Pusat Hidro-Oseanografi Angkatan Laut

(Dialihkan dari Dishidrosal)

Pusat Hidro-Oseanografi Angkatan Laut (Pushidrosal) adalah Kotama Pembinaan TNI Angkatan Laut yang berkedudukan langsung di bawah Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal). Sebelumnya satuan ini bernama Dinas Hidro-Oseanografi Angkatan Laut (Dishidrosal). Pushidrosal mempunyai tugas pokok menyelenggarakan pembinaan fungsi dan pelaksanaan kegiatan Hidro-Oseanografi (Hidros) yang meliputi survei, penelitian, pemetaan laut, publikasi, penerapan lingkungan laut dan keselamatan navigasi pelayaran baik untuk kepentingan TNI maupun umum, dan menyiapkan data serta informasi wilayah pertahanan di laut dalam rangka mendukung tugas pokok TNI Angkatan Laut.

Pusat Hidro-Oseanografi Angkatan Laut
Bagian depan gedung Pushidrosal
Aktif14 Juli 1960; 64 tahun lalu (1960-07-14)
Negara Indonesia
Tipe unitHidrografi dan Oseanografi
Bagian dariTNI Angkatan Laut
MarkasJakarta Utara
MotoJala Citra Praja Yodha
Baret BIRU LAUT 
Situs webpushidrosal.id
Tokoh
KomandanLaksamana Madya TNI Dr. Budi Purwanto, S.T., M.M.
Wakil KomandanLaksamana Muda TNI Bambang Irawan, S.E., M.Tr.Opsla.
InspekturLaksamana Pertama TNI Yudi Cahyadi, S.T., CHRMP.
Kepala Kelompok Staf AhliLaksamana Pertama TNI Dyan Primana Sobaruddin, M.Sc.
Asisten Operasi Survei dan PemetaanLaksamana Pertama TNI Dwi Jantarto, S.T., M.T.
DandenmaKolonel Mar Hadi Wibowo

Mako Pushidrosal berada di Jalan Pantai Kuta V/1 Ancol Timur, Jakarta Utara.

Fungsi Hidro-Oseanografi

sunting

Pushidrosal sesuai dengan tugasnya berkewajiban menyiapkan dan menyediakan data dan informasi Hidro-oseanografi untuk kepentingan TNI maupun umum. Untuk kepentingan keselamatan Navigasi pelayaran, Pushidrosal mempunyai kewenangan dan legalitas tunggal di bidang Hidrografi dalam menyiapkan dan menyediakan data dan informasi Hidro-oseanografi berupa Peta Laut (peta kertas maupun peta navigasi elektronik) dan publikasi nautika. Pada awalnya Pushidrosal ditetapkan sebagai Lembaga Hidrografi Nasional berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 1951 tanggal 31 Maret 1951 (PP RI No. 23/1951) dan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 164 Tahun 1960 tanggal 14 Juli 1960 (Keppres RI No. 164/1960), mengemban fungsi sebagai Lembaga Hidrografi Militer dan Lembaga Hidrografi Nasional Indonesia.[1]

Pushidrosal sebagai Lembaga Hidrografi Militer, bertanggung jawab untuk mampu menyediakan data dan informasi Hidro-oseanografi yang akurat dan mutakhir sebagai data dasar yang akan digunakan sebagai bahan analisis strategi pertahanan nasional. Sedangkan sebagai Lembaga Hidrografi Nasional Indonesia, Pushidrosal mempunyai tanggung jawab untuk memberikan jaminan keselamatan Navigasi pelayaran di seluruh wilayah perairan yurisdiksi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sebagai Lembaga Hidrografi Nasional, Pushidrosal merupakan representasi legal dan wakil pemerintah RI dalam keanggotaan resmi organisasi internasional, yaitu International Hydrographic Organization (IHO) yang berkedudukan di Monaco dan Komisi Hidrografi Asia Timur atau East Asia Hydrographic Commission (EAHC). Selain itu, Pushidrosal juga menjadi anggota delegasi pemerintah RI di beberapa organisasi internasional di bidang Hidrografi, Oseanografi dan Navigasi pelayaran seperti International Maritime Organization (IMO), Inter-Government Oceanographic Commision (IOC), United Nations Conference on Standardization of Geographical Names (UNCSGN) dan United Nations Group of Experts on Geographical Names (UNGEGN).

Validasi

sunting

Peresmian Pushidrosal merupakan realisasi dari validasi organisasi TNI Angkatan Laut yang telah disetujui presiden berdasarkan Perpres Nomor 62 Tahun 2016 tentang perubahan atas Perpres Nomor 10 Tahun 2010 tentang Susunan Organisasi Tentara Nasional Indonesia. Dalam amanatnya Kasal mengatakan Pushidrosal memiliki peran sentral dalam menyelenggarakan pembinaan hidro-oseanografi yang meliputi survei, penelitian, pemetaan laut, publikasi, penerapan lingkungan laut, keselamatan navigasi pelayaran baik untuk kepentingan TNI maupun umum, serta menyiapkan data dan informasi wilayah pertahanan di laut.[2][3][4]

Armada

sunting

Hingga saat ini, Pushidrosal terus melaksanakan tugas pokoknya mengadakan survei dan pemetaan untuk mengumpulkan data dan informasi Hidro-oseanografi dalam rangka pembuatan produk Peta Laut dan publikasi. Dalam melaksanakan kegiatannya, Pushidrosal diperkuat sebanyak delapan kapal survei dan pemetaan hidro-oseanografi, yaitu:

  1. KRI Pulau Rote (721)
  2. KRI Pulau Romang (723)
  3. KRI Pulau Rempang (729) (Purna Tugas)
  4. KRI Dewa Kembar (932)
  5. KRI Rigel (933)[5][6]
  6. KRI Spica (934)[7]
  7. KRI Pollux (935)
  8. KAL Aries
  9. KAL Vega

Disamping itu, Pushidrosal juga memiliki delapan unit survei pesisir.

Komandan

sunting

Saat ini, Pushidrosal di pimpin oleh seorang Komandan (Danpushidrosal) yang berpangkat Laksamana Madya. Saat ini jabatan Pushidrosal diduduki Laksamana Madya TNI Nurhidayat, S.H., M.A.P.


Kadishidrosal   


  1. Laksamana Pertama TNI Drs. Wardiman (1960—1968)
  2. Laksamana Pertama TNI Aris Munandar (1968—1972)
  3. Laksamana Pertama TNI D. Parjaman (1972—1978)
  4. Laksamana Pertama TNI D.U. Martojo (1978—1981)
  5. Laksamana Pertama TNI S. Reksodihardjo (1981—1983)
  6. Laksamana Pertama TNI D.P.I. Kartopo (1983—1987)
  7. Laksamana Pertama TNI Sriwaskito (1987—1988)
  8. Laksamana Pertama TNI R. Widodo (1988—1991)
  9. Laksamana Pertama TNI A. Muhammad P. (1991—1994)
  10. Laksamana Pertama TNI H. Amonaris, S.Ip. (1994—1996)
  11. Laksamana Pertama TNI Nikolas P. Ello (1996—1999)
  12. Laksamana Pertama TNI H.M. Makmur Sulaiman, S.Ip., M.M. (1999—2001)
  13. Laksamana Pertama TNI I Nyoman Arinu S. (2001—2002)
  14. Laksamana Pertama TNI T.H. Soesetyo (2002—2004)
  15. Laksamana Pertama TNI Sudjatmiko, S.Sos. (2004—2006)
  16. Laksamana Pertama TNI Willem Rampangilei (2006—2008)
  17. Laksamana Pertama TNI Sugeng Supriyanto (2008—2012)
  18. Laksamana Pertama TNI Toto Permanto (2012)
  19. Laksamana Pertama TNI Aan Kurnia, S.Sos (2012—2013)
  20. Laksamana Pertama TNI Drs. Dede Yuliadi, M.Sc. (2013—2015)

Validasi Organisasi Dishidros menjadi Pushidrosal  ⭐⭐ 


  1. Laksamana Muda TNI Daryanto SM. (2015—2016)
  2. Laksamana Muda TNI Drs. Ir. Harjo Susmoro, S.Sos., S.H., M.H., (2016—2020)
  3. Laksamana Muda TNI Dr. Agung Prasetiawan, M.A.P. (2020—2021)

Validasi Organisasi Kapushidrosal menjadi Danpushidrosal  ⭐⭐⭐ 


  1. Laksamana Madya TNI Dr. Agung Prasetiawan, M.A.P. (2021—2022)
  2. Laksamana Madya TNI Nurhidayat, S.H., M.A.P. (2022—2023)
  3. Laksamana Madya TNI Dr. Budi Purwanto, S.T., M.M. (2023—sekarang)

Referensi

sunting
  1. ^ ""Sejarah Dishidrosal"". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-05-30. Diakses tanggal 2015-05-16. 
  2. ^ "KASAL RESMIKAN PUSHIDROSAL"[pranala nonaktif permanen]
  3. ^ "TNI AL Resmikan Pusat Hidrografi dan Oseanografi"
  4. ^ ""KASAL Resmikan Pushidrosal dan Lantik Laksamana Muda TNI Daryanto"". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-10-12. Diakses tanggal 2016-09-13. 
  5. ^ ""Kasal Sambut Kedatangan KRI Rigel-933"". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-05-18. Diakses tanggal 2015-05-16. 
  6. ^ ""Kapal Tercangih Perkuat TNI AL"". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-09-08. Diakses tanggal 2015-05-16. 
  7. ^ ""KOLINLAMIL FASILITASI PENYERAHAN KAPAL PERANG CANGGIH DARI KEMHAN KEPADA TNI AL"". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-03-16. Diakses tanggal 2016-03-15.