Dayok Binatur

makanan tradisional suku Batak Simalungun yang terbuat dari ayam yang disajikan secara teratur

Dayok Binatur adalah petanda atau bahasa yang memberikan gambaran kehidupan sebagaimana ayam hidup. Menurut Saussure, bunyi suara ayam yang berkokok memiliki makna atau menandakan arti tertentu. Menurut masyarakat Simalungan, bunyi suara ayam yang berkokok menandakan bahwa hari telah pagi. Potongan daging ayam dalam sajian masakan dalam masyarakat Simalungun yang disusun teratur dalam piring dengan bentuk seperti ayam yang hidup merupakan sajian petanda dari daerah Simalungun Sumatera Utara. Sajian ini dijadikan sebagai makanan adat dengan alasan bahwa ayam memiliki sifat atau ciri yang baik dalam kehidupan yang dapat ditiru. Salah satu ciri baik tersebut adalah ayam berkokok pada pagi hari.[1]

Karya budaya Dayok Binatur ini berasal dari Sumatera Utara dan telah terbit tahun 2016 dengan nomor registrasi 20016000306 merupakan domain keterampilan dan kemahiran kerajinan tradisional.[2][3]

Rujukan

sunting
  1. ^ "detikcom - Informasi Berita Terupdate Hari Ini". detikcom. Diakses tanggal 2019-09-21. 
  2. ^ kompas.id. "Harian Kompas". Kompas.id. Diakses tanggal 2019-09-21. 
  3. ^ nasution, miftah (2018-12-12). "Dayok Binatur, Makanan Adat Masyarakat Simalungun". Balai Pelestarian Nilai Budaya Aceh (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2019-09-21.