Cratesipolis (bahasa Yunani: Kρατησίπoλις berarti "penakluk kota"; hidup di abad ke-4SM), merupakan istri Aleksander, putra Polyperkhones, ia sangat terkenal karena kecantikan, bakat dan energinya. Pada pembunuhan suaminya di Sikyon, pada tahun 314 SM, ia terus bersama pasukannya, dengan siapa kebaikannya kepada orang-orang telah membuatnya sangat populer, dan ketika orang Sikyon, berharap untuk penaklukan mudah atas seorang wanita, bangkit melawan garnisun untuk tujuan mendirikan pemerintahan independen, ia menolak penghasutan tersebut, dan setelah menyalibkan tiga puluh pemimpin rakyat, menahan kota tersebut untuk tunduk pada Kassandros. Namun pada tahun 308 SM, ia dihasut oleh Ptolemaios, penguasa Kerajaan Ptolemaik, untuk mengkhianati Korintus dan Sikyon kepadanya, ini adalah satu-satunya tempat, kecuali Athena, yang dimiliki oleh Kassandros di Yunani. Cratesipolis berada di Korint saat itu, dan, karena pasukannya tidak akan menyetujui penyerahan diri, ia mengenalkan sebuah pasukan Ptolemaios ke kota, berpura-pura menjadi bantuan yang ia kirimkan dari Sikyon. Ia kemudian mengundurkan diri ke Patras di Akhaya, di mana ia tinggal ketika pada tahun berikutnya (307 SM), ia mengadakan dengan Demetrius Poliorcetes sebuah wawancara yang luar biasa dimana masing-masing pihak tertarik oleh ketenaran yang lain.[1]

Referensi

sunting

Catatan

sunting
  1. ^ Diodorus Siculus, Bibliotheca, xix. 67, xx. 37; Polyaenus, Ruses de guerre, viii. 58; Plutarch, Parallel Lives, "Demetrius", 9