Doraemon: Nobita di Kerajaan Burung

serial anime Jepang yang disutradarai oleh Tsutomu Shibayama

Doraemon: Nobita di Kerajaan Burung[2] (ドラえもん のび太と翼の勇者たち, Doraemon Nobita to Tsubasa no Yūsha-tachi), juga disebut Doraemon and the Winged Warriors,[3] adalah sebuah film Doraemon jangka fitur yang tayang perdana di Jepang pada 10 Maret 2001. Film tersebut adalah film Doraemon ke-22.

Doraemon: Nobita di Kerajaan Burung
SutradaraTsutomu Shibayama
ProduserHideki Yamakawa
Kumi Ogura
Masatoshi Osawa
Yuka Takahashi
PemeranNobuyo Ōyama
Noriko Ohara
Michiko Nomura
Kaneta Kimotsuki
Kazuya Tatekabe
Penata musikKatsumi Horii
SinematograferToshiyuki Umeda
PenyuntingHajime Okayasu
Perusahaan
produksi
DistributorToho
Tanggal rilis
  • 10 Maret 2001 (2001-03-10)
Durasi91 menit
NegaraJepang
BahasaJepang
Pendapatan
kotor
¥3.35 miliar[1]
(US$31.0 million)

Sinopsis

sunting

Di daratan Afrika, sekelompok burung flamingo tengah berkumpul. Namun kemudian muncul kawanan burung di langit, dan disana terlihat sekelompok manusia burung terbang melewati sekelompok burung flamingo. Para burung flamingo yang melihatnya bergegas terbang mengikuti sekelompok manusia burung itu dan menghilang. Hal serupa juga terjadi pada sekelompok burung laut yang ada dibatu karang. Dimana sekelompok burung laut yang ada disana tiba-tiba terbang menghilang. Kejadian tersebut tersebar hingga disiarkan melalui berita televisi Jepang.

Sementara itu di Tokyo, Nobita dan teman-temannya (Giant, Shizuka, Suneo, dan Dekisugi) yang tengah belajar bersama dan menyaksikan berita tersebut sangat kaget. Nobita merasa para burung tersebut dibawa oleh makhluk luar angkasa. Sedangkan menurut Dekisugi, para burung tersebut dibawa pergi oleh manusia burung, karena memang diseluruh dunia ada kisah mengenai legenda manusia burung, manusia yang mempunyai sayap. Nobita yang mendengarnya berkhayal dan bermimpi dirinya menjadi manusia burung yang dapat terbang kemana saja.

Sepulang dari rumah Deksugi, Nobita memberitahu Doraemon soal manusia burung yang dapat terbang dengan sayap sendiri. Kali ini Nobita akan mencoba membuat sayap sendiri yang dapat membuat dirinya terbang tanpa bantuan alat-alatnya Doraemon. Setelah berhasil membuat sayap yang akan dipakai dilenganya, Nobita segera mencobanya di bukit belakang sekolah. Berkali-kali mencoba, Nobita tetap saja terjatuh dan tidak bisa terbang. Bahkan dia sampai menyingkirkan matras yang dipasang Doraemon. Doraemon yang melihatnya sangat kaget dan membantu Nobita terbang dengan baling-baling bambu. Saat di langit, Nobita dan Doraemon melihat burung milik Shizuka bernama Tiko terbang terlepas. Ketika mau menangkapnya, tiba-tiba muncul portal hitam di langit, dan keluar manusia burung bernama Gusuke dan alat terbangnya hingga menabrak Doraemon dan Nobita.Sedangkan Tico masuk kedalam portal itu. Dari bawah, Shizuka yang melihatnya segera menghampiri mereka. Begitu juga dengan Giant dan Suneo, yang melihat hal itu segera menuju lokasi. Tetapi Doraemon, Shizuka, dan Nobita yang melihat Gusuke tak sadarkan diri, segera menyelamatkannya. Gusuke berhasil diselamatkan sebelum Giant dan Suneo tiba di lokasi. Karena alat terbangnya rusak, maka Gusuke terpaksa harus mengingap di dunia manusia hingga besok hari, walaupun awalnya Gusuke menolak.

Keesokan harinya, Doraemon, Nobita, dan Shizuka membantu Gusuke memperbaiki alat terbangnya. Setelah berhasil diperbaiki, Gusuke segera terbang menuju tempat tinggal. Suneo dan Giant yang melihatnya segera mengankap Gusuke, hingga mereka ikut terbang sama alat terbangnya Gusuke. Doraemon, Nobita, dan Shizuka yang melihatnya segera terbang mengikuti mereka. Di saat itu juga portal yang kemarin muncul kembali, Gusuke yang diikuti Suneo dan Giant segera masuk kedalam portal tersebut. Diikuti Doraemon, Nobita, dan Shizuka yang juga ikut masuk kedalam portal tersebut. Lalu portal tersebut menghilang.

Setelah berhasil keluar dari dalam portal, Gusuke sama Suneo dan Giant masuk ke dunia lain yaitu dunia kerajaan burung bernama Birdopia. Setibanya disana, Giant dan Suneo yang sudah tidak kuat lagi, jatuh terlepas dari alat terbangnya Gusuke. Lalu mereka berdua ditangkap oleh pasukan patroli burung yang dipimpin oleh Komandan Seagrid. Doraemon, Nobita, dan Shizuka yang juga tiba disana, harus turun karena baling-baling bambu mereka tidak kuat. Setibanya di rumah penduduk Birdopia, Doraemon, Nobita, dan Shizuka sangat senang ketika melihat para manusia burung. Kebahagian mereka tidak berlansung lama karena mereka dikejar oleh pasukan pengawas burung. Setelah berhasil lolos dengan bantuan taxi burung Unta, Doraemon, Nobita, dan Shizuka tiba disebuah tempat penelitian. Disana mereka kembali bertemu dengan Gusuke dan temannya yaitu Profesor Hou (burung Hantu). Profesor Hou menceritakan tentang Birdopia yang mempunyai portal hitam yang dapat terhubung ke dunia manusia, dan hanya dapat diketahui oleh burung dan juga manusia burung. Di Birdopia juga terdapat pohon raksasa yang disebut menara pohon, yang bagian atasnya selalu ditutupi oleh awan. Dia juga menceritakan tentang Komandan Seagrid yang benci sama manusia setelah sayapnya ditembak pada saat dia bertugas. Sebetulnya Burung dan Manusia harus hidup berdampingan dan damai. Doraemon, Nobita, dan Shizuka jadi teringat bahwa Giant dan Suneo belum ketemu. Gusuke yakin mereka berdua ditangkap oleh pasukan pengawas burung. Tanpa menunggu lama, mereka segera pergi menyelamatkan Suneo dan Giant. Tidak lupa Doraemon, Nobita, dan Shizuka menggunakan topi burung agar diri mereka bisa terbang seperti manusia burung. Setelah berhasil menyelamatkan Suneo dan Giant, mereka kembali ke rumah Profesor Hou. Karena penasaran dengan Birdopia, mereka memutuskan untuk menetap disana selama beberapa hari.

Setelah dari tempat penelitian Profesor Hou, Doraemon dan yang lainnya menuju ke rumahnya Gusuke. Disana mereka bertemu dengan saudaranya Gusuke bernama Milk, dan orang tuanya Gusuke. Ayah Gusuke adalah seorang jendral lingkungan yang juga tidak setuju dengan idenya Jendral Seagrid, yang ingin memisahkan dunia manusia dan kerajaan Birdopia. Gusuke juga menceritakan kenapa dia tidak bisa terbang. Saat masih bayi, Gusuke terjatuh dari langit sambil memegang sehelai bulu. Lalu dia berhasil di tangkap oleh manusia burung betina yang kemudian menjadi ibu angkatnya Gusuke. Sejak kejadian itu, Gusuke jadi takut untuk terbang. Dan setiap mau terbang dia selalu ketakutan dan teringat sama kejadian itu. Gusuke juga punya keinginan mengikuti "Icarus Race", sebuah kompetisi balap antar manusia burung yang diambil dari pahlawan legendaris manusia burung bernama Icarus. Jika Gusuke berhasil menang, Gusuke akan dipilih menjadi pasukan patroli burung migrasi. Nobita, Giant, dan Suneo yang mendengarnya juga ikut Icarus Race guna medukung Gusuke dan Milk. Esoknya mereka mulai latihan sejenak untuk persiapan Icarus Race. Kemampuan terbangnya Gusuke dan Milik lebih cepat dari Doraemon dan yang lainnya. Setelah latihan sebentar, mereka kembali ke rumahnya Gusuke untuk istirahat. Malam harinya di tempat penelitian, Profesor Hou masih meneliti tulisan di prastasi batu kuno yang tercatat tentang lokasi Phoenicia berada, lalu menterjemahkannya ke dalam tulisan kertas. Tanpa Profesor sadari, salah satu pasukan pengawas melihatnya secara diam-diam. Lalu pasukan itu memberitahu hal itu ke Jendral Seagrid dan Babylon. Seagrid yang mendengarnya ingin sekali mendapatkan kekuatan Phoenicia yang sudah lama tersegel. Dengan memiliki kekuatan Phoenicia, Seagrid bisa menguasai dunia manusia. Dengan segera, pasukan pengawas menangkap Profesor Hou dan mencuri kertas berisi lokasi Phoenicia yang sudah diterjemahkan oleh Profesor Hou.

Keesokan harinya, pertandingan Icarus Race dimulai. Yang akan menilai dan menentukan siapa yang terpilih sebagai pasukan patroli burung migrasi adalah Komandan Babylon. Dengan segera balapan Icarus Race dimulai. Gusuke, Milk, Nobita, Giant, Suneo, dan para kontestan manusia burung lainnya segera terbang. Balapan Icarus Race dipenuhi banyak rintangan. Mereka harus terbang melewati hutan, kemudian melewati sungai air terjun, melewati gua yang ada dibalik air terjung, kembali ke garis star, dan terakhir terbang dan menancapkan bulu mereka di menara pohon. Dengan sisa tenaga yang ada, Gusuke dan satu temannya berhasil menancapkan bulu di menara pohon, sehingga mereka berdua dinyatakan menang. Doraemon, Nobita, Milk, Suneo, Shizuka, Giant, dan seluruh penonton sangat senang sekali dengan kemenangan Gusuke, tapi tidak dengan Seagrid. Kebahagian mereka tak berlansung lama setelah mendengar keputusan dari Babylon. Babylon menyebutkan bahwa Gusuke memang hebat, tapi itu karena dia terbang dengan alat, bukan dengan sayap sendiri. Agar tidak menjelekkan nama Icarus, dengan sangat menyesal Gusuke didiskualifikasi. Semua penonton yang mendengarnya sangat kaget, sedih, kecewa, dan kesal. Semuanya kecuali Seagrid, yang senang mendengar Gusuke di diskualifikasi.

Setelah pertandingan, Jendral Seagrid menemui Profesor Hou yang ditahan samanya. Dia sangat senang sekali karena dengan bantuan Profesor Hou, dia akhirnya bisa tahu dimana lokasi kekuatan Phoenicia itu tersegel, dan dia akan menggunakan kekuatan itu untuk menuasai dunia manusia. Dengan segera Seagrid menyuruh Babylon untuk menyiapkan seluruh pasukan untuk pergi ke lokasi kekuatan Phoenicia tersegel.

Sore harinya di rumahnya Gusuke, Gusuke masih sangat sedih karena dirinya di diskualifikasi dan tidak bisa bergabung karena tidak bisa terbang dengan sayap. Sementara Giant dan Suneo (yang sempat gagal menjadi juara di Icarus Race) terpilih menjadi pasukan patroli burung migrasi. Malam harinya Gusuke masih terus mengurung diri di kamar. Di ruang makan, Doraemon merasa ada sesuatu yang tidak beres dibalik di diskualifikasi-nya Gusuke, seperti ada yang disembunyikan.

Keesokan harinya, Gusuke pergi dari rumahnya secara diam-diam. Nobita, Doraemon, Shizuka, dan Milk yang melihat Gusuke tidak ada, segera pergi mencarinya. Sementara itu Babylon berserta Seagrid, pasukan pengawas, dan pasukan patroli burung migrasi yang baru (termasuk Giant dan Suneo) mulai pergi menuju ke lokasi kekuatan Phoenicia berada. Kembali ke rumah Gusuke, Doraemon dan yang lainnya belum menemukan Gusuke. Karena belum ketemu juga, akhirnya mereka menuju ke tempatnya Profesor Hou. Setibanya disana, Profesor tidak ada disana, tapi mereka menemukan bulu pasukan pengawas dan prastati batu kuno yang pecah. Dugaan Doraemon benar bahwa ada sesuatu yang tidak beres disini. Tanpa menunggu lama, Doraemon dan yang lainnya segera mencari Gusuke dan juga Profesor,

Sementara itu diatas pinggir tebing, Gusuke mencoba terbang dengan sayapnya. Ketika akan terbang turun ke bawah, Gusuke kembali teringat kejadian waktu dia masih bayi. Membuatnya ketakukan dan tidak bisa terbang. Untungnya Nobita, Shizuka, Doraemon, dan Milk segera datang membantunya. Gusuke ingin mereka meninggalkannya agar dia bisa membuktikan bahwa dia bisa terbang dengan sayapnya sendiri. Niat Gusuke tidak jadi setelah mendengar dari Milk bahwa Profesor Hou diculik. Gusuke yang mendengarnya merasa prastati batu milik Profesor Hou telah terpecahkan. Doraemon kemudian mengeluarkan prastati batu itu dan memperbaikinya dengan kain pembungkus waktu, lalu menterjemahkannya dengan konyaku penterjemah. Doraemon menyebut bahwa Phoenicia berada di gunung utara dari dasar lembah Naga, dan kekuatannya sangat besar bagaikan kekuatan dewa. Setelah membaca prastasi Phoenicia, Doraemon akhirnya tahu bahwa Seagrid ingin menggunakan kekuatan Phoenicia untuk menguasai birdopia. Gusuke rasa lebih baik dia dan yang lainnya meminta bantuan dari pahlawan legendaris Icarus. Icarus berada di penjara pulau karang. Sejak Seagrid terluka, Icarus merasa bertanggun jawab atas pasukan patroli burung, dan menurung diri di penjara pulau karang. Tanpa menunggu lama, mereka segera menuju penjara pulau karang.

Sesampai disana, mereka menemukan Icarus. Setelah mendengar pemohonan dari Gusuke soal Phoenicia, Icarus akhirnya mau membantu. Dengan cepat Icarus membawa Gusuke, Milk, Doraemon, Nobita, dan Shizuka terbang menuju gunung utara tempat lembah naga berada. Saat terbang Icarus yang melihat Gusuke teringat kejadian saat ia dan istrinya yang tengah berusaha melewati badai, hingga tiba-tiba telur mereka di dalam keranjang menetas dan bayi itu jatuh sembari memegang sebuah bulu sayap Icarus. Belakangan diketahui bahwa Icarus dan Odia (wanita yang bersama Icarus saat badai) adalah ayah dan ibu kandungnya Gusuke.

Di gunung utara tepatnya di lembah naga, Seagrid, Babylon, beserta pasukan pengawas dan pasukan patroli burung migrasi telah tiba disana. Profesor Hou (yang juga dibawa kesana) mencoba melarang Seagrid melakukannya. Giant dan Suneo yang melihatnya mencoba membebaskan Profesor Hou, tapi gagal hingga mereka bertiga di kurung. Sementara itu Icarus, Doraemon, Nobita, Gusuke, Milk, dan Shizuka berhenti bentar di belakang lembah naga karena kediningan. Mereka menghangatkan diri dengan pistol suhu milik Doraemon. Disana mereka juga menemukan mesin yang menampilkan video hologram tentang manusia bernama Profesor Burung. Profesor Burung adalah Perlindung burung dan membenci manusia mencintai burung dari abad 22. Profesor Burung dan semua burung yang dia pelihara pergi ke masa lalu sebelum manusia menuasai bumi. Tetapi dalam perjalan, mesin waktunya menembus dinding dimensi hingga tiba di dunia pararel. Setibanya disana, Profesor Burung mulai membangun kerajaan untuk para burung. Supaya para burung bisa hidup seperti manusia, Profesor Burung mengubah burung yang dia bawa dan yang ada disana menjadi manusia burung (burung yang memiliki badan, lengan, dan kaki manusia), kemudian dia dan para manusia burung membangun kerajaan yang diberi nama Birdopia. Seiring berjalannya waktu, rakyak Birdopia hidup tenang dan damai. Tapi sayangnya di Birdopia terdapat satu makhluk raksasa yang menjadi musuh besar para burung. Makhluk itu bernama Phoenicia, wujudnya menyerupai dinosaurus T-Rex yang memiliki sayap dan dapat mengeluarkan api dari mulutnya. Supaya Phoenicia tidak terus-terusan menyerang, Profesor Burung dan pasukannya memancing Phoenicia ke gunung utara, lalu menguburnya jauh dibawah tumpukan salju dan es yang kini dikenal sebagai lembah naga. Sayangnya umur Profesor Burung tidak lama lagi. Harapan terakhir dia adalah rakyat Birdopia tidak membangkitkan Phoenicia lagi, lalu video selesai.

Setelah melihat dan mendengar penjelasan dari video hologram Profesor Burung, Doraemon dan yang lainnya akhirnya tahu wujud Phoenicia yang sebenarnya. Ternyata Phoenicia adalah monster raksasa. Disaat yang sama pula Seagrid dan pasukannya berhasil meledakkan salju tempat Phoenicia terkubur, getarannya terasa hingga ke tempat Doraemon dan yang lainnya. Tanpa menunggu lama, Doraemon dan yang lainnya menuju tempat Phoenicia berada.

Di tempat Phoenicia, wujud Phoenicia (dalam keadaan tertidur) terlihat. Tidak lama kemudian Phoeicia kembali bangkit. Seagrid ingin membawa Phoenicia ke dunia manusia agar dia bisa menguasai dunia manusia. Giant, Suneo, dan Profesor Hou yang melihatnya sangat kaget. Disaat yang sama pula Icarus datang menenangkan Phoenicia. Begitu juga Doraemon, Nobita, Shizuka, Milk, dan Gusuke. Icarus mencoba mehentikan Phoenicia, tapi ditahan oleh pasuka pengawas. Doraemon yang mendengar soal rencana Seagrid dari Giant dan Suneo, segera terbang dan mengeluarkan pistol pengendali evolusi. Dengan pistol itu, Doraemon akan memundurkan evolusinya Phoenicia. Ketika mau melakukannya, Doraemon ditahan sama Babylon yang mencoba merebut pistolnya. Babylon berhasil merebut pistol itu dan tidak sengaja mengubah setelan pistol itu ke evolusi maju. Tanpa disengaja Babylon mengarahkan pistol itu Phoenicia. Begitu mengenai cahaya dari pistol itu, dengan cepat evolusi Phoenicia tumbuh semakin besar. Seagrid yang melihatnya mencoba mengendalikan Phoenicia, tapi justru Phoenicia menyemburkan api ke belakang Seagrid, hingga salju dibelakangnya longsor dan Seagrid terjatuh. Untungnya Seagrid berhasil diselamatkan oleh Icarus. Tidak lama kemudian Phoenicia terbang ke Birdopia. Melihat hal itu, Icarus dan pasukan burung segera menuju kesana. Begitu juga dengan Doraemon, Nobita, Shizuka, Giant, Suneo, Milk, dan Gusuke, yang segera kesana untuk ikut membantu.

Sesampai di Birdopia, Phoenicia mulai menyerang kota dengan semburan api dari dalam mulutnya, hingga terjadi kebakaran di kota. Semua rakyat Birdopia mengungsi ke tempat lain. Icarus dan seluruh pasukan segera menyerang Phoenicia dengan ketapel batu, tombak, dan panah. Tidak lupa juga Doraemon, Nobita, Suneo, dan Giant yang ikut menyerang menggunakan meriam udara dan shootgun. Sedangkan Shizuka dan Milk melindungi warga sekitar dengan kain tahan api. Tiba-tiba saja Shizuka teringat sama Tico. Shizuka segera ke rumah Gusuke dan berhasil menemukan Tico. Sakin kuatnya Phoenicia, senjata yang mereka gunakan tidak mempan melukai Phoenicia. Ketika Icarus mau menusuk Phoenicia, dengan cepat Phoenicia menyemburkan api ke Icarus hingga sayapnya terbakar dan dia terjatuh. Untungnya Gusuke berhasil menyelamatkan Icarus dengan alat terbangnya. Setiba di daratan, Doraemon dan yang lainnya menyamperin Gusuke dan Icarus. Mereka tidak bisa mehentikan Phoenicia dengan senjata yang mereka miliki. Gusuke teringat bahwa senjata dari mesin waktu profesor burung bisa mehentinkan Phoenicia, dan Icarus memberitahu bahwa mesin waktunya ada di puncak menara pohon. Karena Icarus terluka, akhirnya Gusuke menggunakan alat terbangnya memancing Phoenicia ke puncak menara pohon. Disusul Doraemon, Nobita, Giant, dan Suneo.

Di dekat menara pohon, Nobita mencoba membantu. Tetapi dirinya terkena serang Phoenicia hingga topi burungnya terlepas dan dia terjatuh. Gusuke yang mencoba membantu juga terkena serangan dari Phoenicia hingga alat terbangnya lepas. Disitu Gusuke teringat dengan kata-kata Icarus yang membuat dia jadi pemberani hingga dia berani terbang dengan sayapnya.

Referensi

sunting
  1. ^ Jaeger, Eren. "Past Doraemon Films". Forums.BoxOffice.com. Diakses tanggal May 20, 2014. [pranala nonaktif permanen]
  2. ^ English translation as shown on an official website for the 25th anniversary of the movie franchise.
  3. ^ http://www.lukinternacional.com/es/catalogo/doraemon-en-el-mgico-mundo-de-las-aves.html

Pranala luar

sunting