Distilasi kontinu adalah salah satu jenis distilasi berdasarkan prosesnya, yaitu suatu cara pemisahan campuran zat cair dari larutan yang dilakukan terus menerus tanpa adanya gangguan.[1] Dalam metode ini zat campuran akan didihkan sehingga terdapat uap air kemudian uap air tersebut akan didinginkan dan kembali lagi ke bentuk cairan, dan zat campuran yang memiliki titik didih yang lebih rendah akan menguap terlebih dahulu sehingga anda bisa dengan mudah memisahkan zat campuran ini secara cepat, dan contoh sederhana mengenai proses distilasi ini adalah ketika ada air tawar dan juga air laut, atau bisa juga memisahkan minyak bumi dengan partikel lainnya.

Prinsip kerja distilasi

sunting

Distilasi juga dapat diartikan sebagai suatu proses pemurnian untuk senyawa padat yaitu suatu proses yang didahului dengan penguapan senyawa cair dengan memanaskannya, kemudian mengembunkan uap yang terbentuk yang akan ditampung dalam wadah yang terpisah untuk mendapat distilat atau senyawa cair yang murni. Dasar pemisahan pada distilasi adalah perbedaan titik didih cairan pada tekanan tertentu. Pemisahan dengan distilasi melibatkan penguapan differensial dari suatu campuran cairan diikuti dengan penampungan material yang menguap dengan cara pendinginan dan pengembunan.

Distilasi merupakan suatu perubahan cairan menjadi uap dan uap tersebut didinginkan kembali menjadi cairan. Unit operasi distilasi merupakan metode yang digunakan untuk memisahkan komponen-komponennya yang terdapat dalam salah satu larutan atau campuran dan bergantung pada distribusi komponen-komponen tersebu antara fasa uap dan fasa air. Syarat utama dalam operasi pemisahan komponen-komponen dengan cara distilasi adalah komposisi uap harus berbeda dengan komposisi cairan dengan terjadi keseimbangan larutan-larutan, dengan komponen-komponennya cukup dapat menguap.

Tahapan Distilasi

Ada beberapa tahapan proses distilasi adalah sebagai berikut :

  1. Evaporasi atau memindahkan pelarut sebagai uap dari cairan
  2. Pemisahan uap-cairan didalam kolom dan untuk memisahkan komponen dengan titik didih lebih rendah yang lebih mudah menguap komponen lain yang kurang volatil.
  3. Kondensasi dari uap, serta untuk mendapatkan fraksi pelarut yang lebih volatil.

Pembagian distilasi

sunting

1. Distilasi berdasarkan prosesnya terbagi menjadi dua, yaitu : a. Distilasi kontinu b. Distilasi batch

2. Berdasarkan basis tekanan operasinya terbagi menjadi tiga, yaitu : a. Distilasi atmosferis b. Distilasi vakum c. Distilasi tekanan

3. Berdasarkan komponen penyusunnya terbagi menjadi dua, yaitu : a. Distilasi system biner b. Distilasi system multi komponen

4. Berdasarkan system operasinya terbagi menjadi dua, yaitu : a. Single-stage Distillation

Komponen alat distilasi

sunting
  • Tabung reaktor[2]

Tabung reaktor berfungsi sebagai wadah atau tempat pamanasan bahan baku (oli bekas). Tabung reaktor berbentuk silinder yang mempunyai tutup yang direkatkan dengan menggunakan baut sehingga dapat dibuka dan ditutup.

  • Kondensor (Pendingin)

Kondensor berfungsi untuk mengubah seluruh gas menjadi fase cair. Air disirkulasikan kedalam tabung condensor sebagai media pendingin.

  • Pipa penyalur

Pipa penyalur yang dibuat berbentuk spiral ini berfungsi untuk menghubungkan dan menyalurkan gas dari tabung reaktor ke condenser.

  • Burner

Burner ini berfungsi sebagai media pemasan untuk mengasapkan bahan baku didalam tangki pemanas yang bisa berupa kompor gas atau kompor minyak ataupun juga tungku menggunakan batu bara, tetapi untuk lebih efisien dan mudah mendapatkan bahan bakar maka digunakan kompor gas yang menggunakan bahan bakar LPG.

Keuntungan dan kekurangan distilasi

sunting
  • Keuntungan
  1. Dapat memisahkan zat dengan perbedaan titik didih yang tinggi.
  2. Produk yang dihasilkan benar-benar murni.
  • Kekurangan
  1. Berlaku hanya untuk zat dengan fase cair dan gas.
  2. Hanya dapat memisahkan zat yang memiliki perbedaan titik didih yang besar.
  3. Biaya penggunaan alat ini relatif mahal.

Distilasi pada minyak atsiri

sunting

Distilasi atau penyulingan adalah proses pemurnian suatu campuran yang biasanya berupa cairan berdasarkan perbedaan titik didihnya. Distilasi merupakan proses pemisahan fisik yang tidak memerlukan reaksi kimia. Secara komersial, distilasi memiliki sejumlah aplikasi, misalnya untuk memisahkan minyak mentah menjadi fraksi-fraksi yang lebih ringan yang digunakan sebagai bahan bakar dalam transportasi, pembangkit listrik, maupun dalam proses pemanasan sehari-hari. Air disuling untuk untuk menghilangkan kotoran, seperti kandungan garam-garam laut. Udara disuling untuk memisahkan komponen-komponen penyusunnya, terutama oksigen, nitrogen, dan argon untuk keperluan industri maupun laboratorium. Distilasi larutan terfermentasi telah digunakan sejak zaman kuno untuk menghasilkan minuman berkadar alkohol tinggi dan juga distilasi minyak atsiri.[3]

Lihat pula

sunting

Referensi

sunting
  1. ^ Utakatikotak. "Macam-Macam Pemisahan Campuran". utakatikotak.com. Diakses tanggal 2020-02-15. 
  2. ^ srinovaz (2017-11-06). "PEMISAHAN CAMPURAN (Distilasi, Filtrasi, Kromatografi)". Bisakimia. Diakses tanggal 2020-02-15. 
  3. ^ Redaksi 1000guru (2012-02-17). "Serba-Serbi Distilasi". Majalah 1000guru (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-02-15.