Daftar Gubernur Sulawesi Tenggara
Sulawesi Tenggara merupakan sebuah provinsi yang dimekarkan dari Sulawesi Selatan Tenggara (Sulselra) dan dipimpin oleh seorang kepala daerah yang biasa disebut Gubernur. Pada 1964, Sulawesi Selatan Tenggara dimekarkan menjadi dua provinsi, yakni Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara. Wilayah kekuasaan jabatan ini mencakup Sulawesi Tenggara Secara historis, Gubernur Sulawesi Tenggara pernah dijabat oleh pejabat dari kalangan Angkatan Bersenjata Republik Indonesia, terutama pada awal berdirinya Sulawesi Tenggara hingga masa Orde Baru di bawah pemerintahan Presiden Soeharto. Dalam membantu tugas kegubernuran dan menyelaraskan kebijakan daerah, maka Gubernur Sulawesi Tenggara dibantu oleh wakil gubernur yang terpilih bersama dengan gubernur dalam pemilihan umum kepala daerah.
Gubernur Sulawesi Tenggara | |
---|---|
Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara | |
Kediaman | Rumah Dinas Gubernur Sulawesi Tenggara |
Masa jabatan | 5 tahun, dapat diperpanjang sekali |
Pejabat perdana | Jan Wayong |
Dibentuk | 27 April 1964 |
Wakil | Wakil Gubernur Sulawesi Tenggara |
Situs web | www |
Daftar
suntingBerikut merupakan daftar Gubernur Sulawesi Tenggara secara definitif sejak tahun 1964.[1][2]
Gubernur Sulawesi Tenggara | ||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Nomor urut | Gubernur | Potret | Partai | Awal | Akhir | Masa jabatan | Periode | Wakil | Ref. | |
1 | Jan Wayong | Independen | 27 April 1964 | 18 Juli 1965 | 1 tahun, 82 hari | I (1965) |
Lowong | |||
2 | Laode Hadi | Independen | 28 Juli 1965 | 5 Oktober 1966 | 1 tahun, 69 hari | II (1965) |
Jacob Silondae | |||
Konggoasa | ||||||||||
3 | Eddy Sabara (1927–1995) |
ABRI–Angkatan Darat | 24 April 1967 | 23 Juni 1978 | 11 tahun, 60 hari | III (1967) |
Lowong | |||
4 | Abdullah Silondae (1928–1981) |
Independen | 23 Juni 1978 | 1981 | 2–3 tahun | IV (1978) |
[ket. 1] | |||
5 | Alala (1937–2003) |
Independen | 23 September 1982 | 23 September 1987 | 5 tahun, 0 hari | V (1982) |
Zainal Arifin Sugianto | |||
23 September 1987 | 23 Desember 1992 | 5 tahun, 91 hari | VI (1987) |
Sudjatmiko | ||||||
6 | Laode Kaimoeddin (1935–2009) |
Independen | 23 Desember 1992 | 23 Desember 1997 | 5 tahun, 0 hari | VII (1992) |
D. Muchidin | |||
23 Desember 1997 | 18 Januari 2003 | 5 tahun, 26 hari | VIII (1997) |
Hoesein Effendy | [ket. 2] | |||||
7 | Ali Mazi (lahir 1961) |
Golkar | 18 Januari 2003 | 18 Januari 2008 | 5 tahun, 0 hari | IX (2003) |
Yusran A. Silondae | [ket. 3] | ||
8 | Nur Alam (lahir 1967) |
PAN | 18 Februari 2008 | 18 Februari 2013 | 5 tahun, 0 hari | X (2008) |
Saleh Lasata | |||
18 Februari 2013 | 18 Februari 2018[a] | 5 tahun, 0 hari | XI (2013) |
|||||||
(7) | Ali Mazi (lahir 1961) |
NasDem | 5 September 2018 | 5 September 2023 | 5 tahun, 0 hari | XII (2018) |
Lukman Abunawas | |||
9 | Andi Sumangerukka (Terpilih) (lahir 1963) |
PPP | 7 Februari 2025 | Belum dilantik | – | XIII (2024) |
Hugua akan menjabat |
[5] |
Pengganti sementara
suntingDalam tumpuk pemerintahan, seorang kepala daerah yang mengajukan diri untuk cuti atau berhenti sementara dari jabatannya kepada pemerintah pusat, maka Menteri Dalam Negeri menyiapkan penggantinya yang merupakan birokrat di pemerintah daerah atau bahkan wakil gubernur, termasuk ketika posisi gubernur berada dalam masa transisi. Berikut merupakan daftar pengganti sementara untuk jabatan Gubernur Sulawesi Tenggara.
Potret | Gubernur | Partai | Awal | Akhir | Durasi | Periode | Definitif | Ref. | ||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Tim Panca Tunggal | 5 Oktober 1966 | 19 Oktober 1966 | 14 hari | — | Transisi (1966–1967) |
|||||
Eddy Sabara (Penjabat) |
ABRI–Angkatan Darat | 19 Oktober 1966 | 1 April 1967 | 164 hari | ||||||
1 April 1967 | 24 April 1967 | 23 hari | ||||||||
1981 | 23 September 1982 | 0–1 tahun | IV (1978) |
Abdullah Silondae | [ket. 4] | |||||
Yusran A. Silondae (Pelaksana Tugas) |
Independen | 2006 | 2007 | 0–1 tahun | IX (2003) |
Ali Mazi | ||||
Zainal Abidin (Pelaksana Harian) |
Non Partisan | 18 Januari 2008 | 18 Februari 2008 | 31 hari | — | Transisi (2008) |
||||
Saleh Lasata (Pelaksana Tugas) |
PAN | 6 Juli 2017 | 18 Februari 2018 | 227 hari | XI (2013) |
Nur Alam | [6] | |||
Teguh Setyabudi (Penjabat) |
Non Partisan | 18 Februari 2018 | 5 September 2018 | 229 hari | — | Transisi (2018) |
[7] | |||
Andap Budhi Revianto (Penjabat) |
Non Partisan | 5 September 2023 | Petahana | 1 tahun, 95 hari | — | Transisi (2023–sekarang) |
- Catatan
- ^ Berstatus non-aktif dari 6 Juli 2017 hingga 18 Februari 2018, jabatan diisi oleh Pelaksana Tugas Saleh Lasata[4]
- Keterangan
- ^ Wafat saat menjabat
- ^ Masa jabatan diperpanjang akibat terjadinya kerusuhan pasca pemilihan Gubernur
- ^ Diaktifkan kembali melalui Keppres N.059/P/2007 pada jabatannya semula sebagai Gubernur Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) membuktikan bahwa Ali Mazi tidak pernah berbohong kepada publik dan masyarakat Sultra[3]
- ^ Menggantikan Gubernur Abdullah Silondae yang wafat pada saat menjabat
Lihat pula
suntingReferensi
sunting- ^ "Indonesian Provinces". World Statesmen. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-03-16. Diakses tanggal 9 Maret 2016.
- ^ "Sejarah Sultra". Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan. Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-10-16. Diakses tanggal 15 Oktober 2017.
- ^ "Ali Mazi Terbukti Tidak Bohong". Merdeka.com. 28 Juli 2007. Diakses tanggal 13 September 2018.[pranala nonaktif permanen]
- ^ "Mendagri Tunjuk Saleh Lasata Plt Gubernur Sultra". sultra.antaranews.com. 6 Juli 2017. Diakses tanggal 27 Juni 2024.
- ^ "ASR-Hugua Ditetapkan KPU Pemenang Pilgub Sultra 2024, Unggul 52,39 Persen". detiksultra.com. 8 Desember 2024. Diakses tanggal 9 Desember 2024.
- ^ "Nur Alam Ditahan KPK, Mendagri Beri Surat Tugas Plt ke Wagub Sultra". detik.com. 6 Juli 2017. Diakses tanggal 27 Juni 2024.
- ^ "Teguh Setyabudi Dilantik Sebagai Penjabat Gubernur Sultra". Kementerian Dalam Negeri. 19 Februari 2018. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-03-01. Diakses tanggal 1 Maret 2018.