Dewahuti

nama perempuan feminin

Dewahuti (Dewanagari: देवहूति; ,IASTDevahūti, देवहूति) adalah seorang tokoh dalam mitologi Hindu, putri Swayambu Manu dan Satarupa. Ia menikah dengan seorang resi yang bernama Kardama. Dari pernikahannya, Dewahuti memiliki putra bernama Kapila, yang kemudian mengajarkan darma Samkhya Yoga kepadanya.[1]

Dewahuti
देवहूति
Lukisan dari naskah Bhagawatapurana India, menggambarkan Kapila mengajarkan pengetahuan sejati kepada ibunya, Dewahuti.
Lukisan dari naskah Bhagawatapurana India, menggambarkan Kapila mengajarkan pengetahuan sejati kepada ibunya, Dewahuti.
Tokoh dalam mitologi Hindu
NamaDewahuti
Ejaan Dewanagariदेवहूति
Ejaan IASTDevahūti
Kitab referensiBhagawatapurana, Wisnupurana
AyahSwayambu Manu
IbuSatarupa
SuamiKardama
AnakKapila dan 9 putri

Keluarga

sunting

Ayah Dewahuti adalah Swayambu Manu, manusia pertama pada manwantara pertama, dan ibunya adalah Satarupa. Dewahuti tinggal bersama suaminya di sebuah wilmana (wahana ilahi) ciptaan suaminya sendiri selama seratus tahun. Mereka memiliki sembilan putri, yaitu: Kala, Anasuya, Srada, Hawirbu, Gati, Kriya, Kyati, Arundati, dan Santi. Masing-masing menikah dengan sembilan resi agung, yaitu: Marici, Atri, Anggira, Pulastya, Pulaha, Kratu, Bregu, Wasista, dan Atarwa.[2]

Wisnu, dewa pemelihara alam semesta, menjelma menjadi putra Kardama dan Dewahuti yang bernama Kapila. Tujuannya menjelma adalah untuk mengajarkan ilmu Samkhya, yaitu pengetahuan tentang jalan menuju persatuan atman dan brahman.[3] Setelah Kapila lahir, Kardama pergi menuju sebuah tempat suci. Dewahuti membesarkan Kapila di sebuah asrama bernama Windusarowara.[4]

Diskusi dengan Kapila

sunting

Dalam kitab Bhagawatapurana terkandung diskusi filosofis antara Dewahuti dengan putranya, Kapila, yang disebut Kapila-dewahuti Sambada. Dikisahkan bahwa saat Dewahuti merasa lelah dengan segala ilusi dunia, ia meminta Kapila untuk mengajarkan pengetahuan sejati kepadanya. Pada saat itulah, Samkhya Yoga diturunkan oleh Kapila kepada ibunya.[3]

Samkhya Yoga mengajarkan persatuan antara atman (jiwa individu) dengan paramatman (Tuhan). Yoga ini mengajarkan pembebasan akan pengaruh ikatan duniawi. Orang yang tidak mengetahui identitas dan hubungan antara atman dan paramatman adalah orang yang ditakdirkan lahir berulang-ulang. Pengetahuan yang diajarkan oleh Kapila telah menyadarkan Dewahuti. Kemudian ia pergi menuju sebuah asrama di pinggir sungai Saraswati untuk berlatih yoga. Tempat di mana Dewahuti melakukan tapa bernama Siddhipada.[3]

Silsilah

sunting


Lihat pula

sunting

Referensi

sunting
  1. ^ Sheridan, Daniel (1986). The Advaitic Theism of the Bhagavata Purana. Columbia, Mo: South Asia Books. hlm. 42–43. ISBN 81-208-0179-2. Diarsipkan dari versi asli tanggal 15 February 2017. Diakses tanggal 11 October 2016. 
  2. ^ Wilson, H.H (1961). The Vishnu Purana. Рипол Классик. hlm. 108. ISBN 5-87618-744-5. 
  3. ^ a b c Shrimad Bhagwatam.[1] Canto Three, Chapter 25. Retrieved on 18 January 2022.
  4. ^ Sen, Gunada Charan (1986). Srimadbhagavatam: A Concise Narrative. Munshiram Manoharlal Publishers. hlm. 26–28. ISBN 81-215-0036-2.