumania pada bulan Juli 1941. Edgar tinggal di lingkungan yang sangat buruk, di tengah-tengah peristiwa holokaus terhadap ribuan orang Yahudi di kota itu. Pada bulan Maret 1944, Tentara Merah Rusia membebaskan kota tersebut dari pendudukan Jerman dan Rumania, sehingga Edgar selamat dari holokaus.

Pada saat itu, Rusia mewajibkan semua laki-laki yang telah berusia 18 tahun untuk menjadi anggota militer. Namun dengan memalsukan dokumen kelahiran, Edgar berhasil menghindar dari kewajiban tersebut, untuk kemudian kembali ke Rumania dan berkumpul dengan seluruh anggota keluarganya. Enam bulan kemudian, delegasi zionis dari Palestina datang ke Bukares untuk mengajak pemuda-pemuda Yahudi bermukim di Palestina. Edgar setuju, ia tiba di Palestina pada bulan Januari 1945 dan tinggal di komunitas Yahudi Israel (kibbutz) di Galilea, Israel.

Walaupun kehidupan di Israel baik dan terjamin, Edgar merasa jenuh. Ia pergi ke Jerusalem untuk minta dipindahkan ke kibbutz baru yang dihuni oleh orang-orang dari Bukovina. Namun di kibbutz yang baru Edgar menolak untuk mengikuti kursus Bahasa Ibrani sepulang kerja. Pada saat itu, Edgar mulai menggunakan waktu luangnya untuk menulis novel dalam Bahasa Jerman. Dua tahun kemudian (1947) Edgar berkumpul kembali dengan keluarganya di Prancis.[6]

Pada tahun 1951 Edgar berimigrasi ke New York, Amerika Serikat, di mana ia menulis novel sambil bekerja sebagai pelayan dan kuli angkut.Pada tahun 1975 Edgar kembali ke Republik Federal Jerman dan tinggal di Berlin sampai sekarang.

Karya literatur

sunting

Pada tahun 1954, Edgar menerbitkan novel pertamanya di Amerika Serikat, dengan judul Night a Novel (Bahasa Indonesia: Malam), yang langsung meraih sukses di sana. Namun, baru satu dasawarsa kemudian novel ini diterbitkan di Jerman (dengan judul Nacht), yang edisi pertamanya hanya dicetak sebanyak 1250 eksemplar.[7]

Pada tahun 1971, novel keduanya, "Nazi dan Tukang Cukur" (The Nazi and the Barber) diterbitkan di Amerika Serikat. Baru pada tahun 1977 novel ini diterbitkan di Jerman dengan judul Der Nazi und der Friseur. Novel ini bercerita tentang seorang anggota SS Nazi Jerman yang menyamar menjadi orang Yahudi untuk menghindari tuntutan setelah Jerman kalah dalam Perang Dunia II.

Dalam novel yang ia anggap sebagai karya terbaiknya, "Kisah Pemikiran Terakhir" (Das Märchen vom letzten Gedanken, diterbitkan tahun 1989), Edgar mengisahkan tentang peristiwa Genosida Armenia pada tahun 1915. Karya ini memperoleh Penghargaan Alfred Döblin tahun 1989.[8]

Catatan

sunting

Referensi

sunting

Pranala luar

sunting