Dingane kaSenzangakhona

Dingane kaSenzangakhona (sekitar 1795-1840) adalah seorang kepala suku Zulu yang kemudian menjadi raja pada tahun 1828. Ia merebut kekuasaan setelah membunuh saudaranya, Raja Shaka, di tempat yang kini dikenal dengan nama Stanger. Perebutan kuasa ini terjadi karena kekejaman Shaka semakin menjadi-jadi selepas kematian ibunya, Nandi. Dari segi kemampuan militer dan kepemimpinan, Dingane tidak sehebat Shaka dan hal ini menyebabkan keretakan dalam kerajaannya. Kepimipinannya semakin terancam oleh kedatangan Voortrekkers, yaitu bangsa kulit putih Boer.

Dingane kaSenzangakhona
Dingane.
Lahir1795
Meninggal1840 (umur 44–45)
Sebab meninggalDibunuh
Tempat tinggalAfrika bagian selatan
Nama lainDingaan
GelarRaja
PendahuluShaka
PenggantiMpande kaSenzangakhona

Kraal Dingane

Pada tahun 1838, ia telah mengepung dan membunuh kurang lebih 500 orang Boer dan sebagai balasan kaum Afrikaner di bawah kepimpinan Andries Pretorius mengobarkan perang dan membunuh 3.000 pasukan Zulu dalam Pertempuran Sungai Darah.

Pada Januari 1840, Andries Pretorius, dengan pasukan yang terdiri 400 Burgher, membantu Mpande menjatuhkan Dingane dan ia menjadi raja Kerajaan Zulu dari 1840 hingga 1872. Setelah pasukan-pasukan Dingane banyak yang membelot selama Pertempuran Maqongqo, Dingane tewas dibunuh di Hutan Hlatikhulu oleh kelompok Nyawo dan Swazi.

Referensi

sunting

Pranala luar

sunting