Curug Orok

salah satu sungai di dunia

Curug Orok merupakan jenis ODTW alam berupa air terjun yang terletak di desa Cikandang, kecamatan Cikajang, Kabupaten Garut, Provinsi Jawa Barat.

Curug Orok (Air terjun bayi)
LokasiDesa Cikandang, Kacamatan Cikajang, Kabupaten Garut, Propinsi Jawa Barat, Indonesia
Koordinat7°23′12″S 107°44′10″E / 7.386804°S 107.736176°E / -7.386804; 107.736176 (Curug Orok)
TipeAir terjun paralel (parallel waterfall)
Ketinggian250 mdpl
Tinggi total45 m
Jumlah titik3
Anak sungaiSungai Cikahuripan

Sejarah

sunting

Asal mula air terjun ini dinamakan Curug Orok karena menurut cerita masyarakat setempat pada tahun 1968 ada seorang wanita muda yang membuang bayinya dari puncak air terjun, sehingga air terjun tersebut dinamakan Curug Orok.[1] Kalau dilihat dari bentuknya, air terjun ini mempunyai 2 curug, dimana yang besar melambangkan keberadaan ibu si bayi dan yang kecil melambangkan bayi tersebut.[1]

Geografis

sunting

Batas administrasi dan akses

sunting

Batas administrasi ODTW Curug Orok adalah sebagai berikut:

  • Utara: Gunung Papandayan
  • Selatan: Gunung Geder
  • Barat: Desa Cikandang
  • Timur: Kecamatan Pamulihan

Jarak kawasan ini dari ibu kota kecamatan Cikajang 5 Km, sedangkan dari ibu kota Kabupaten Garut 31 Km.[1]

Keadaan alam

sunting

Curug Orok berada di ketinggian 250 m di atas permukaan laut dengan konfigurasi umum lahan berbukit karena letaknya di kaki gunung Papandayan dengan tingkat kemiringan lahan yang sebagian landai dan sebagian lainnya curam. Tingkat stabilitas dan daya serap tanah di kawasan ini baik dengan tingkat abrasi yang rendah.[1] Jenis material tanahnya yaitu berupa tanah liat yang berbatu dan kerikil.[1] Curug Orok memiliki air yang jernih, bau air normal dan temperatur yang dingin. Terdapat pengaruh musim dimana pada saat musim kemarau debit airnya lebih sedikit.[1] Flora dominan di sekitar Curug Orok adalah pohon pinus, pepaya dan tumbuhan liar lainnya.[1] Sedangkan fauna yang terdapat di kawasan yaitu monyet dan ular.[1]

Pengelolaan

sunting

Curug Orok dengan ketinggian 45 meter ini sudah menjadi Objek dan Daya Tarik Wisata (ODTW) sejak 21 April 1996.[1] Curug Orok dikelola oleh PT. Perkebunan Nusantara dan dimiliki oleh PT. Perkebunan Papandayan.[1] Waktu operasi dari ODTW Curug Orok ini mulai dari pukul 09.00-16.30. Kualitas dan visabilitas lingkungan di kawasan ini tergolong baik walaupun terdapat sedikit pencemaran sampah dan vandalisme di bebatuan yang disebabkan oleh pengunjung.[1] Terdapat pula papan penunjuk jalan dan sedikit rambu iklan.[1] Sumber daya listrik di kawasan berasal dari PLN dengan tegangan 220 volt.[1] Sumber air bersihnya berasal dari air terjun yang debitnya tidak terbatas dan kualitas airnya yang jernih, rasanya tawar dan berbau normal.[1] Sistem pembuangan limbah di Curug Orok yaitu melalui septic tank dan sistem irigasi dalam kondisi yang baik.[1] Sedangkan sistem komunikasi di kawasan ini yaitu berupa handy talkie berjumlah 6 buah dalam kondisi yang cukup.[1] Di dalam kawasan ini terdapat beberapa kios makanan dan souvenir, yang menjual kerajinan tangan dan alat-alat rumah tangga. Terdapat tempat parkir dengan luas 500 m2 dengan daya tampung 10 bus, 20 mobil dan 50 motor.[1] Terdapat pula sebuah pintu masuk dalam kondisi yang cukup baik.[1] Di dalam kawasan juga terdapat 2 buah toilet yang sekaligus berfungsi sebagai ruang ganti dan sebuah tempat bilas yang kondisi bangunannya kurang baik.[1] Di kawasan Curug Orok juga terdapat sebuah shelter.[1] Di kawasan ini juga terdapat fasilitas keamanan berupa pos jaga yang juga berfungsi sebagai pos tiket.[1] Jalan akses yang tersedia di kawasan ini yaitu jalan raya sepanjang 700 m dengan lebar jalan 3–5 m, jalan desa sepanjang 200 m, dan jalan setapak berupa tangga yang panjangnya 200 m. Wisatawan yang berkunjung ke ODTW Curug Orok ini berasal dari Garut, Bandung, Bogor dan Jakarta.[1]

Catatan

sunting
  1. ^ a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t u v "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-01-07. Diakses tanggal 2011-10-30.