Doktrin Fukuda
Doktrin Fukuda adalah sebuah doktrin yang berdasarkan pada sebuah pidato dari Perdana Menteri Jepang Takeo Fukuda. Pada 197, saat perjalanan keliling ke negara-negara anggota Perbara, perdana menteri tersebut membuat sebuah pidato di Manila dimana ia menyatakan soal kebijakan luar negeri Jepang yang kemudian dikenal sebagai Doktrin Fukuda.
![](http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/a/aa/Takeo_Fukuda_19761224.jpg/220px-Takeo_Fukuda_19761224.jpg)
Perdana Menteri Fukuda menyatakan bahwa Jepang, sebuah negara yang menjunjung perdamaian, tak akan pernah menjadi kekuatan militer dan bahwa Jepang akan menjalin hubungan saling menguntungkan dan terpercaya dengan negara-negara Asia Tenggara dalam sejumlah besar bidang, dan bahwa Jepang akan berkerjasama secara positif dengan Perbara dan negara-negara anggotanya dalam upaya mereka sendiri, sebagai mitra setara. Doktrin Fukuda dijadikan sebagai fondasi diplomat kini dan mendatang dari Jepang terhadap wilayah belahan Asia.
Referensi
sunting
Kesusastraan
sunting- Lam Peng Er, ed. (2013). Japan's Relations with Southeast Asia: The Fukuda Doctrine and Beyond. Routledge.
- Sueo Sudo. “Japan-ASEAN Relations: New Dimensions in Japanese Foreign Policy”, Asian Survey 28, no. 5 (1988): 509–25.
- Sueo Sudo (1992). The Fukuda Doctrine and ASEAN: new dimensions in Japanese foreign policy. Singapore: Institute of Southeast Asian Studies.
- Mendi Wolf (2001). Japan and South East Asia. Vol.2, The Cold War era 1947-1989 and issues at the end of the Twentieth century. London: Routledge.
- Akihiko, Tanaka. ""The World and Japan" Database (". Database of Japanese Politics and International Relations. National Graduate Institute for Policy Studies (GRIPS); Institute for Advanced Studies on Asia (IASA), The University of Tokyo. Diakses tanggal Jan 17, 2018.