Deden Abdul Aziz, lahir di Cianjur, 28 Agustus 1972.[1] Deden termasuk pengarang muda dalam sastra Sunda, tetapi karangan-karangannya memberikan nuansa yang berbeda dalam khazanah sastra Sunda.[1] Ia menulis sajak, cerita pendek, esai, dan novel. Karya-karyanya dimuat di majalah Manglé dan tabloid Galura.[1] Deden juga menulis dalam bahasa Indonesia, dimuat di Pkiran Rakyat, Republika, Media Indonesia, Suara Pembaharuan dan majalah sastra Horison.[1]

Ia pernah mengaji di pasantren An-Nur, Cibeber, yang dikelola oleh kakek dan pamannya.[1] Deden mulai tertarik menulis puisi setelah memasuki masa perkuliahan.[1]

Deden pernah menjadi wartawan Manglé, terus pindah ke Metro Bandung.[1]

Deden menikah dengan Endah Dinda Jenura ketika masih berkuliah tahun 1995.[2] Mas kawinnya unik juga, yaitu sekuntum puisi berjudul Sagagang Simpé (sekuntum sunyi).[2]

Referensi

sunting
  1. ^ a b c d e f g Aziz, Dédén Abdul. 2003. Pangantén. Bandung: Kiblat Buku Utama.
  2. ^ a b Rosidi, Ajip (éditor). 2003. Apa Siapa Orang Sunda. Bandung: Kiblat Buku Utama.