Conus ebraeus, atau dikenal dengan nama umum keong-kerucut hitam-putih atau keong-kerucut Ibrani, adalah salah satu spesies keong laut, moluska gastropoda laut dalam famili Conidae. Famili Conidae sendiri merupakan famili yang beranggotakan keong-kerucut dan kerabatnya. [3]

Conus ebraeus
Tiga tampilan berbeda dari cangkang Conus ebraeus
Klasifikasi ilmiah Edit this classification
Kerajaan: Animalia
Filum: Moluska
Kelas: Gastropoda
Subkelas: Caenogastropoda
Ordo: Neogastropoda
Superfamili: Conoidea
Famili: Conidae
Genus: Conus
Species:
C. ebraeus
Nama binominal
Conus ebraeus
Sinonim[3]
  • Conus (Virroconus) ebraeus Linnaeus, 1758 accepted, alternate representation
  • Conus quadratus Perry, 1811
  • Virroconus ebraeus (Linnaeus, 1758)

Deskripsi

sunting
 

Keong-kerucut Ibrani memiliki panjang cangkang yang bervariasi, mulai dari ukuran 25 mm hingga 62 mm panjangnya. [4] Lebar cangkang dari spesimen tipe adalah 19 mm, sementara panjang cangkang spesimen tipe adalah 28 mm. [4]

Conus ebraeus memiliki cangkang yang mudah dikenali, dengan bentuk cangkangnya yang pendek, dan memiliki ujung cangkang yang membulat dan pendek. [3]

Permukaan luar cangkang keong-kerucut Ibrani memiliki warna dasar putih, dengan corak kotak-kotak kehitaman, [3] terkadang memiliki semu warna kemerahan padam, dengan tiga atau empat baris kotak iregular yang berjajar mengelilingi permukaan cangkang. Corak kotak yang tidak beraturan ini berwarna coklat kehitaman atau hampir hitam; corak-corak ini juga berada di ujung cangkangnya.[5] Bukaan cangkangnya berwarna putih dengan garis-garis hitam yang sedikit kabur [5]

Spesies ini memiliki kemiripan dengan Conus judaeus . Kedua keong-kerucut ini dapat dibedakan secara pasti dengan memriksa secara teliti pada susunan gigi radularnya.[6]

Sebaran

sunting

Conus ebraeus merupakan salah satu anggota genus Conus yang memiliki sebaran paling luas diantara anggota genus lainnya. Keong-kerucut Ibrani hidup di perairan dangkal, di wilayah tropis yang berada di kawasan perairan Samudera Hindia Bagian Barat hingga Samudera Pasifik bagian Timur, mulai dari Laut Merah hingga pesisir barat Benua Amerika. [7]

Tipe lokaliti dari spesies ini adalah India. [4]

Lokaliti lain meliputi:

  • Aldabra [3]
  • Chagos [3]
  • Guam [7]
  • Hawai [7]
  • Houtman Abrolhos[butuh rujukan]</link>[ <span title="This claim needs references to reliable sources. (April 2010)">kutipan diperlukan</span> ]
  • Kenya [3]
  • Madagaskar [3]
  • Cekungan Mascarene [3]
  • Mozambik [3]
  • Okinawa [7]
  • Papua Nugini [8]
  • Laut Merah [3]
  • Tanzania [3]
  • Taiwan
  • Pantai Barat Afrika Selatan [3]

Habitat

sunting

Conus ebraeus hidup di sekitar pantai dangkal dan berbatu, [3] seringkali ditemukan pada zona eulittoral rendah. Keong-kerucut Ibrani memiliki kebiasaan bersembunyi di bawah batu besar. [3]

Kebiasaan makan

sunting

Seperti semua spesies keong-kerucut dalam genus Conus, keong-kerucut ini juga bersifat predator dan berbisa . Keong-kerucut Ibrani memiliki sengat yang dapat melukai manusia, oleh karena itu spesimen hidup harus ditangani dengan sangat hati-hati, dan jangan sama sekali dipegang menggunakan tangan kosong.

Mangsa utama Conus ebraeus adalah cacing polychaeta eunicid (umumnya anggota genus Palola ) di sebagian besar lokasi di kawasn Indo-Pasifik Barat (seperti, Maladewa, Samudera Hindia bagian timur, Great Barrier Reef, Okinawa dan Guam). Di Seychelles, mangsa utama spesies ini adalah cacing polychaeta nereid. [7] Hal ini menunjukkan bahwa Conus ebraeus memiliki spesialisasi makanan yang bergantung pada variasi geografisnya. [7]

Mangsa Conus ebraeus diantaranya ialah Perinereis helleri (famili Nereididae ), Palola sp. , Eunice cariboea dan Lysidice collaris (ketiganya dari keluarga Eunicidae ). [7]

Referensi

sunting
  1. ^ Kohn, A. (2013). "Conus ebraeus". IUCN Red List of Threatened Species. 2013: e.T192611A2127058. doi:10.2305/IUCN.UK.2013-1.RLTS.T192611A2127058.en. Retrieved 13 November 2021.
  2. ^ Linnaeus C. (1758).
  3. ^ a b c d e f g h i j k l m n o p Conus ebraeus Linnaeus, 1758.
  4. ^ a b c "Conus ebraeus Linnaeus, 1758.".
  5. ^ a b c Tryon G. W. (1884).
  6. ^ Jiménez-Tenorio, Manuel.
  7. ^ a b c d e f g h Duda T.F. Jr., Chang D., Lewis B. D. & Lee T. (2009).
  8. ^ Alan Hinton, Shells of New Guinea and the Central Indo-Pacific, Milton QLD: The Jacaranda Press, 1972, p72-3

Pranala luar

sunting