Daguerreotype
Daguerrotype adalah sebuah metode atau proses untuk membuat foto yang pertama kali dipublikasikan di dunia. Metode atau proses percetakan ini diciptakan untuk pertama kali nya oleh dua orang sahabat yaitu Louis Daguerre dan Nicéphore Niépce di Prancis pada tahun 1834.
Niepce adalah orang yang pertama memproduksi dan menghasilkan gambar fotografi dari kamera Obscura dengan menggunakan Asphaltum pada pelat tembaga yang sensitif dengan minyak lavender yang menggandung eksposur yang sangat panjang.
Gambar yang dihasilkan dari sistem Daguerreotype ini sendiri terbuat dari amalgam atau Alloy yaitu campuran dari Mercury dan perak. Uap Mercury yang dihasilkan dari kolam yang berisi air raksa yang dipanasakan digunakan untuk mengembangkan pelat yang terdiri dari pelat tembaga dengan lapisan perak yang tipis dan digulung di dalam kontak yang sebelum nya telah disensitifkan terhadap cahaya dengan uap Yodium sehingga membentuk kristal perak Iodida pada permukaan piring atau lempeng perak.
Kekuatan paparan kemudian dikurangi dengan menggunakan bromin untuk membentuk kristal perak bromida dan dengan mengganti lensa Chevalier dengan ukuran yang jauh lebih besar, dan lesan cepat yang dirancang oleh Petzval.
Gambar yang terbentuk di atas lempengan perak tadi terlihat seperti kaca. Sayang nya, gambar ini dapat dengan mudah terhapus dengan jari dan mudah dioksidasi oleh udara, sehingga sejak awal proses Daguerreotype ini, dilakukan diruang tertutup dan hasil nya di bingkai dengan penutup kaca.
Ketika kita melihat hasil cetakan dari proses Daguerreotype ini, permukaan gelap tercermin ke permukaan kaca perak. Reproduksi dari detail pada foto yang tajam sangat baik dan sempurna sebagian karena permukaan yang benar-benar rata. Walaupun Daguerreotype menghasilkan gambar yang “unik”, gambar ini dapat disalin kembali dengan redaguerreotype yang asli.
Sejarah Penemuan Daguerreotype
suntingPara seniman dan penemu-penemu, sejak masa Renaissance atau masa pencerahan kembali, telah mencari cara atau metode untuk menangkap dan mengabadikan kejadian-kejadian visual. Misal nya sebelum nya, dengan menggunakan kamera Obscura, para seniman dapat secara manual menangkap apa yang mereka lihat.
Sebelumnya ada penemuan mengenai metode foto sensitif dan zat-zat termasuk silver nitrate oleh Albertus Magnus. Metode ini ditemukan Magnus pada abad ke 13. Dan adapun penumuan degan campuran silver dan kapur oleh Heinrich Schulze padda tahun 1724. Dan penemuan pula dari Nichole Niepce dengan sebutan Nichole Niepce’s bitumen yang berbasis pada Heliography, juga ikut berkontribusi terhadap perkembangan metode Daguerreotype ini. pada tahun 1829 seniman sekaligus seorang ahli kimia dari Prancis, Louis J.M. Daguerre, dan Niepce, pemimpin dalam proyek foto kimia, bekerja sama berkontribusi membangun kamera yang lebih canggih untuk lebih mengembangakan teknologi mereka.
Setelah Niepce meninggal pada tahun 1833, Daguerre melanjutkan penelitian nya terhadap percobaan-percobaan kimia dan proses mekanik dalam merekam gambar dengan melapisi pelat tembaga dengan perak terionisasi (silver ionized). Pada tahun 1835, setelah dengan sengaja ia memecahkan termometer raksa, ia menemukan metode mengembangkan citra atau images yang telah ter-Exposed selama 20-30 menit. Penyempurnaan lebih lanjut dari proses ini akan memungkinkan ia untuk dapat lebih memperbaiki citra atau images yang dihasilkan. Selain itu, metode ini juga mampu mencegah penggelapan dari pelat perak yang digunakan tadi, solusi yang disarankan nya cukup mudah, yaitu dengan menggunakan yodium yang banyak terdapat di dalam garam rumahan. Dan selanjutnya pada tahun 1837, Daguerreo berhasil untuk pertama kali nya menjalani secara penuh dari proses eksposur, mengembangkan nya dan fiksasi. Hasil dari prosee ini yang pernah dipublikasikan misalnya still life of plaster casts, a wicker-covered botle, a framed drawning and a curtain, and L’Atelier de l’artiste.
French Academy of Science mengumunkan penemua proses Daguerreotype ini pada tanggal 9 january 1839. Tidak lama setelah itu, William Fox Talbot mengumumkan penemuan nya yaitu calotype. Dengan begitu pada tahun 1839 ini ditandai sebagai hari di mana fotografi ditemukan.
Namun dengan berdalih bahwa Daguerre mendapatkan paten dari Prancis, pemerintahan Prancis justru mempensiunkan nya. Namun di Inggris, Miles Berry, yang bertindak atas nama Daguerre memperoleh paten untuk proses Daguerreotype pada tanggal 14 agustus 1839. Hampis bersamaan pada tanggal 19 agustus 1839, pemerintah Prancis mengumumkan penemuannya sebagai hadiah “gratis ke dunia.”
Proses Daguerreotype
suntingDaguerreotype dan Tintype adalah gambar fotografi yang mengizinkan transfer tidak langsung dari gambar ke media lain yang sensitive akan cahaya, sebagai lawan negative dari kaca atau kertas negative (klise).
Persiapan dari pelat sebelum terkena citra yang dihasilkan dalam pembentukan lapisan perak halide foto sensitive, dan paparan scenes atau adegan atau gambar melalui lensa membentuk gambar laten, ialah. Gamabr laten atau gambar yang nyata dibuat terlihat atau “dikembangakan” dengan menempatkan Eksposur Plate dengan keadaan terkena panas sekitar 30 derajat celcius samapi 90 derajat celcius dari cup Mercury. Daguerre pertama kali yang menemukan dan mempublikasikan prinsip-prinsip pembangunan laten image (dalam publikasi dan hak paten di Inggris).
Uap Mercury dikondensasikan pada tempat-tempat pada pelat tempat lampu eksposure yang memiliki cahaya yang paling kuat, dan sedikit di bagian gelap gambar atau yang bias kita sebut sebagai bayangan. Ini menghasilkan gambar dalam amalgam yang digunakan. Selanjutnya merkuri “mencuci” perak agar teroksidasi dari halide, pelarut dan mengamalgamasi ke partikel perak yang bebas yang melekat pada daerah yang terkena pelat, lalu proses fixing ini akan melepaskan dan menghapus halide perak yang masih terpajan. Hal ini mengakibatkan gambar unfixed yang dihasilkan terdiri dari area yang terang dan gelap dari amalgam abu-abu di atas piring. Kotak atau box yang dikembangkan dikonstruksikan untuk dapat diinspeksi gambar melalui kaca kuning dan untuk memungkinkan fotografer untuk menetukan kapan proses rekonstruksi ini harus dihentikan.
Proses selanjutnya dalam metode Daguereotype ini adalah bagaimana untuk memperbaiki gambar fotografi yang telah permanen. Dalam metode ini dijelaskan, untuk dapat memperbaiki gamabr yang telah permanen ialah dengan mencelupkandalam larutan soda hiposulfat, atau sering juga disebut dengan fixer atau hypo yang berguna untuk melepaskan halide yang tidak tereksposure. Awalnya dalam proses Daguerreotype pada tahap ini, digunakan larutan garam jenuh, tetapi kemudian diadopsi Hershel saran tentang tiosulfat natrium, seperti yang dilakukan WHF Talbot.
Gambar atau citra yang dihasilkan dalam metode ini sangat rapuh dan rentan terhadap kerusakan bila ditangani. Nyata nya hampir semua daguerreotypes dilindungi dari kerusakan atau kecelakaan yang disengaja ataupun yang tidak disengaja dengan menempatkan kaca pelindung yang diletakan di depan. Hal ini ditemukan ketika percobaan yang memanaskan pelat dengan pemanas yang terbuat dari klorida emas baik itu tone tone dan memperkuat gambar. Meskipun itu masih cukup rapuh dan memerlukan tempat yang aman dan tertutup untuk melindungi dari kelalaian sentuh serta oksidasi dari perak halus yang mampu membentuk warna berubah menjadi kehitam-hitaman di gambar. Produk “pengawetan” terbaik yang dihasilkan dari proses daguerreotype yang dilakukan pada abad ke 19 adalah nitrogen yang disegel kuat dalam kaca yang diisi dengan udara dan gas kimia inert.
Referensi
sunting3. Florida Memory (Daguerreotype)
5. Foto Rezaldy
6. Louis Jacques Mande Daguerre Bastharian
10. Masa-masa Pencerahan (Renaissance)
11. Albertus Magnus
12. The French Academy of Science[pranala nonaktif permanen]