Setelah kematian kakeknya, seorang peuang kemerdekaan Aljazair yang kemudian menetap dan membesarkan keluarga di Prancis, kehidupan Neige tampak kosong. Dia telah putus dengan pasanganya, hubungannya dengan ayah dan ibunya yang sudah berpoisah sangat buruk dan dia hampir tidak punya waktu untuk saudara-saudaranya. Dia mulai merenungkan sejauh mana masalahnhya dan masalah keluarganya yang disebabkan oleh keturunan campuran mereka dan benturan loyalitas antara dua masyarakat yang sangat berbeda, Prancis dan Aljazair. Tes DNA tidak mengungkapkan apa pun yang berguna dan dalam despresinya dia berhenti makan (puasa). Dibawa ke rumah sakit, dan dia mendapatkan pencerahan dan setelah keluar dari rumah sakit dia pergi ke Aljir. Di sana dia mendapatkan paspor Aljazair dan duduk dan bahagia di jalan, melihat orang-orang di sekitarnya yang dia rasa menjadi tempatnya.
Film ini menceritakan tentang Neige yang merenungkan identitasnya setelah kematian kakeknya yang merupakan seorang kemerdekaan Aljazair. Neiger merasa kehidupannya kosong setelah piutus dengan pasangannya. Hubungannya dengan orang tua sudah berpisah dan sedikit waktu yang dia laungkan untuk saudara-saudaranya. Dia mulai merenungkan sejauh mana masalahnya dan keluarganya disebabkan oleh keturunan campuran mereka dan bantian loyalitas antara masyarakat Prancis dan Alzajair.
Neige melakukan tes DNA, tetapi tidak menemukan jawaban yang berguna. Dalam keputusannhya, dia berhenti dan dibawa ke rumah sakit. Setelah mendapatkan pencerahan, Neige keluar dari rumah sakit dan pergi ke Aljir, di mana dia mendapatkan paspor aljazair untuk duduk di jalan, merasa bahagian melihat orang-orang di sekitarnya yang dia rasa sebagai tempatnya.
DNA menggugah dengan tema-tema yang mendalam tentang identitas, hubungan, dan pencarian diri. FIlm ini mengekplorasi bagaimana keturunan dan latar belakang budaya dapat memengaruhi pandangan kita tentang diri kita sendiri dan hubungan kita dengan orang-orang di sekitar kita. Melalui perjalanan Neige, film ini menyoroti pentingnya memahami dan menerima diri kita sendiri serta hubungan kita dengan keluarga.[1]
Fanny Ardant yang memainkan sebagai Ibu Neiger mendapatkan pujian atas penampilannya yang mendalam dan emosional. Louis Garrel sebagai mantan kekasih Neige juga memberikan performa yang luar biasa dengan membawa dinamika emosiaonal yang kuat ke dalam film. Dylan Robert sebagai Kevin, juga menunjukan bakatnya dalam menggambarkan karakter yang kompleks dan penuh konflik.
Film DNA mendapatkan ulasan yang cukup positif dari berbagai kritikus. Film ini diakui karena gaya santai dan reflektif, serta kemapuan Maiwenn dalam menggugah perasaan penonton. Meskipun ada kritik tentang alur certia yang terkadang terasa lambat, film ini tetap dianggap sebagai pengalaman unik dan berharga dalam dunia film
Berikut adalah gambaran umum mengenai proses pembuatan film DNA (2020):
Development (Pengembangan): Pada tahap ini melibatkan pengembangan ide, penulisan, skenario, dan penentuan genre serta format film. Ide cerita ini bisa datang dari berbagai aspek seperti novel, kisah nyata, atau karya kreatif lainnya. Sutradara dan penulis bekerja sama untuk membuat premis, sinopsis, dan skenario yang kemudian disampaikan kepada investor untuk mendapatkan dana produksi.
Pra-Produksi: Pada tahap ini dilakukan perencanaan yang mendetail, termasuk perencanaan biaya, penjadwlan, analisis naskah, casting, dan penentuan lokasi syuting.
Syuting: Film ini disutradarain oleh Maiwenn dan difilmkan di berbagai lokasi di Prancis, termasuk Charenton-le-pont, valde-marme.
Editing: Film ini disunting oleh Laure Gardette.
Musik: Musik film ini disusun oleh Stephen Warbeck
Pengeditan dan Distribusi: Film ini diliris di Prancis pada 19 Mei 2021 oleh Le Pacte.[3]
.jpg)